SUKABUMIUPDATE.com - Selama Ramadan, permintaan daging sapi di Kota Sukabumi melonjak 3.93 persen dari biasanya. Pemerintah daerah mencatat, jelang Idul Fitri 1443 H tahun 2022 ini, permintaan daging sapi mencapai 211 ton.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3), Andri Setiawan dikutip dari portal resmi Pemkot Sukabumi. Kebutuhan daging sapi di Kota Sukabumi diluar bulan Ramadan, biasanya sebanyak 186 ton per bulan.
Hasil pengukuran DKP3 selama bulan puasa, permintaannya naik hingga 190 ton. Bahkan menjelang Idul Fitri jumlah tersebut mengalami kenaikan hingga 211 ton.
Adapun untuk ketersediaannya pada bulan Ramadan lalu, berada pada batas mencukupi, dengan 90 persen pasokan daging bersumber dari sapi impor yang diternakkan di dalam negeri. Termasuk sapi potong yang didatangkan dari berbagai daerah di Pulau Jawa, dan luar Jawa.
Sementara dari pantauan hari ini, Jumat 29 April 2022, sejumlah pedagang daging sapi di Kota maupun Kabupaten Sukabumi kembali menaikan harga jual. Jika sehari sebelumnya masih di kisaran Rp 140 ribu per kilogram, hari ini sudah ada yang menjual 155 ribu hingga 160 ribu per kilogram.
Mengutip berita tempo.co, Direktur Ekonomi Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Mulyawan Ranamanggala menyebut harga daging sapi mengalami lonjakan dari 0,33 persen pada saat menjelang puasa menjadi 7,6 persen jelang Lebaran.
Harga daging sapi secara nasional tercatat menjadi yang paling tinggi dalam enam tahun terakhir. Adapun kenaikan ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti terganggunya pasokan pasca-kebakaran hutan di Australia.
Masih dari tempo.com Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) memperkirakan harga daging sapi khas dalam bisa tembus Rp 200 ribu per kilogram menjelang lebaran. Ketua Umum APDI Achyat menjelaskan kenaikan harga dinilai wajar terjadi saat momentum mendekati Idul Fitri.
“Khas dalam (tenderloin) itu Rp 200 ribu. Tenderloin itu bisa mencapai Rp 260 ribu,” ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Kamis, 28 April 2022.