SUKABUMIUPDATE.com - Sejak diresmikan pada 4 November 2023 dan beroperasi Mei 2024, Gedung Sentra IKM Opak Ketan Pajampangan atau lebih dikenal Gedung Sentra Opak (GSO), telah menjadi pusat etalase produk-produk unggulan UMKM di wilayah selatan Kabupaten Sukabumi.
Gedung yang dibangun Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kabupaten Sukabumi ini berlokasi strategis di pinggir jalan nasional, samping GOR Surade, Kelurahan/Kecamatan Surade.
Koordinator GSO, Kang Baban, menyampaikan bahwa hingga saat ini tercatat ada 104 produk yang telah ditampung dan dipasarkan di gedung tersebut. Rinciannya terdiri dari 101 produk makanan, dua produk fashion, dan satu produk kerajinan tangan.
“Mayoritas adalah produk makanan olahan khas Pajampangan seperti berbagai varian opak, aneka keripik pisang dan singkong, kerupuk tulang layur, noga kacang tanah, beras hitam, beras merah, teh kelor, kopi lokal, kicimpring, dan ranginang. Semua produk sudah dikemas dengan baik, bersertifikat halal, dan memiliki izin PIRT dari Dinas Kesehatan,” kata dia kepada sukabumiupdate.com pada Rabu (9/4/2025).
Baca Juga: Sigit Widarmadi Tekankan Pentingnya Sinergi untuk Pembangunan UMKM Sukabumi
Tak hanya itu, lanjutnya, para pelaku usaha yang tergabung di GSO juga telah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) dari DPMPTSP. Bahkan beberapa di antaranya telah berbadan hukum CV dan PT serta menjalin kemitraan strategis dengan pengelola Ciletuh-Palabuhanratu UNESCO Global Geopark (CPUGGp). “Ini langkah nyata memajukan UMKM lokal. Kami berupaya agar produk-produk ini tidak hanya dikenal di Sukabumi, tapi juga bisa menembus pasar regional bahkan nasional,” ujarnya.
Dari sisi harga, produk makanan yang dijual di GSO mulai Rp12.000 hingga Rp 60.000. Sementara produk fashion Rp 50.000 hingga Rp 300.000, dan kerajinan tangan ditawarkan dengan harga Rp 10.000 hingga Rp 80.000.
GSO tidak hanya menjadi pusat pemasaran, tetapi juga ruang promosi dan pengembangan kapasitas bagi pelaku IKM/UMKM. “Kami berharap gedung ini bisa menjadi ikon baru pemberdayaan ekonomi lokal dan membuka peluang lebih luas untuk pelaku usaha kecil menengah di Pajampangan,” kata Kang Baban. (ADV)