SUKABUMIUPDATE.com - Kematian adalah suatu hal yang pasti menghampiri setiap mahluk hidup di muka bumi. Kematian termasuk kejadian yang tidak dapat dihindari.
Kematian akan datang baik kamu sedang dalam kondisi siap maupun saat tidak terduga. Mitos dan Fakta seputar tanda kematian kemudian muncul sebagai perbincangan.
Di Indonesia, mitos seputar kematian misalnya saat mendengar suara burung gagak di malam hari. Masih dipercaya sebagai tanda akan ada yang meninggal di area tersebut.
Sebenarnya dunia medis sudah menjawab hal ini, karena ada penanda sebelum kematian. Mengutip dari Primaya Hospital, berikut mitos dan fakta seputar tanda kematian yang dapat kamu simak!
A. Mitos & Fakta Tanda Kematian
1. Telinga Berdenging
Telinga berdenging disebut tinnitus dalam istilah medis. Telinga berdenging bisa terjadi pada kedua telinga atau hanya salah satunya.
Orang lain tidak dapat mendengar suara yang didengar oleh orang Tinnitus karena suara tersebut tidak berasal dari luar. Sejauh ini, tidak ada bukti secara ilmiah bahwa telinga berdenging adalah tanda kematian meskipun tinnitus biasanya terjadi di kalangan orang berusia tua.
Jadi, telinga berdenging termasuk mitos datangnya kematian ya!
Nah faktanya, tinnitus terjadi akibat berkurangnya kemampuan pendengaran karena usia yang tak lagi muda (baca: tua), luka di telinga, atau adanya masalah sistem sirkulasi.
2. Kesulitan Tidur
Terlepas dari usianya, setiap orang dapat mengalami kesulitan saat ingin tidur. Sulit tidur sering dikatakan sebagai salah satu tanda orang akan meninggal.
Faktanya, secara medis, lansia yang mengalami gangguan kecemasan terkait masalah kesehatannya bisa mengalami kesulitan saat tidur di malam hari atau disebut insomnia. Tak jarang gangguan tidur lain juga datang, sehingga masalah seputar tidur ini yang kemudian memperburuk kondisi kesehatan seseorang hingga memicu kematian.
3. Pupil Mata Tidak Merespons
Secara normal, pupil mata akan merespon terhadap stimulasi visual dalam bentuk cahaya. Akan tetapi, pupil mata yang tidak merespon justru termasuk salah satu tanda kematian otak.
Apabila otak sudah mati, orang yang mengalaminya dapat dinyatakan meninggal, walaupun ada alat bantu yang mampu menyokong kerja jantung dan paru-paru sehingga seolah-olah dua organ vital itu masih berfungsi.
B. Tanda-tanda Medis Menjelang Kematian
Tanda-tanda kematian yang akan datang dapat dilihat dari dari kondisi pasien baik dengan mata telanjang maupun menggunakan alat/tes tertentu. Saat ada pasien yang menunjukkan tanda menjelang kematian, tim medis termasuk dokter di dalamnya akan segera melakukan tindakan yang diperlukan.
Adapun beberapa tanda atau ciri orang menjelang kematian, diantaranya:
• Napas mengeluarkan suara keras.
• Sesak nafas.
• Pola nafas tampak berubah menjadi tidak teratur.
• Kehilangan nafsu makan.
• Batuk setelah makan.
• Mata tidak merespons rangsangan visual.
• Muncul bercak-bercak merah mudah gelap atau keunguan pada punggung, lengan, dan kaki. Jari tangan, kuku, dan bibir juga terlihat membiru tanda kekurangan oksigen.
• Tingkat kesadaran menurun, mengalami disorientasi, mengantuk, dan lemas akibat penurunan aliran darah ke otak.
• Tekanan darah menurun dan berada di bawah normal (90/60)
• Detak jantung meningkat melebihi normal atau lebih dari 100 kali per menit.
• Mengompol (tak bisa menahan buang air kecil)
• Urin pekat serta ada masalah buang air besar.
• Suhu tubuh menurun drastis, tubuh terasa dingin saat dipegang.
• Berat badan turun dan mengalami dehidrasi.
• Lebih sering tidur.
• Tampak berbicara dengan orang yang sudah meninggal atau melihat tempat yang tidak terlihat oleh orang lain (berhalusinasi).
• Menarik diri dari lingkungan sekitar.
Tanda atau ciri orang yang mau meninggal secara medis akan bervariasi setiap orang. Tanda kematian ini tidak selalu muncul bersamaan, baik mengalami satu atau dua tanda saja maupun mengalami banyak tanda.
Kematian menjadi suatu hal yang tidak dapat kamu prediksi secara jelas dan nyata. Kamu hanya dapat memastikan untuk selalu menjaga kondisi kesehatanmu terlepas apapun yang akan terjadi.
Kematian tidak dapat dihindari oleh manusia karena merupakan proses alami dalam tubuh. Meskipun demikian, keluarga berperan penting dan tetap dibutuhkan ketika orang yang dikasihi mulai menunjukkan tanda-tanda menjelang kematian, terutama anggota keluarga yang sudah tua atau dengan riwayat penyakit tertentu.
#SHOWRELATEBERITA
Writer: Nida Salma Mardiyyah