SUKABUMIUPDATE.com - Buah pepaya California, komoditas pertanian andalan warga Desa Rambay, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, sudah hampir sebulan ini mengalami penurunan harga secara drastis di banding tahun sebelumnya.
Hal ini disampaikan Kepala Desa Rambay, Yanto. "Harga jual saat ini anjlok, harga Rp2000 per kilogram, dan sebelumnya satu bulan lalu mencapai Rp4000 per kilogram," ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (30/11/2024).
Menurut dia, anjloknya harga buah pepaya varietas California di tingkat petani ini selain karena faktor cuaca, juga dipengaruhi oleh panen yang melimpah hingga membanjiri pasar buah di wilayah kota.
"Memang masa panen buah pepaya selama 12 bulan penuh. Tiap bulan selalu ada yang panen. Dan saat ini sedang melimpah stok pepaya California, bahkan tiap minggu kurang lebih 50 ton diangkut ke kota kota besar," tuturnya.
Baca Juga: Kebun Pepaya California di Desa Rambay Tegalbuleud, Hasilkan Ratusan Ton Setiap Panen
Bukan hanya itu saja, Yanto menyebut petani pun menderita kerugian karena banyak pohon pepaya yang mengalami pembusukan pada batang akibat terserang virus di musim hujan ini. Kondisi itu membuat petani tidak bisa mempertahankan harga, daripada buahnya busuk, terpaksa dijual murah.
"Kondisi hari ini mungkin pengaruh curah hujan tinggi menyebabkan batang pohon pepaya busuk, hingga kepucuk. Sebagian pendapat petani pepaya, bahwa itu virus yang belum ada obatnya sampe saat ini," kata Yanto.
"Upaya yang dilakukan petani sementara ini, tanaman yang sudah terkena busuk batang dan pucuk sehingga pepaya mati, maka agar tidak menular ketanaman lainnya, yaitu dengan cara membuang ketempat jauh atau dibakar," tambahnya.
Menurut Yanto, di Desa Rambay hampir 100 hektar lahan yang ditanami pohon pepaya dengan varietas california. Pengembangan budidaya buah ini dilakukan petani setempat sudah hampir 16 tahun.
"Dan menjadi andalan warga, selain bercocok tanam padi dan kayu," imbuhnya.