Petani Sukabumi Rugi Gegara Pupuk Langka, Padahal Persediaan di Gudang Melimpah

Kamis 12 September 2024, 14:19 WIB
Uba (68 tahun), petani asal Kampung Girijaya, Desa Bojongkembar, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, ketika memberikan keterangan kepada wartawan, Selasa, 10 September 2024. | Foto: SU/Asep Awaludin

Uba (68 tahun), petani asal Kampung Girijaya, Desa Bojongkembar, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, ketika memberikan keterangan kepada wartawan, Selasa, 10 September 2024. | Foto: SU/Asep Awaludin

SUKABUMIUPDATE.com - Kelangkaan pupuk dan masuknya musim kemarau menjadi penyebab petani bernama Uba (68 tahun) rugi hingga dua ton dalam satu kali panen. Uba merupakan petani padi dan jagung asal Kampung Girijaya, Desa Bojongkembar, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi.

Khusus jagung, dalam setahun Uba biasanya menanam sampai tiga kali masa panen di lahan miliknya seluas 5.000 meter persegi dengan hasil 6 ton. Uba mengaku kelangkaan pupuk dan kemarau menjadi sebab dirinya kini merugi. Sepanjang 2024, Uba hanya mengasilkan 80 kilogram jagung dalam sekali panen.

“Gara-gara pupuk langka ini saya sekarang gagal panen, hampir setengah hektare menanam jagung. Udah pupuk langka, terus enggak ada air, masuk musim kemarau. Jelas rugi. Saya seharusnya dapat dua ton jagung (sekali panen), sekarang 80 kilogram,” kata dia kepada sukabumiupdate.com, Selasa, 10 September 2024.

Menurut Uba, akses untuk mendapatkan pupuk subsidi memang mudah, namun persediannya langka dan setiap petani dibatasi. “Sekarang lebih mudah hanya pakai KTP, tapi pupuknya langka. Kalau dapat juga terbatas. Biasanya dikasih satu ton, sekarang 1,5 kuintal. Itu (sudah terjadi) satu tahun ke belakang,” ujarnya.

Sementara itu, Uba menyebut kebutuhan pupuk dalam satu kali masa tanam adalah 3 kuintal dengan dua kali pemupukan hingga panen. “Satu kali mupuk 1,5 kuintal. Dalam satu kali panen dua kali mupuk harusnya. Kalau jagung kan tiga kali masa tanam dalam setahun, sedangkan pupuk dikasihnya 1,5 kuintal setahun,” jelas dia.

Persediaan pupuk subsidi di Gudang Lini III Cibolang, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, September 2024. | Foto: IstimewaPersediaan pupuk subsidi di Gudang Lini III Cibolang, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, September 2024. | Foto: Istimewa

Baca Juga: Jaenudin Sebut Pupuk Masih Jadi Kendala Program Kemandirian Pangan di Daerah

Manajer Penjualan Pupuk Indonesia Wilayah Jabar II dan DKI, Sidharta, mengatakan persediaan pupuk subsidi di Gudang Lini III Cibolang dan Cibadak mencapai 8.000 ton dengan minimun persediaan 2.500 per gudang, sehingga persediaan ini surplus 305 persen. Secara rinci, pupuk urea 4.444 ton dan NPK 3.836 ton.

Kondisi itu berbanding terbalik dengan apa yang dialami Uba. "Sangat aman untuk menyambut musim hujan dan musim tanam di musim ketiga," ujarnya.

Adapun untuk menjawab isu kelangkaan pupuk di kalangan petani, Sidharta memastikan berdasarkan data dan monitoring di gudang serta distributor, ketersediaan pupuk subsidi dipastikan aman. “Kami sudah melakukan monitoring dari stok gudang kami, stok distributor, dan stok kios, kami pastikan aman,” kata dia.

Dalam penjelasannya, pupuk subsidi ini diperuntukkan bagi 238.626 petani yang terdaftar sejak Agustus 2024. Mereka tersebar di 3.520 kelompok tani di 47 kecamatan Kabupaten Sukabumi dengan luas lahan pertanian 80.567 hektare. Hingga Agustus 2024, baru 56 persen petani yang sudah melakukan penebusan pupuk subsidi.

“Petani yang berhak mendapatkan pupuk subsidi yaitu petani yang tergabung dalam kelompok tani serta terdaftar dalam elektronik rencana definitif kebutuhan kelompok (e-RDKK). Selain dapat menggunakan kartu tani, petani juga dapat memakai KTP melalui iPubers” kata Sidharta.

Drikarsa, selaku Officer Pendukung Penjualan Wilayah 1 Pupuk Indonesia menambahkan, biasanya kesulitan terjadi karena petani yang mengakses pupuk subsidi bukan petani yang masuk kedalam kategori penerima.

"Hanya ada sembilan komoditas pertanian yang diberikan pupuk subsidi yaitu subsektor tanaman pangan padi, jagung, dan kedelai. Lalu subsektor tanaman hortikultura cabai, bawang merah, dan bawang putih. Kemudian subsektor perkebunan tebu rakyat, kakao, dan kopi. Selain itu tidak disubsidi. Bisa juga karena kios belum mendapatkan SK dari bupati setempat. Kalau tidak ada SK, proses pendistribusian pupuk juga bisa terkendala," katanya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi18 Januari 2025, 17:07 WIB

Longsor Gerus Rumpun Bambu, Satu Rumah Warga Di Benda Sukabumi Terdampak

Longsor terjadi di Kampung Bangkongreang RT 1/4, Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (18/1/2025) sekitar pukul 05.00 WIB
Longsor timpa teras rumah warga di Benda Cicurug Sukabumi | Foto : P2BK Cicurug
Musik18 Januari 2025, 17:00 WIB

Lirik Lagu ‘Mengapa Harus Shin Tae Yong’ - Icha Yolanda dan Om Nirwana

Lagu ‘Mengapa Harus Shin Tae Yong’ yang dipopulerkan Icha Yolanda dan Om Nirwana kini sedang viral.
Lagu ‘Mengapa Harus Shin Tae Yong’ yang dipopulerkan Icha Yolanda dan Om Nirwana kini sedang viral. (Sumber : Screenshot YouTube/ iYon Nirwana).
Bola18 Januari 2025, 16:00 WIB

Prediksi Madura United vs Barito Putera: Duel Dua Tim Papan Bawah!

Madura United akan menjamu Barito Putera dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 pekan ke-19 malam ini.
Madura United akan menjamu Barito Putera dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 pekan ke-19 malam ini. (Sumber : Instagram).
Sukabumi18 Januari 2025, 15:45 WIB

Buruh dan Pelajar Collab Edarkan Hexymer-Tramadol di Sukabumi, Ditangkap saat Transaksi

Barang bukti yang disita adalah empat paket hexymer dan lima setrip tramadol.
Kedua terduga pelaku kasus obat keras terbatas yang ditangkap di Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Polsek Sagaranten
Sukabumi18 Januari 2025, 15:23 WIB

Lindas Material Longsor, Truk Terguling di Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi

Longsor ini sempat menutup Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua.
Truk terguling di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cisarakan, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Istimewa
Inspirasi18 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik.com/@ASphotofamily)
Sukabumi18 Januari 2025, 14:58 WIB

Pengendara Terjebak Berjam-jam, Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi Buka Tutup Pasca Longsor

Saat ini jalan sudah dibuka, tetapi dengan sistem buka tutup.
Antrean kendaraan di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Dokumen Pengendara
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Dokumentasi Panitia
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).