SUKABUMIUPDATE.com - Bisnis usaha aksesoris berbahan dasar batu pada saat ini tengah menjamur di Kampung Batu Asih RT 01/016, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak Kabupaten Sukabumi. Terhitung sudah ada lebih dari 7 pelaku usaha aksesoris dari batu, salah satunya yakni Jundan (35 tahun). Pemilik Indo Craft & Stone ini mampu mengekspor produknya ke Mancanegara.
Jundan mengatakan, bahwa ia memulai usahanya tersebut sejak awal pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Setelah kesulitan mengembangkan bisnis lokal, ia melihat adanya peluang usaha dari aksesoris batu setelah mengamati pasar luar negeri yang masih tertarik dengan produk barang unik, Jundan pun mencoba memberanikan diri untuk banting stir menekuni usaha tersebut.
“Pas awal pandemi ini, karena bisnis lokal gak ada orderan, terus coba banting stir ke bisnis yang lebih luas buat masarin produknya. Saya melihat peluang setelah mengamati orang luar yang suka produk barang yang unik, jadi coba buat usaha batu, dan ditambah juga para warga di kampung ini juga banyak yang usaha batu,” ujar Jundan kepada Sukabumiupdate.com, Sabtu (10/7/2021).
Jundan menambahkan, beberapa aksesoris batu yang ia jual merupakan hasil dari kerajinan tangan para putra daerah asli Kampung Batu Asih. Ia memberdayakan para pemuda-pemudi disana yang belum mendapat pekerjaan.
“Perajinnya memanfaatkan para perajin dari putra daerah sini, sekaligus buat membantu para pengganguran disini biar ada pekerjaan dan pendapatan,” jelas Jundan.
Beberapa batu yang dijadikan aksesoris oleh Indo Craft & Stone ini, kata Jundan, berasal dari berbagai daerah provinsi di Indonesia, yang kemudian diolah kembali dengan kerajinan tangan bungkus kawat.
“Batunya dari Sumatera, Sulawesi, ada juga beberapa dari Sukabumi, Jampang. Jadi batu asli produk Indonesia yang kemudian kami olah lagi dengan kerajinan tangan bungkus kawat” bebernya.
Jundan memaparkan bahwa usahanya yang sudah berjalan selama setahun ini, telah memasarkan beberapa jenis batu seperti Kristal, Akik, Fosil, Amber, Anting, Gelang dan Liontin. Selain itu ia juga menjual aksesoris dari kerajinan ukir yang berbahan tulang hingga kerang abalone. Tak hanya dijual di negeri sendiri, Jundan pun mampu mengekspor produknya ini ke beberapa negara di Benua Amerika, Asia maupun Eropa.
“Paling banyak dari Amerika, lalu kalo di Asia dapat beberapa buyer dari Jepang. Kalo Eropa ke Itali, Perancis dan Belgia, kalo dari segi pasar memang Amerika dan beberapa negara di Eropa yang lebih sering Order," imbuhnya.
Terkait dengan penghasilan, Jundan mengaku bahwa sekali mendapat orderan bisa meraup keuntungan sampai 30 Dollar (sekitar Rp430 Ribu) dari satu produknya.
“Kita jual per pcs (buah). Kalo harga ya beragam tergantung produknya. Kisaran dapat dari 5 Dollar hingga 30 Dollar sekali kirim per satu produknya” ungkap Jundan.
Terkait dengan cara pemasaran, Jundan juga memanfaatkan kemajuan teknologi yang sudah ada seperti Sosial Media.
“Promosi biasa memanfaatkan teknologi yang sudah maju seperti saat ini, ya kayak Facebook, Instagram, Twitter bahkan udah ada Tiktok ya sekarang. Kalau di Facebook biasanya ikut posting ke Grup jual beli, di Sosmed lain pun serupa coba mainin Hastag dan lain lain buat menarik peminat,” pungkasnya.
(PKL/Utama)