Harga MinyaKita Melejit, Saat Inflasi Tinggi di Kabupaten Sukabumi

Rabu 22 Januari 2025, 10:51 WIB
Tim pengendalian inflasi daerah cek komoditas pemicu inflasi di Kabupaten Sukabumi (Sumber: su/turangga anom)

Tim pengendalian inflasi daerah cek komoditas pemicu inflasi di Kabupaten Sukabumi (Sumber: su/turangga anom)

SUKABUMIUPDATE.com - Selain cabai rawit dan cabai merah, bawang merah serta daging ayam, Pemkab Sukabumi juga memantau distribusi dan harga minyak goreng bersubsidi yang belakang ikut melejit, sebagai langkah mengendalikan laju inflasi daerah.

Asisten Daerah II Kabupaten Sukabumi, Puji Widodo memimpin tim, bersama jajaran Dinas Perdagangan dan Perindustrian memantau, stok, distribusi dan harga sejumlah komoditas di pasar-pasar semi modern. Menurut Puji dalam rakor pengendalian inflasi terbaru Senin kemarin, salah satu yang dievaluasi adalah produk MinyaKita.

Baca Juga: Komentar Tawuran Pelajar di Lapdek, Wawalkot Sukabumi Terpilih: Wanian Kitu Euy

“Harga jualnya itu di Rp15.700, tetapi beberapa waktu lalu, di pasar harganya mencapai Rp16.000 hingga Rp18.000. Oleh karena itu, kami harus mengevaluasi distribusi, terutama dari distributor dua (D2) yang biasanya menjadi penyedia terakhir ke pengecer. Kami masih mengevaluasi agar harganya kembali ke harga awal," kata Puji Widodo kepada sukabumiupdate.com, Selasa 21 Januari 2025 di Pasar Semi Modern Cisaat Kabupaten Sukabumi.

Ia juga memastikan stok minyak goreng di gudang dan distributor masih mencukupi kebutuhan masyarakat. "Tadi secara umum kami pastikan di gudang, distributor, untuk MinyaKita dan minyak premium stoknya masih aman. Jadi, kebutuhan minyak goreng untuk masyarakat tidak ada kendala," jelasnya.

Baca Juga: Staf PN Surabaya Kebagian Rp 55 Juta dari Kasus Pembunuhan Wanita Sukabumi

Dalam agenda evaluasi ini, Pemkab Sukabumi membentuk dua tim untuk melakukan kunjungan langsung ke distributor. Salah satu lokasi yang dikunjungi adalah Distributor Satu (D1) di Cibadak. "Ini secara umum memang merupakan pengendalian inflasi, khususnya dalam produk minyak goreng. Dalam agenda kali ini kami membagi dua tim, karena ada dua distributor yang harus kami kunjungi," ujar Puji Widodo.

Langkah strategis lainnya adalah memberikan edukasi kepada distributor dan pengecer untuk mematuhi aturan Harga Eceran Tertinggi (HET). "Dari D1 dan D2 nanti bisa memberikan edukasi, penyuluhan, serta memasang spanduk. Itu akan dibantu oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kabupaten Sukabumi agar distribusi MinyaKita sesuai dengan HET," tambahnya.

Baca Juga: Info Lowongan Kerja Lulusan S1 Akuntansi, Penempatan Wilayah Jakarta Utara

Mengenai empat komoditas utama yang menjadi pemicu inflasi di Kabupaten Sukabumi, Puji Widodo menjelaskan bahwa laporan harian ada di Disdagin. "Setiap hari Disdagin melakukan monitor dan melaporkan ke kementerian, jadi data laporan harian ada di Disdagin," ujarnya.

Capai 2,59%, Inflasi Tertinggi di Jawa Barat

Inflasi di Kabupaten Sukabumi pekan ini mencapai 2,59%, tertinggi di Jawa Barat. Sekda Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman memimpin tim dalam rapat pengendalian inflasi daerah bersama Pemerintah Pusat, Senin 20 Januari 2025 secara virtual di Sukabumi Command Center, Palabuhanratu.

Baca Juga: 8 Cara Hidup Minimalis yang Biasa Dilakukan Orang Sukses, Yuk Lakukan!

Rapat Inflasi tersebut dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian dari Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri),DKI Jakarta. Dari hasil rapat tersebut, Sekda menyebutkan bahwa nilai inflasi Kabupaten Sukabumi tertinggi di Jawa Barat.

"Berdasarkan rapat hari ini kita memang tertinggi nih di Jawa Barat. Kalau di pusat itu 1,57% di provinsi 1,64% dan kita 2,59%,” jelas Sekda Ade dikutip dari akun resmi Pemkab Sukabumi.

Baca Juga: Bapenda Sukabumi Ungkap Strategi Optimalisasi Penerimaan Opsen Pajak Kendaraan

Ada 4 komoditas di pasar yang menjadi pemicu tingginya inflasi di Kabupaten Sukabumi. Menurut Ade kondisi itu (inflasi) dipicu oleh harga bawang merah, cabe rawit,cabe merah dan daging ayam ras.

Menurut Sekda, Pemkab Sukabumi akan menerjunkan tim akan segera memonitoring harga di lapangan. " Kita tentunya bersama perangkat daerah terkait akan melaksanakan monitoring dan melaksanakan rapat untuk mencari solusinya," terangnya.

Kontributor: Turangga Anom

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Inspirasi22 Januari 2025, 13:30 WIB

Sanksi 2 Tahun Tidak Boleh Ikut Seleksi, Ancaman Bagi CPNS 2024 yang Mengundurkan Diri

BKN peringatkan pelamar yang lulus CASN 2024 dan mengundurkan diri akan mendapatkan sanksi tegas.
Ilustrasi - BKN peringatkan pelamar yang lulus CASN 2024 dan mengundurkan diri akan mendapatkan sanksi tegas. | Foto: Instagram/@cpnsindonesia.id
Sukabumi22 Januari 2025, 13:03 WIB

Heboh Kisah Warga Miskin di Sukabumi: Cerita Singkong, Lilitan Hutang dan Bank Emok

Ia mengaku tak punya keberanian untuk meminjam atau meminta beras kepada tetangga, karena kondisi perekonomiannya sulit. Titin selama ini dalam kondisi terjebak kubangan hutang.
Ilustrasi keluarga miskin di Sukabumi, terpaksa makan singkon karena terlilit hutang. (Sumber: dok pemdes)
Food & Travel22 Januari 2025, 13:00 WIB

Spot Healing Murah Meriah di Puncak Sawiyah, Hanya 51 Menit dari Kota Majalengka

Puncak Sawiah adalah salah satu destinasi wisata alam yang wajib Anda masukkan dalam daftar liburan.
Puncak Sawiah adalah salah satu destinasi wisata alam yang wajib Anda masukkan dalam daftar liburan. (Sumber : Instagram/@rudikucay).
Life22 Januari 2025, 12:30 WIB

Eretan Wetan, Sejarah Perang Asia Timur Raya Jepang di Jawa Barat

Meskipun Jepang menguasai sejumlah wilayah Indonesia, termasuk Jawa Barat, terdapat perlawanan dari masyarakat lokal yang berusaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Ilustrasi. Sejarah Perang Asia Timur Raya Jepang di Jawa Barat (Sumber : AI)
Bola22 Januari 2025, 12:00 WIB

Persib Siap Hadapi Arema FC, Bojan Hodak Waspada dan Kastaneer dalam Kondisi Prima

Persib Bandung siap menghadapi Arema FC dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 pekan ke-20.
Bojan Hodak mewaspadai kekuatan Arema FC dan Kastaneer potensi starter. (Sumber : X@persib).
Jawa Barat22 Januari 2025, 11:40 WIB

Gempa Dangkal di Gunung Salak, BMKG Sebut Kabandungan dan Leuwiliang

Dari aplikasi googlemaps, titik koordinat gempa berada di kawasan gunung salak, tepatnya di wilayah Desa Purasari Kecamatan Leuwiliang Kabupaten Bogor
Koordinat gempa dangkal di kawasan Gunung Salak, Rabu (22/1/2025) pukul  10.09 WIB. (Sumber: google earth)
Entertainment22 Januari 2025, 11:30 WIB

Fakta Menarik Rencana Pernikahan Al Ghazali dan Alyssa Daguise, Sudah Ketemu Keluarga

Kabar pernikahan Al Ghazali dan Alyssa Daguise dinantikan sekali oleh para penggemar dan netizen. Meskipun keluarga dari masing-masing telah bertemu tapi masih banyak yang penasaran mengenai persiapan pasangan tersebut.
Fakta Menarik Rencana Pernikahan Al Ghazali dan Alyssa Daguise, Sudah Ketemu Keluarga (Sumber : Instagram/@alyssadaguise)
Entertainment22 Januari 2025, 11:00 WIB

Tanggapan Desy Ratnasari Soal Kedekatan Dengan Ruben Onsu: Mencari Orang yang Dipercaya

Kabar kedekatan Ruben Onsu dengan Desy Ratnasari sampai saat ini masih menjadi sorotan publik. Ditambah banyak sekali momen kebersamaan mereka tersebar di media sosial.
Tanggapan Desy Ratnasari Soal Kedekatan Dengan Ruben Onsu: Mencari Orang yang Dipercaya (Sumber : Instagram/@ruben_onsu)
Produk22 Januari 2025, 10:51 WIB

Harga MinyaKita Melejit, Saat Inflasi Tinggi di Kabupaten Sukabumi

rakor pengendalian inflasi terbaru Senin kemarin, salah satu yang dievaluasi adalah produk MinyaKita.
Tim pengendalian inflasi daerah cek komoditas pemicu inflasi di Kabupaten Sukabumi (Sumber: su/turangga anom)
Sukabumi22 Januari 2025, 10:37 WIB

Komentari Tawuran Pelajar di Lapdek, Wawalkot Sukabumi Terpilih: Wanian Kitu Euy

Para pelajar itu terlihat mencoba saling menyerang.
Tangkapan layar komentar Bobby Maulana terhadap unggahan berita tawuran pelajar di Lapang Merdeka Kota Sukabumi. | Foto: SU