SUKABUMIUPDATE.com - McDonalds kena hack setelah melunculkan BTS Meal. Bahkan saat itu, McDonald's membuat kerumunan massa di banyak tempat. Data pribadi pembeli BTS Meal pun dilaporkan bocor dan tersebar ke publik.
BTS Meal sebelumnya sukses bikin heboh. Pembeli paket makanan tersebut sangat membludak hingga membuat antrean panjang. Selain itu, sejumlah gerai ada yang ditutup karena antrean yang membludak dinilai tak mematuhi protokol kesehatan.
Kini usai heboh BTS Meal, McDonald's kembali menjadi sorotan. Bukan karena menu yang disajikannya, melainkan karena kebocoran data pribadi karyawan dan konsumennya.
McDonald's Corp mengumumkan mereka mengalami peretasan di Korea Selatan dan Taiwan sehingga data pribadi dari sejumlah karyawan dan konsumen terekspos. Sejumlah data yang diambil berupa email, nomor telepon dan alamat pengiriman. Sejauh ini, tidak ada informasi mengenai bocornya pembayaran pelanggan.
McDonald's Corp mengatakan pada Jumat lalu mereka dengan cepat mengidentifikasi dan menangani insiden tersebut. Selain itu, pihaknya juga mengatakan telah melakukan penyelidikan terkait kebocoran data ini.
"Meskipun kami dapat menutup akses dengan cepat setelah identifikasi, penyelidikan kami telah menentukan bahwa sejumlah kecil file telah diakses dan beberapa di antaranya berisi data pribadi," kata McDonald’s dilansir dari suara.com, Minggu 13 Juni 2021.
Lebih jauh, restoran cepat saji yang identik dengan logo huruf M tersebut mengatakan penyelidikan mereka menemukan hanya di Korea Selatan dan Taiwan saja lah yang mengalami kebocoran data pribadi.
Mereka pun akan mengambil langkah untuk memberi tahu regulator setempat dan juga pelanggan yang mungkin terkena dampak dari kebocoran data itu.
McDonald's mengatakan akan melihat temuan penyelidikan, ditambah dengan masukan dari sumber daya keamanan untuk mengidentifikasi cara untuk lebih meningkatkan langkah-langkah keamanan yang ada.
Peretasan data di Korea Selatan dan Taiwan ini terungkap setelah investigasi dari konsultan eksternal usai melihat ada aktivitas tidak sah di jaringan mereka. McDonald's juga mengatakan operasional harian mereka tidak terdampak kasus peretasan ini dan kasus tersebut bukan ransomware.
Sumber: Suara.com