SUKABUMIUPDATE.com - Banjir dahsyat akibat luapan Sungai Ciemas pada 4 Desember 2024 berdampak pada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. Salah satunya Dian Hardiani (48 tahun), pemilik Sanca (Sagala Olahan Cau), yang memproduksi keripik dan abon dari gedebok pisang.
Dian yang juga tinggal di Kampung Ciemas, Desa/Kecamatan Ciemas, mengungkapkan bahwa hingga saat ini usahanya masih dalam tahap pemulihan. Rumah panggung yang dijadikan tempat produksi terendam banjir bercampur lumpur, merusak peralatan penting yang digunakan untuk memproduksi makanan ringan khas Geopark Ciletuh tersebut.
“Mesin perekat masih aman, tapi spinner pengering minyak dan kompor semawar terendam, kondisinya mati total. Selain itu, stoples dan plastik kemasan untuk abon dan bahan lain juga terendam lumpur sehingga tidak bisa digunakan lagi,” kata dia kepada sukabumiupdate.com pada Sabtu (4/1/2025).
Banjir yang terjadi tepat sebulan lalu ini, kata Dian, sangat berdampak pada kelangsungan usaha kecilnya. “Sampai hari ini, kami belum bisa produksi. Tidak hanya peralatan yang rusak, bahan baku juga masih sulit didapatkan, rumah pun berantakan karena masih ada lumpur yang menempel," tambahnya.
Usaha Sanca yang dikenal sebagai salah satu produk kuliner khas Geopark Ciletuh menjadi ciri khas UMKM di Kecamatan Ciemas. Memproduksi keripik dan abon dari gedebok pisang, produk ini sebelumnya mampu menembus pasar lokal hingga wisatawan. Namun bencana banjir memaksa usaha tersebut berhenti sementara.
“Kami berharap ada bantuan, baik dari pemerintah maupun pihak terkait, untuk memulihkan usaha kami. Banjir ini tidak hanya merugikan kami secara materi, tapi juga membuat kami kehilangan momentum produksi dan pemasaran. UMKM kami pasca tiga hari bencana mendapat penghargaan," kata Dian.