Petani Mangga di Geopark Ciletuh Sukabumi Keluhkan Harga saat Panen Raya

Senin 18 Oktober 2021, 11:30 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Petani mangga di Kecamatan Ciemas (kawasan Geopark Ciletuh Sukabumi) mengeluhkan harga jual yang menurutnya belum menguntungkan. Pasalnya, saat ini ada biaya pengolahan yang dikeluarkan petani agar pohon yang ditanam bisa panen lebih dari satu kali dalam setahun.

Salah satu petani, Aldi Wibasana, mengatakan keputusan melakukan pengolahan agar pohon yang ditanamnya panen lebih dari satu kali dalam setahun, dimaksudkan untuk menjaga ketersediaan mangga di kawasan Ciletuh-Palabuhanratu Unesco Global Geopark atau CPUGGp, salah satunya Kecamatan Ciemas.

"Biasanya setahun cuma panen sekali, sekarang bisa tiga hingga empat kali. Ketersediaan mangga itu untuk oleh-oleh pengunjung maupun permintaan luar daerah," kata Aldi yang juga founder Mangga Geopark Ciletuh, Ahad, 17 Oktober 2021.

Aldi menjelaskan, para petani mengontrak lahan kebun mangga dari masyarakat untuk selanjutnya diolah agar bisa berbuah di luar musim panen. Dengan cara itu, para petani harus memiliki modal pribadi untuk biaya pemangkasan ranting, pemupukan, pengobatan, dan penyemprotan yang dilakukan setiap hari.

"Jadi sekarang sudah pakai sistem modern, beda dengan dulu yang hanya mengandalkan satu musim. Namun untuk pengolahan harus punya modal cukup besar, termasuk untuk beli obat, pupuk, dan upah tenaga kerja," ucap dia. "Dalam sehari saja paling sedikit membutuhkan Rp 500 ribu untuk 500 pohon."

photoPetani mangga di kawasan Geopark Ciletuh Sukabumi mengeluhkan harga jual yang menurutnya belum menguntungkan. - (Istimewa)

Baca Juga :

Aldi mengungkapkan harga saat panen raya (Oktober, November, dan Desember) hanya sekira Rp 5 ribu per kilogram. Kondisi itu diakuinya tidak menjadi masalah ketika para petani hanya memanen satu kali dalam setahun. Tetapi, dengan adanya pengolahan baru, harga Rp 5 ribu tidak dapat mengembalikan modal petani.

"Mangga Geopark Ciletuh menjadi penghasil mangga terbesar di Sukabumi. Apalagi mulai tahun ini bisa panen empat kali. Seharusnya harga di atas Rp 10 ribu per kilogram, baru petani bisa untung," ujar Aldi.

Ia mencontohkan di Desa Ciwaru, di mana dalam sekali panen bisa menghasilkan ratusan ton mangga. Untuk menyiasati melimpahnya stok tersebut, para petani kerap memperluas pemasaran hingga ke Lampung, Palembang, dan Medan. Itu dilakukan untuk mencari harga yang lebih tinggi. "Jangankan Sukabumi, Jakarta pun tidak kuat menampung mangga Geopark Ciletuh kalau sedang panen," ucapnya.

Aldi menyebut, harga Rp 5 ribu atau paling mahal Rp 6 ribu per kilogram, memang sudah mengikuti aturan di Pasar Induk Kramatjati Jakarta dan Pasar Induk Caringin Bandung. Sehingga jika di pasar induk tersebut harga mangga hanya Rp 5 ribu per kilogram, para petani di Sukabumi tidak bisa memasang tarif lebih dari itu.

"Kami tidak bisa menaikkan harga seenaknya, kecuali ada perhatian dari pemerintah lewat dinas perdagangan atau instansi lainnya, yang berani bergerak untuk bekerja sama melalui impor-ekspor," kata Aldi. "Kami belum memiliki link impor-ekspor. Saya juga berusaha  mendaftarkan menjadi geoproduk agar bisa dijadikan oleh-oleh khas Geopark Ciletuh, tapi itu tidak menjamin harga bisa naik," tambahnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Kecantikan22 Februari 2025, 22:34 WIB

5 Cara Ampuh Memperbaiki Kulit Berminyak yang Dehidrasi, Bisa di Coba di Rumah

Kulit berminyak yang mengalami dehidrasi mungkin disebabkan oleh kurangnya asupan air atau penggunaan produk perawatan kulit yang tidak tepat.
Ilustrasi cara memperbaiki kulit berminyak yang dehidrasi (Sumber: Freepik/@stockking)
Sukabumi22 Februari 2025, 22:32 WIB

Setelah Autopsi, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Dimakamkan di TPU Pasir Pogor

Kematian Samson masih menyisakan tanda tanya besar bagi keluarga.
Jenazah Suherlan alias Samson (33 tahun) saat akan dimakamkan di TPU Pasir Pogor, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Kecantikan22 Februari 2025, 22:25 WIB

Kulit Berminyak dan Dehidrasi: Ini 5 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Dengan perawatan yang tepat, kulit berminyak yang dehidrasi dapat dikembalikan keseimbangannya. Ingat, hidrasi adalah kunci untuk kulit yang sehat dan bercahaya.
Ilustrasi kulit berminyak dan dehidrasi (Sumber:  Freepik/@KamranAydinov)
Nasional22 Februari 2025, 21:54 WIB

Diduga Dipecat Jadi Guru Pasca Kritik Polisi, Mendikdasmen Diminta Segera Bela Citra Sukatani

Guru merupakan warga negara yang dijamin hak-haknya.
Personel band punk Sukatani. | Foto: X/barengwarga
Life22 Februari 2025, 21:30 WIB

10 Cara Efektif Menghilangkan Noda Pewarna Rambut yang Menempel di Kulit

Mewarnai rambut tidak diragukan lagi merupakan salah satu cara termudah untuk mengubah penampilan. Namun, terkadang, betapapun kerasnya upaya untuk mencegahnya, warna rambut ini dapat meninggalkan bekas pada kulit.
Ilustrasi seorang wanita menggunakan pewarna rambut (Sumber: Freepik/@user18526052)
Sukabumi22 Februari 2025, 21:13 WIB

Tulang Tengkorak Terpotong, 4 Luka pada Wajah Warga Sukabumi yang Tewas di Tangan Adiknya

Tim dokter tidak melakukan tindakan autopsi terhadap jenazah Hendra.
Ketua tim dokter forensik RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi dr Nurul Aida Fathya saat dimintai keterangan oleh wartawan soal kematian Hendra (55 tahun) pada Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Asep Awaludin
Sehat22 Februari 2025, 21:00 WIB

Panduan Lengkap Mengatasi Sakit Punggung: Penyebab, Cara Mengobati, dan Pencegahannya

Dengan memahami penyebab, pengobatan, dan langkah pencegahan, Anda dapat mengelola sakit punggung secara efektif dan mencegahnya mengganggu aktivitas harian.
Ilustrasi seseorang mengalami sakit punggung (Sumber: Freepik/@stefamerpik)
Sehat22 Februari 2025, 20:30 WIB

Panduan Aman Puasa Intermiten untuk Ibu Menyusui: 8 Tips dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Puasa intermiten dapat memberikan manfaat bagi ibu menyusui jika dilakukan dengan benar dan hati-hati. Namun, keamanan dan efektivitasnya bergantung pada kebutuhan tubuh masing-masing ibu dan respons bayi.
Ilustrasi panduan aman puasa intermiten untuk ibu menyusui (Sumber: Freepik/@freepik)
Life22 Februari 2025, 20:00 WIB

Amankah Mencoba Puasa Intermiten Saat Menyusui? Simak Ulasan Berikut

Sebelum mencoba puasa intermiten ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar proses menyusui tetap optimal dan kesehatan bayi tetap terjaga.
Amankah mencoba puasa intermiten saat menyusui? (Sumber: Freepik/@freepic.diller)
Musik22 Februari 2025, 20:00 WIB

Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta

boygroup NCT Wish akan menyapa penggemar Indonesia untuk pertama kali sejak debut melalui Asia Tour yang bakal digelar pada 31 Mei 2025 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta.
Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta (Sumber : Instagram/@nctwish_official)