SUKABUMIUPDATE.com - Berada di tangan para perajin, batu alam dari sungai-sungai Sukabumi disulap menjadi barang bernilai ekonomi. Endang Setiawan (32 tahun), warga Desa Cimerang, Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi, mengolah batu-batu tersebut menjadi berbagai produk hiasan rumah hingga alat rumah tangga.
“Batu alam ini bisa dijadikan asbak, vas bunga, hingga furnitur kecil. Saat ini pesanan yang paling banyak adalah asbak,” kata dia yang menyebut harga jual produknya berbeda-beda, tergantung bentuk dan ukuran. Kalau per kilogram, harganya Rp 10 ribu hingga Rp 50 ribu per kilogram. Tapi ada yang dijual per buah, terutama untuk yang beratnya di bawah 3 kilogram," ujar Endang kepada sukabumiupdate.com pada Senin (17/2/2025).
Dalam sehari, sambung Endang, produksi tidak selalu stabil. Jika lima orang pekerja aktif, mereka bisa menghasilkan sekitar 25 buah per hari. Ia menyebut roses pembuatan produk membutuhkan keterampilan. Perajin yang sudah ahli bisa menyelesaikan satu produk sekitar 30 menit, sedangkan yang masih belajar bisa memakan waktu satu jam atau lebih. Proses ini dimulai dari pemotongan batu bongkahan sampai siap jual.
Baca Juga: Perjuangan Perajin Tempe Mendoan di Sukabumi saat Naiknya Harga Kedelai dan Kendala Cuaca
“Tapi karena banyak pekerja yang juga bekerja di kebun atau sawah, jumlah produksi tergantung kondisi. Saat ini pemasaran banyak, selain offline, juga dilakukan melalui TikTok dengan harga terjangkau. Namun harga murah kadang menjadi kendala dalam pemasaran. Kami berharap bisa menjangkau lebih banyak pembeli dengan harga yang lebih baik,” kata Endang.
"Batu-batu sungai yang sebelumnya tak bernilai, kini bisa menjadi produk bernilai jual tinggi. Selama ini menjadi andalan usaha bagi masyarakat setempat," katanya.