Bukalapak Hentikan Penjualan Produk Fisik: Fokus pada Produk Virtual

Rabu 08 Januari 2025, 13:46 WIB
Bukalapak tutup penjualan fisik, kini jualan produk virtual seperti pulsa. (Sumber : bukalapak)

Bukalapak tutup penjualan fisik, kini jualan produk virtual seperti pulsa. (Sumber : bukalapak)

SUKABUMIUPDATE.com - Bukalapak sebagai marketplace terpopuler di Indonesia, mengumumkan akan melakukan transformasi strategis dengan fokus pada pengembangan Produk Virtual. 

Sebagai bagian dari langkah ini, Bukalapak memutuskan untuk menghentikan operasional penjualan Produk Fisik di platform marketplace mereka. 

Langkah ini diambil untuk mendukung fokus baru perusahaan dalam memberikan layanan yang lebih optimal pada segmen Produk Virtual.

“Kami sepenuhnya memahami bahwa perubahan ini akan berdampak pada usaha Pelapak, dan kami berkomitmen untuk membuat proses transisi ini berjalan sebaik mungkin,” Dikutip dari blog Bukalapak.

Bukalapak akan fokus jualan produk virtual seperti:

  • Pulsa Prabayar
  • Paket Data
  • Token Listrik
  • Listrik Pascabayar
  • Prakerja
  • Bukasend
  • Angsuran Kredit
  • BPJS Kesehatan
  • Air PDAM
  • Telkom
  • Pulsa Pascabayar
  • TV Kabel & Internet 
  • Pajak PBB
  • Penerimaan Negara 
  • Voucher Streaming
  • Bayar Denda Tilang
  • Bayar PPh Final 
  • Bayar PPN
  • Bayar PPh 21
  • Bayar SBN
  • Bayar Bea
  • BPJS Ketenagakerjaan
  • BMoney
  • Voucher Digital Emas.

Pada 9 Februari 2025 pukul 23:59 WIB akan menjadi tanggal terakhir pembeli untuk membuat pesanan. Berikut adalah kategori produk terakhir yang dapat dibeli:

  • Aksesoris Rumah, Elektronik, Evoucher, Fashion Anak, Fashion Pria, Fashion Wanita, Food, Games, Handphone, Hobi & Koleksi, Industrial, Kamera, Kesehatan, Komputer, Logam Mulia, Luxury, Media, Mobil, Part & Aksesoris, Motor, Olahraga, Perawatan & Kecantikan, Perawatan Rumah Tangga, Perlengkapan Bayi, Perlengkapan Kantor, Personal Care, Rumah Tangga, Sepeda, Tiket & Voucher, dan Vape.

Mulai tanggal 1 Februari 2025, fitur untuk menambahkan produk baru di platform Bukalapak tidak akan lagi tersedia. Setelah tanggal tersebut, Pelapak tidak bisa lagi menambah daftar produk baru.

Bukalapak mengimbau para Pelapak untuk menyelesaikan seluruh pesanan yang sudah masuk sebelum Marketplace menghentikan operasionalnya. Hal ini penting untuk menghindari pembatalan otomatis pada pesanan yang belum diproses.

Pada tanggal 2 Maret 2025 pukul 23:59 WIB, semua pesanan yang belum dipenuhi akan otomatis dibatalkan oleh sistem. Dana dari pesanan yang dibatalkan akan langsung dikembalikan ke pembeli melalui layanan BukaDompet.

Untuk kebutuhan lain, seperti pencairan dana setelah tanggal 14 Maret 2025, pengguna dapat menghubungi Bukalapak melalui email di tautan: bl.id/bukabantuan.

Sejarah Singkat Bukalapak

Mengutip laman pranataprinting, Bukalapak didirikan pada 10 Januari 2010 oleh tiga pemuda Indonesia, yakni Achmad Zaky, Nugroho Herucahyono, dan Muhamad Fajrin Rasyid. Tujuan utama dari pendirian situs ini adalah untuk menyediakan platform bagi pelaku UKM di Indonesia agar dapat berkembang lebih baik.

UKM sendiri memiliki peran penting dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat dan kemajuan teknologi informasi, Bukalapak mampu tumbuh pesat. Salah satu faktor pendorongnya adalah tren sepeda lipat yang terjadi pada tahun 2010.

Pada masa itu, Bukalapak menjadi platform utama untuk transaksi jual beli sepeda, aksesoris, dan kebutuhan terkait lainnya. Melihat potensi tersebut, banyak investor mulai tertarik memberikan pendanaan, seperti Batavia Incubator dan GREE Ventures pada tahun 2012, serta investor lainnya.

Seiring berjalannya waktu, Bukalapak mencatat nilai transaksi yang terus meningkat. Setelah satu tahun beroperasi, situs ini menarik perhatian Batavia Incubator, dengan Takeshi Ebihara sebagai investor pertama.

Bukalapak meraih berbagai penghargaan penting pada tahun 2017 dan 2018, seperti Achmad Bakrie XVI 2018 dan Youtube Pulse 2018, yang semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu platform e-commerce terkemuka.

Namun, tahun 2019 menjadi tantangan besar bagi Bukalapak. Seorang peretas mengklaim berhasil mencuri data pengguna, dan perusahaan harus melakukan PHK massal terhadap ratusan karyawan pada bulan September 2019.

Pada tahun 2020, Bukalapak kembali menghadapi perubahan besar ketika Achmad Zaky mengundurkan diri dari posisinya sebagai CEO dan digantikan oleh Rachmat Kaimuddin. Achmad Zaky kemudian fokus sebagai penasihat Bukalapak dan mentor startup teknologi.

Saat ini, Bukalapak dimiliki oleh Suitmedia dan Kreatif Media Karya. Struktur kepemimpinan perusahaan terdiri dari Rachmat Kaimuddin sebagai CEO, Willix Halim sebagai COO, dan Teddy Oetomo sebagai CSO.



Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi09 Januari 2025, 10:03 WIB

Terdampak Bencana, Harapan Warga Wanajaya Sukabumi Soal Dibangunnya Rumah Riksa

Kondisi rumah Dadang sangat memprihatinkan.
Contoh rumah Riksa yang dibangun di Desa Wanajaya, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi Memilih09 Januari 2025, 09:44 WIB

Link Live Streaming Pleno Penetapan Walikota & Wakil Walikota Sukabumi 2024

Rapat Pleno Terbuka Penetapan Walikota dan Wakil Walikota Sukabumi 2024 disiarkan langsung secara online di kanal YouTube resmi KPU Kota Sukabumi dan YouTube Sukabumi Update.
Link Live Streaming Penetapan Walikota dan Wakil Walikota Sukabumi 2024 (Sumber : Ist)
Inspirasi09 Januari 2025, 09:30 WIB

Loker Jawa Barat Lulusan S1 Teknik Sipil, Penempatan di Wilayah Bandung

Loker Jawa Barat Lulusan S1 Teknik Sipil ini tersedia untuk mengisi posisi Civil Engineer.
Ilustrasi. Loker Jawa Barat Lulusan S1 Teknik Sipil, Penempatan di Wilayah Bandung (Sumber : Freepik/@benzoix)
Life09 Januari 2025, 09:01 WIB

Gaya Hidup Sehat Locavora: Petani Lokal Berdaya, Ekonomi Daerah Berjaya

Gaya Hidup Locavora bertujuan untuk mendukung ekonomi lokal, mengurangi jejak karbon, dan menjaga kesehatan lingkungan.
Ilustrasi. Gaya Hidup Sehat Locavora Bantu Petani Lokal Berdaya, Ekonomi Daerah Berjaya. (Sumber : Pexels/Quang Nguyen Vinh)
Sehat09 Januari 2025, 09:00 WIB

Rahasia ASI Booster Alami ala dr. Zaidul Akbar: Sehat, Halal, dan Thayyib

dr. Zaidul Akbar bagikan rahasia ASI Booster alami untuk para Ibu.
Ilustrasi Ibu Menyusui. dr. Zaidul Akbar bagikan rahasia ASI Booster alami untuk para Ibu. (Sumber : Freepik/freepic.diller)
Sehat09 Januari 2025, 08:00 WIB

Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Menkes: Mirip Flu Biasa, Beda dengan COVID-19

Berbeda dengan COVID-19, HMPV bukanlah virus baru dan sudah dikenal dalam dunia medis.
Ilustrasi. Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Menkes: Mirip Flu Biasa, Beda dengan COVID-19 (Sumber : Pexels/CDC)
Food & Travel09 Januari 2025, 07:00 WIB

Resep Getuk Goreng Sokaraja, Makanan Tradisional Manis yang Terbuat dari Singkong

Getuk Goreng sering disajikan sebagai camilan atau oleh-oleh khas daerah Sokaraja Banyumas.
Ilustrasi. Getuk Goreng Sokaraja, Makanan Tradisional Manis yang Terbuat dari Singkong (Sumber : Freepik/@jcomp)
Science09 Januari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 9 Januari 2025, Waspada Hujan Sejak Pagi Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 9 Januari 2025.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 9 Januari 2025. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi09 Januari 2025, 01:21 WIB

Jembatan Putus, Pelajar di Sukabumi Bertaruh Nyawa Seberangi Sungai ke Sekolah

Jembatan Bojongkoneng terputus karena banjir bandang, pelajar di Waluran Sukabumi nekat bertaruh nyawa menerjang sungai demi ke sekolah.
Potret pelajar di Waluran Sukabumi yang menyeberangi sungai demi ke sekolah akibat jembatan putus. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi Memilih08 Januari 2025, 23:55 WIB

Sidang Perdana Sengketa Pilbup Sukabumi di MK: Dugaan Penggelembungan Suara 469 TPS

Dugaan penggelembungan suara menjadi salah satu dalil permohonan yang disampaikan Kuasa Hukum Iyos-Zainul dalam sidang perdana sengketa hasil Pilkada di MK.
Tim hukum paslon Iyos-Zainul dalam sidang perdana sengketa Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024 di MK. (Sumber : MK)