Sukabumi Musim Banjir, Bagaimana Menata Aliran Air ala Dayuharta Residence?

Jumat 18 Februari 2022, 20:07 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Banjir menerjang banyak lokasi di Kota Sukabumi Jawa Barat, Kamis petang 17 Februari 2022. Penataan drainase atau aliran air menjadi sangat penting saat ini, Dayuharta Residence, sebagai perusahaan properti terdepan di Kota Sukabumi berbagi ilmu menata aliran air di pemukiman agar terhindar dan banjir dan tidak menjadi penyebab genangan untuk wilayah lain di sekitarnya.

Hal ini diungkap praktisi perumahan sekaligus Owner Dayuharta Residence, Dadang Yuda menyikapi potensi banjir yang menggenangi pemukiman. Dayuharta Residence yang berlokasi di Jalan Karamat Kecamatan Gunungpuyuh Kota Sukabumi, mengadopsi sistem drainase alur alam atau menyesuaikan dengan kontur lahan.

"Banjir itu karena luapan sungai, irigasi, dan saluran air. Jadi kuncinya adalah bagaimana kita merancang pemukiman itu dari awal. Kita tidak boleh melakukan rekayasa atau merubah alur air alam yang sudah ada di lahan tersebut. Artinya pemukiman itu harus dibangun mengikuti kontur alaminya, air tumpah kemana itu menjadi penting," jelasnya kepada sukabumiupdate.com, Jumat (18/2/2022).

Membangun drainase lanjut Yuda tak hanya memikirkan bagaimana kawasan yang akan kita kembangkan tidak banjir. Yang lebih penting dari itu adalah perumahan yang dibangun tidak merusak alur alam dan yang bisa memicu bencana seperti banjir untuk kawasan sekitarnya.

"Sebenarnya sudah ada AMDAL (Analisis Dampak Lingkungan) yang didalamnya mengatur bagaimana pengembang harus membangun kawasan pemukiman yang baik. Menata aliran air atau drainase itu ada di dalam AMDAL. Artinya kalau perumahan itu banjir atau menyebabkan banjir di kawasan sekitarnya, AMDALnya bermasalah," beber Yuda.

Drainase itu harus dibangunan mengikuti alur air dari kontur lahan. Drainase itu dibangun ungkap Yuda juga harus memiliki standar kapasitas air dan kemiringan yang baik, sehingga air lancar mengalir.

Baca Juga :

Dayuharta Residence Launching Tahap 2, Rumah Nyaman di Tengah Kota Sukabumi

Seperti sungai, ukuran drainase di hilir atau tempat lebih rendah itu harus lebih besar dibandingkan hulu. Selain itu hilir drainase juga harus bermuara pada aliran yang lebih besar kapasitasnya.

"Di Dayuharta kita diapit dua aliran, bahkan tiga, dua irigasi satu sungai. Hilir drainase kita itu harus mengejar aliran tersebut agar airnya lancar. Membangun itu harus mengikuti arah air, desain lahan, kavling dan rumah harus ikut alur air, Membelokan aliran air dengan perhitungan tidak tepat akan memicu bencana banjir di kemudian hari," sambungnya.

Drainase di depan rumah juga dipilih oleh Dayuharta agar saluran ini bisa dijaga dan dibersihkan dengan mudah oleh warga. Sampah rumah tangga menjadi masalah pemicu banjir.

"Jika drainase atau saluran air bahkan sungai di sekitar pemukiman selalu dijaga kebersihannya oleh warga, maka ancaman banjir akan berkurang. Artinya selain masalah teknis mengembangkan pemukiman yang selaras alam dan ikut aturan amdal, perilaku warga untuk tidak buang sampah sembarangan juga menjadi penting, sebagai mitigasi bencana banjir," pungkasnya.

Yuda menyampaikan belasungkawa atas bencana banjir yang mengepung Kota Sukabumi. Catatan Pemerintah Daerah, lebih dari 60 titik terdampak bencana banjir dan longsor, dari luapan sejumlah sungai yang melintasi di wilayah Kota Sukabumi, bahkan seorang lansia di Baros meninggal dunia.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Food & Travel22 November 2024, 09:00 WIB

Resep Scrambled Egg Toast, Roti Panggang Telur Creamy yang Simpel Dibuat

Scrambled Egg Toast sangat populer sebagai menu sarapan karena praktis, lezat, dan kaya protein.
Ilustrasi. Scramble Egg Toast. (Sumber : Freepik/Timolina)
Sukabumi22 November 2024, 08:36 WIB

Pohon Duku 12 Meter Tumbang Rusak Rumah Warga Nagrak Sukabumi

Dampak hujan deras, pohon duku setinggi 12 meter tumbang rusak rumah warga di Nagrak Sukabumi.
Kondisi rumah yang tertimpa pohon duku tumbang di Desa Pawenang, Nagrak Sukabumi, Kamis, 21 November 2024 | Foto : P2BK Nagrak
Sehat22 November 2024, 08:00 WIB

13 Manfaat Petai untuk Kesehatan: Kunci Jantung Sehat dan Tubuh Bugar

Meski sering dikeluhkan karena baunya yang menyengat, petai ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaatnya? Yuk, simak penjelasannya!
Ilustrasi manfaat petai untuk kesehatan (Sumber : pexels.com/@STUDIO LIMA)
Sukabumi22 November 2024, 07:56 WIB

Sekda Ade Suryaman Hadiri Rapat Banggar DPRD Sukabumi

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menghadiri Rapat Kerja Gabungan Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Sukabumi
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman dan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali | Foto : Dokpim
Sukabumi Memilih22 November 2024, 06:55 WIB

Adu Kekayaan Pasangan Cabup Cawabup Sukabumi, Siapa Paling Kaya?

Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi akan diikuti oleh dua pasangan calon, mereka adalah Iyos Somantri - Zainul yang diusulkan oleh koalisi 11 partai politik dan Asep Japar - Andreas yang diusulkan oleh koalisi 5 partai politik.
Pasangan calon Pilkada Kabupaten Sukabumi: Iyos Somantri-Zainul dan Asep Japar-Andreas | Foto : sukabumiupdate
Science22 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 November 2024, Siang Hari Turun Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate
Sehat21 November 2024, 21:00 WIB

7 Penyebab Gagal Jantung Sisi Kiri : Simak Diagnosis dan Cara Penanganannya

Gagal jantung sisi kiri terjadi ketika ventrikel kiri jantung tidak bisa memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Ilustrasi gagal jantung sebelah kiri (Sumber : Freepik/@wayhomestudio)
Jawa Barat21 November 2024, 20:40 WIB

Gempa Beruntun Guncang Cianjur, Sejumlah Gedung Sekolah Dilaporkan Rusak

Gempa tektonik terjadi secara beruntun, Kamis 21 November 2024. Warga yang merasakan getaran gempa itu pun terbatas wilayahnya yaitu Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempabumi Cianjur, Kamis (21/11/2024) | Foto : Pixabay
Sukabumi21 November 2024, 20:18 WIB

Sempat Tertutup Longsor, Akses Ke Pondok Halimun dan Goalpara Sukabumi Kembali Normal

Dua bencana longsor terjadi dampak hujan deras di Kabupaten Sukabumi. Longsor dan pohon bambu tumbang di jalan menuju wisata Pondok Halimun di Kecamatan Sukabumi, dan longsor di jalan Cisarua - Goalpara, Kecamatan Sukaraja.
Longsor di Jalan Pondok Halimun, Kecamatan Sukabumi | Foto : Istimewa