Ilmuwan Peringatkan Kepunahan Serangga, Kupu-kupu Raja Masuk dalam Daftar

Rabu 26 Oktober 2022, 11:30 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Ilmuwan dari Australia memberikan peringatan adanya kepunahan sejumlah serangga yang bisa berdampak radikal pada lingkungan dan umat manusia.

Sebuah studi yang membahas tentang masa depan serangga di bawah skenario perubahan iklim telah menemukan hilangnya serangga akan secara drastis mengurangi kemampuan manusia untuk membangun masa depan yang berkelanjutan.

Rekan penulis William Laurance, dari James Cook University di Australia, mengatakan biosfer atau eksosfer (lapisan bumi yang dapat ditinggali) telah menghangat sekitar 1,1 derajat celcius sejak industrialisasi. 

Hal tersebut diproyeksikan untuk menghangatkan 2-5 derajat celcius lebih lanjut di  masa depan kecuali emisi gas rumah kaca berkurang secara signifikan.

Suhu panas yang meningkat itulah yang dapat menyebabkan sejumlah serangga dapat mengalami kepunahan.

“Ukuran tubuh serangga yang kecil dan ketidakmampuan untuk mengatur suhu tubuh mereka sendiri membuat mereka sangat rentan terhadap perubahan suhu dan tingkat kelembaban,” jelas Laurance seperti dikutip dari Phys.org.

“Semakin banyak bukti menunjukkan jika populasi serangga menurun dengan cepat di sejumlah tempat. Penurunan ini sangat memprihatinkan, dengan istilah seperti 'kiamat serangga' yang semakin banyak digunakan oleh media dan beberapa ilmuwan untuk menggambarkan fenomena ini," tambahnya.

"Hilangnya serangga meningkatkan rantai makanan dan mungkin sudah memainkan peran penting dalam penurunan luas konsumen mereka, seperti burung pemakan serangga di lingkungan beriklim sedang,"

Serangga adalah bagian penting dari keanekaragaman hayati dan memberikan layanan bagi lingkungan yang lebih luas, termasuk penyerbukan, pengendalian hama, dan daur ulang nutrisi yang semuanya bermanfaat bagi makhluk lain, termasuk manusia.

Studi ini menemukan perubahan iklim memperkuat efek dari faktor-faktor lain yang mengancam populasi serangga, seperti polusi, hilangnya habitat dan pemangsaan.

"Sangat penting untuk mengelola dan memulihkan habitat yang membuat mereka 'tahan iklim' dan memungkinkan serangga menemukan tempat perlindungan di mana mereka dapat mengatasi peristiwa iklim ekstrem," kata Laurance.

"Buktinya jelas dan mencolok. Kita perlu bertindak sekarang untuk meminimalkan dampak pada populasi serangga, kita tahu bagaimana melakukannya. Tetapi pengambilan keputusan dan pendanaan harus terus didorong," tambah Laurance.

Selain Laurance, Jorge Lobo, ahli entomologi dari Museum Nasional Ilmu Pengetahuan Alam Madrid juga mengatakan jika penurunan populasi serangga juga sangat jelas dan serius.

“Dan ini disebabkan oleh meningkatnya penggunaan pestisida atau bahan kimia pertanian, ditambah dengan perubahan iklim dan gangguan ekosistem,” Jelas Lobo seperti dikutip dari laman Elpais.

Sementara itu, Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) sendiri telah mengeluarkan daftar serangga yang terancam punah, sebagiannya mungkin saja pernah kamu lihat di Indonesia seperti Kupu-kupu raja, kunang-kunang, kumbang tanduk, dan capung jarum.

#SHOWRELATEBERITA

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sehat22 November 2024, 08:00 WIB

13 Manfaat Petai untuk Kesehatan: Kunci Jantung Sehat dan Tubuh Bugar

Meski sering dikeluhkan karena baunya yang menyengat, petai ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaatnya? Yuk, simak penjelasannya!
Ilustrasi manfaat petai untuk kesehatan (Sumber : pexels.com/@STUDIO LIMA)
Food & Travel22 November 2024, 08:00 WIB

Resep Scrambled Egg Toast, Roti Panggang Telur Creamy yang Simpel Dibuat

Scrambled Egg Toast sangat populer sebagai menu sarapan karena praktis, lezat, dan kaya protein.
Ilustrasi. Scramble Egg Toast. (Sumber : Freepik/Timolina)
Sukabumi22 November 2024, 07:56 WIB

Sekda Ade Suryaman Hadiri Rapat Banggar DPRD Sukabumi

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menghadiri Rapat Kerja Gabungan Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Sukabumi
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman dan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali | Foto : Dokpim
Sukabumi Memilih22 November 2024, 06:55 WIB

Adu Kekayaan Pasangan Cabup Cawabup Sukabumi, Siapa Paling Kaya?

Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi akan diikuti oleh dua pasangan calon, mereka adalah Iyos Somantri - Zainul yang diusulkan oleh koalisi 11 partai politik dan Asep Japar - Andreas yang diusulkan oleh koalisi 5 partai politik.
Pasangan calon Pilkada Kabupaten Sukabumi: Iyos Somantri-Zainul dan Asep Japar-Andreas | Foto : sukabumiupdate
Science22 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 November 2024, Siang Hari Turun Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate
Sehat21 November 2024, 21:00 WIB

7 Penyebab Gagal Jantung Sisi Kiri : Simak Diagnosis dan Cara Penanganannya

Gagal jantung sisi kiri terjadi ketika ventrikel kiri jantung tidak bisa memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Ilustrasi gagal jantung sebelah kiri (Sumber : Freepik/@wayhomestudio)
Jawa Barat21 November 2024, 20:40 WIB

Gempa Beruntun Guncang Cianjur, Sejumlah Gedung Sekolah Dilaporkan Rusak

Gempa tektonik terjadi secara beruntun, Kamis 21 November 2024. Warga yang merasakan getaran gempa itu pun terbatas wilayahnya yaitu Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempabumi Cianjur, Kamis (21/11/2024) | Foto : Pixabay
Sukabumi21 November 2024, 20:18 WIB

Sempat Tertutup Longsor, Akses Ke Pondok Halimun dan Goalpara Sukabumi Kembali Normal

Dua bencana longsor terjadi dampak hujan deras di Kabupaten Sukabumi. Longsor dan pohon bambu tumbang di jalan menuju wisata Pondok Halimun di Kecamatan Sukabumi, dan longsor di jalan Cisarua - Goalpara, Kecamatan Sukaraja.
Longsor di Jalan Pondok Halimun, Kecamatan Sukabumi | Foto : Istimewa
Food & Travel21 November 2024, 20:00 WIB

Wisata Populer di Banten, Kamu Harus Kunjungi 5 Tempat Ini Saat Liburan!

Dengan beragam pilihan destinasi, mulai dari pantai yang eksotis hingga peninggalan sejarah yang kaya, Banten mampu memanjakan setiap wisatawan.
Pulau Peucang, Banten memang menyimpan segudang pesona wisata yang sayang untuk dilewatkan, terutama saat liburan. (Sumber : tnujungkulon.menlhk.go.id)