SUKABUMIUPDATE.com - Iwan (30 tahun) warga Kampung Cibubuay, Desa Cibuntu, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi mulai memproduksi kolang-kaling menjelang bulan suci Ramadan yang tinggal beberapa pekan lagi.
Kurang lebih sudah dua pekan ini, Iwan yang sehari-hari berprofesi sebagai petani kembali mencoba peruntungan dengan memproduksi kolang-kaling. Iwan tak sendiri, ia ditemani dua orang saudaranya memproduksi kolang-kaling.
"Saya bikin atau mengolah kolang-kaling hanya bulan Ramadan saja, karena untuk bulan-bulan biasa jarang yang pesan, bahkan hampir enggak ada," kata Iwan saat diwawancarai, Jumat (26/3/2021).
Ia mengaku sudah kurang lebih tiga tahun memproduksi kolang-kaling. Bahan bakunya ia dapat dengan membeli buah aren mentah kepada petani di desanya dengan harga per pohon Rp 50.000.
Buah aren yang sudah layak diolah lalu ia petik, selanjutnya dibawah untuk direbus selama empat jam. Setelah itu aren ditiriskan, diambil isinya lalu direndam selama dua minggu.
"Pembeli sudah ada, langganan, orang Parungkuda. Biasanya untuk dijual kembali di pasar dengan harga Rp 10.000 - Rp 12.000 per kilogram.
Iwan mengaku kolang-kaling yang ia produksi jumlahnya masih sangat terbatas karena permintaan pasar belum meningkat. Biasanya, kata Iwan, permintaan meningkat hingga dua kali lipat saat memasuki bulan Ramadan.
"Ini kan belum puasa, permintaan belum banyak. Satu hari paling dapat 50 kilogram. Mudah-mudahan harga kolang-kaling tahun ini, di masa pandemi Corona ini, tetap bagus. Kalau bisa naik lagi harganya," tandas Iwan.