SUKABUMIUPDATE.com - Pemerintah akan memanfaatkan investasi jumbo dari Uni Emirat Arab (UEA) sebesar USD 44,6 miliar untuk membangun hilirisasi industri batu bara membuat produk pengganti LPG yaitu gasifikasi batu bara atau DME (Dimethyl Ether).
Demikian diungkapkan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. Pembangunan hilirasi industri ini, kata Bahlil, agar batu bara tidak diekspor dalam bentuk bahan baku, tetapi dijadikan produk jadi untuk ciptakan nilai tambah.
"Bagaimana terjadi industrialisasi yang ciptakan nilai tambah. Dalam konteks itu, agar batu bara enggak terlalu banyak kirim-kirim terus," ujar Bahlil dalam konferensi pers, seperti dilansir dari Suara.com, Kamis (11/11/2021).
Mantan Ketua Umum Hipmi ini menuturkan, nantinya dalam hilirisasi industri batu bara membuat produk pengganti LPG yaitu gasifikasi batu bara atau DME (Dimethyl Ether).
Pembangunan hilirisas industri batu bara ini, lanjut Bahlil, akan diserahkan BUMN, yaitu Pertamina dengan Bukit Asam yang bekerja sama dengan Air Products and Chemicals.
"Maka air product lakukan investasi dengan beberapa perusahaan perusahaan BUMN, dan swasta nasional untuk lakukan hilirisasi bagaimana dapatkan pengganti LPG dari batu bara DME ini akan dilakukan," jelas dia.
Baca Juga :
Upaya ini, tambah Bahlil, juga untuk mengurangi impor Indonesia akan LPG yang ke depannya bisa menghemat cadangan devisa negara.
"Impor kita sampai sekarang, sebesar USD 5,5-6 juta dan cadangan devisa kita keluar kalau kita begini terus maka Rp 55-70 triliun. Maka kita perlahan kurang impor LPG kita digantikan DME dan dengan yang lebih murah itu," pungkas Bahlil.
Sumber : Suara.com