SUKABUMIUPDATE.com - Setelah China kembali memutuskan untuk lockdown akibat kenaikan kasus Covid-19, harga karet jenis TSR20 di bursa berjangka Singapura turun.
"Dari 5 April harga masih bisa sebesar 1,773 dolar AS për kg, pada 5 Mei tinggal 1,644 dolar AS per kg," ujar Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah di Medan, Kamis 5 Mei 2022.
Melansir dari suara.com, keputusan China yang mengambil opsi lockdown berpengaruh besar pada harga karet di pasar global karena negara itu merupakan pembeli utama karet dunia.
Tidak adanya permintaan dari China berdampak besar pada harga jual karet di pasar global. Ditambah lagi, Thailand yang menjual harga jual komoditas itu lebih murah dibandingkan produk negara produsen karet alam lainnya seperti Indonesia sehingga pembeli memilih membeli dari negara tersebut.
Produktivitas karet Thailand yang lebih tinggi dibandingkan Indonesia misalnya, memang memungkinkan negara itu menjual harga lebih rendah.
"Akibatnya harga ekspor karet terus berfluktuasi dengan tren menurun,"ujarnya dikutip dari Antara.
Jika harga di April bisa rata-rata 1,705 dolar AS/kg, maka di Mei sekitar 1,600 an dolar AS/kg.
"Harapannya volume ekspor bisa meningkat sehingga nilai ekspor masih tertolong," ujarnya.
Volume ekspor karet Sumut pada triwulan I 2022 tercatat masih turun sebesar 4,97 persen dibanding periode sama 2021 atau menjadi 95.188 ton.
SOURCE: SUARA.COM