SUKABUMIUPDATE.com - Panen padi masa tanam pertama tahun 2021 di wilayah Jampang Kulon, Kabupaten Sukabumi Sudah dimulai sejak Februari lalu. Namun petani mengeluhkan harga gabah yang tidak stabil dan tidak sesuai dengan biaya produksi. Keadaan ini diperparah dengan harga pupuk yang naik dan langka.
Kepala UPTD Pertanian Wilayah Jampang Kulon Yaya Kuswaya menjelaskan untuk Harga pembelian pemerintah (HPP) untuk Gabah Kering Panen (GKP) Rp 4.200 kemudian harga Gabah Kering Giling (GKG) Rp 5.250. Yaya mengakui masih ada harga dibawah standar karena ada berbagai faktor.
"Di lapangan kami masih menemukan ada harga dibawah standar. Masih ada harga Rp 3.500 - Rp 3.800 untuk Gabah Kering Panen (GKP). Memang itu juga tergantung kualitas dan kadar air, kalau kualitas bagus harga pasti standar," jelasnya.
Yaya mengatakan, dari jumlah lahan 20 ribu hektar lahan sawah di wilayah VI Jampang Kulon baru 30 persen yang sudah panen. Dari hasil pemantauannya. hasil panen cukup bagus dikisaran 6 ton sampai 8 ton per hektar.
Mengenai harga pupuk Yaya mengatakan sudah ada Harga Eceran Tertinggi (HET) baru yaitu urea dari Rp 1.800 jadi Rp 2.250, SP 36 dari Rp 2.000 jadi Rp 2.400 kemudian NPK masih tetap Rp 2.300.
"Kalau akhir 2020 terjadi kelangkaan pupuk tepatnya pada bulan Desember karena kuota subsidi pupuk habis. Mulai bulan Januari 2021 anggaran baru sekarang sudah normal kembali," terangnya.