SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Pertanian atau Distan Kabupaten Sukabumi melalui Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Ciracap memantau pertumbuhan padi gogo yang ditanam dengan metode tumpang sisip atau tusip di lahan perkebunan kelapa yang berada di Desa Purwasedar.
Informasi yang dihimpun, penanaman padi gogo di lahan HGU milik PT Asabaland itu sebelumnya dilakukan oleh Kelompok Tani Simpur dan Kelompok Tani Warung Waru yang mendapat bantuan benih dari Kementerian Pertanian (Kementan) RI melalui Distan pada Oktober 2024 lalu.
"Kedua kelompok masing masing mendapatkan benih sebanyak 1 ton, 250 kilogram, untuk luas lahan 50 hektar, jadi keseluruhan 100 hektar. Penanaman secara simbolis sudah dilakukan pada akhir bulan Oktober, ada juga tanam pada bulan November," ujar Kepala BPP Ciracap, Miftahul Zanah kepada sukabumiupdate.com, Senin (2/11/2024).
Baca Juga: Genjot Produksi Beras, Distan Tanam Padi Gogo dengan Metode Baru di Pabuaran Sukabumi
Berdasarkan pantauannya, Miftahul menyebut perkembangan saat ini rata-rata usia tanam sudah mencapai 27 hari dengan hasil pertumbuhan cukup bagus, tumbuh serempak dan dilihat dari daun serta batangnya sudah berwarna hijau.
"Tanam padi gogo ini memang di tanam di lahan berupa ladang atau kebun, sehingga petani memanfaatkan lahan perkebunan, dengan menanam padi dibawah tegakan kelapa," ungkapnya.
Terpisah, Ketua Kelompok Petani Simpur Kampung Simpenan Desa Purwasedar, Abeng Mulyani menambahkan bahwa kelompoknya mendapatkan bantuan benih sebanyak 1 ton 250 kilogram dan semuanya sudah diserap dengan ditanam di lahan perkebunan kelapa tersebut seluas 50 hektar.
"Memang kami memiliki anggota petani, ada petani sawah, dan petani huma atau kebun, yang kebanyakan mereka berkebun di Blok Cijoho Apdeling 1 Perkebunan Asabaland, sehingga semuanya ditanam di Blok Cijoho Perkebunan, tidak di Kampung Simpenan, karena tidak cukup lahan humanya," ujarnya.
Baca Juga: Dukung Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian dan Polres Sukabumi Tanam Jagung
Sebelumnya, Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (Pusat PPVTPP) Kementan Leli Nuryati mengatakan, bahwa gerakan tanam padi gogo di lahan perkebunan ini merupakan arahan langsung Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam mengantisipasi darurat pangan serta meningkatkan produktivitas di saat Indonesia menghadapi el nino parah sepanjang sejarah.
Menurutnya, langkah ini juga perlu dilakukan untuk mempercepat capaian swasembada yang telah dicanangkan Presiden Prabowo Subianto dalam waktu singkat.
"Kabupaten Sukabumi ini memiliki potensi yang sangat luar biasa terutama untuk padi gogo, terbesar se-Jawa Barat," ujar Leli yang juga merupakan Penanggungjawab Perluasan Areal Tanam (PJ PAT) Kabupaten Sukabumi saat meninjau jalanya gerakan tanam padi gogo di lahan HGU milik PT Asabaland di Desa Purwasedar Kecamatan Ciracap, Rabu (30/10/2024).
Dikutip dari laman Kementan, Leli mengatakan pertanaman padi gogo di Sukabumi telah berlangsung lama yang dilakukan para petani di sejumlah lokasi.
Oleh karena itu, Kementan terus memberikan pendampingan baik oleh penyuluh maupun tim PJ PAT.
Selain itu, pemerintah juga memberikan bantuan benih unggul.
"Kami terus melakukan pengawalan melalui program PAT ini sekaligus beberapa bantuan. Mohon agar petani juga merawat dan menjaga tanaman padi gogo ini agar terhindar dari penyakit dan hama," kata Leli.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian (Kadistan) Kabupaten Sukabumi, Sri Hastuty Harahap mengatakan bahwa Kabupaten Sukabumi selama ini memiliki potensi luar biasa, luas area tanam padi gogo mencapai kurang lebih 20 ribu hektare yang tersebar di sejumlah kecamatan.
"Potensinya sangat luar biasa karena pertanaman padi gogo mencapai 20 ribu hektare tersebar di beberapa kecamatan. Dan kebetulan si Kecamatan Ciracap ini yang paling tinggi," katanya.
Tuti menyampaikan terimakasih atas pengawalan dan bantuan dari Kementan. Kecamatan Ciracap saat ini mendapatkan bantuan benih padi gogo, namun para petani juga mengharapkan bantuan pestisida, herbisida, pupuk dan traktor roda empat mengingat lahan yang sangat luas. (ADV)