SUKABUMIUPDATE.com - PKL atau Para pedagang kaki lima di kawasan Pedestrian Jalan Ir.H.Djuanda Kota Sukabumi mulai pindah posisi pada hari Rabu, 19 Mei 2021 kemarin. Bertukar posisi dari bahu jalan pindah ke kantong parkiran motor di pedestrian dago, lalu apa alasannya?
Jadi saat ini seluruh gerobak PKL yang mayoritas kuliner tersebut menumpuk di setiap kantor parkir motor. Jika sebelumnya memanjang, saat ini di setiap area parkir ada 2 lapis gerombak, yang satu menghadap taman, dan lainnya menghadap ke jalan Djuanda.
Pemindahan ini melibatkan Dinas Perhubungan, Dinas Satpol PP dan Damkar, serta Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian. Kepala Dinas Satpol PP, Agus Wawan Gunawan , menjelaskan bahwa dalam penataan ini, pedagang bertukar posisi dengan area parkir motor.
Mengutip dari website resmi Pemkot Sukabumi, tujuan dari peralihan posisi ini adalah agar lebih rapi juga menjaga ketentraman dan ketertiban. Dijelaskan pula oleh Kepala Dinas Satpol PP, bahwa dalam penataan ini bersifat sementara karena Pemerintah Kota Sukabumi telah memiliki perencanaan jangka panjang dengan pengembangan kawasan di Kecamatan Cibeureum.
Baca Juga :
Selain itu penempatan PKL di area parkir ini juga untuk membatasi jumlah pedagang. Kurang lebih ada 80 pedagang yang diizinkan berjualan di kawasan pedestrian dago. "Jadi nanti petugas lebih mudah menertibkannya, diluar zona parkir itu kita tertibkan, karena pedagang yang sudah diizinkan ditempatkan di sejumlah titik area parkir," pungkas Agus Wawan kepada awak media, Minggu (23/5/2021).
Lalu apa tanggapan pedagang? Miptahudin Mitra (54 tahun), pedagang aneka minuman yang sudah berdagang di jalan Djuanda sejak tahun 2020 mengaku setuju dengan penataan dan pemindahan lokasi PKL. Menurut Kurnia, posisi sekarang itu gerobak PKL lebih aman, begitu pula dengan pembeli.
"Kan kemarin kita dagang di jalan, khawatir juga ditabrak motor atau mobil yang lewat. Sekarang kita lebih aman, begitu pula pembeli," jelasnya kepada sukabumiupdate.com, Minggu.
Ia juga menitip pesan ke pemerintah, agar taman-taman di kawasan tersebut diberi pagar agar lebih terjaga dari tangan-tangan jahil. "Ini kan ada taman, kalau bisa dipagar kurang lebih setengah meter, biar tidak rusak. Kalau untuk kebersihan kami jaga bersama, sampah dibawa pulang. Nah kalau taman ini kan tidak terpantau," pungkasnya.