SUKABUMIUPDATE.com - Permintaan kue kering di bulan Ramadhan tahun ini mulai mengalami peningkatan. Salah satunya dirasakan pembuat produk rumahan di Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi.
Arip Wibowo (28 tahun) pembuat kue kering rumahan asal Kampung Cibarengkok, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi mengaku sudah menggeluti usaha sejak bulan ramadhan tahun lalu.
Baca Juga :
Arip mengaku memiliki keahlian membuat Kue kering karena sebelumnya pernah bekerja di perusahaan ternama di Jakarta Selatan, tepatnya di Tebet.
Selama 3 tahun ia bekerja sebagai pembuat kue. Namun semenjak wabah Covid-19 merebak dan ia kena PHK, akhirnya Arip memilih pulang kampung dan membuka usaha sendiri.
"Iya dulu selama tiga tahun saya kerja membuat kue kering. Ada corona saya kena pemutusan kerja, terus balik ke sini buka usaha sendiri," kata Arip saat diwawancarai sukabumiupdate.com, Kamis, 15 April 2021.
Dijelaskan Arip, pada tahun pertama selama bulan Ramadhan 2020 ia memulai usaha dengan modal kurang lebih Rp 800.000 dan mampu menjual sebanyak 300 toples lebih kue kering dengan berbagai jenis, seperti kue nastar, putri salju, semprit susu, biskuit susu, kue kacang, kastengel serta kue ulang tahun.
"Saya menjual biasa per toples Rp 20.000 sampai Rp 30.000. Kalau per paket dijual Rp 300.000 dengan isi 12 toples dengan jenis kue bebas sesuai pilihan pemesan," jelasnya.
Masih kata Arip, di awal bulan Ramadhan tahun ini sudah ada tiga pemesan di wilayah Kecamatan Simpenan yang minta dibuatkan kue kering.
"Baru tiga hari saya buat kue kering ini, sengaja lebih awal pembuatannya karena tahun lalu kewalahan melayani pesanan mulainya pertengahan puasa," terangnya.
"Mudah mudahan tahun ini pesanan lebih banyak dan usaha pembuatan kue kering ini lebih berkembang. Pembeli yang memesan biasanya datang ke rumah, dan ada juga lewat telepon ke nomor saya 0815-6396-9236," tandasnya.