SUKABUMIUPDATE.com - Sejak gelaran Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 hingga kini mendekati bulan Ramadan 1445 Hijriah, harga beras premium di Kota Sukabumi belum juga mengalami penurunan.
Menyikapinya, Pemerintah Kota Sukabumi melalui Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumindag) kemudian menggelar operasi pasar murah beras bulog program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) yang dilaksanakan sejak 26 Februari hingga 6 Maret 2024 dan tersebar di tujuh kecamatan.
“Kita menyikapi harga beras yang saat ini melambung tinggi termasuk kebutuhan-kebutuhan sembako lainnya dengan kegiatan (operasi pasar) ini,” kata Kepala Diskumindag Kota Sukabumi, Agus Wawan Gunawan kepada sukabumiupdate.com, Senin (26/2/2024).
Baca Juga: Begini Cara Diskumindag Tangani Kenaikan Harga Beras di Kota Sukabumi
Di tengah mahalnya harga beras, Agus kemudian mengajak masyarakat untuk merubah mindset atau pola berpikir dengan beralih ke Beras SPHP yang harganya sudah ditentukan pemerintah berkisar Rp10.900 per liter.
“SPHP ini masih standar Rp10.900 per liter tinggal mindset konsumen aja cenderung kan lebih menikmati atau membeli yang premium. Saya juga menikmati SPHP. Mindset masyarakat juga harus berubah ketika harga beras tinggi ya beralih lah ke SPHP yang patokan harganya sudah ditentukan oleh pemerintah,” ujarnya.
“Beras (SPHP) ini kan sudah disediakan, tinggal tadi tergantung masyarakat mau beli apa. Yang premium ya diangka Rp17 ribu, medium Rp15 ribu, sedangkan SPHP itu cuma Rp10.900 per kg,” tambahnya.
Pihaknya berharap operasi pasar murah ini juga bisa kembali dilakukan menjelang hari raya idul fitri mendatang. Termasuk operasi pasar subsidi. Ia menilai, faktor penyebab melambungnya harga beras yakni karena cuaca hingga petani mengalami keterlambatan panen.
“Salah satunya terkait dengan cuaca, keterlambatan panen, ini mempengaruhi kepada ketersediaan beras. Makanya pemerintah menerima beras dari luar cuman resikonya di harga. Nanti juga kita lihat perkembangan, mudah-mudahan bisa dilakukan jelang idul fitri, termasuk saya mohon ke provinsi ada operasi pasar subsidi. Dari provinsi belum ada,” jelasnya.
Agus memastikan stok beras di Kota Sukabumi aman untuk satu bulan kedepan.
“Kemarin saya cek dengan tim ketahanan (pangan) Polres itu dari distributor ke toko-toko beras ini ada yang 20 ton, 30 ton, 40 ton. Artinya ketika satu bulan ke depan menjelang bulan puasa ini ketersediaannya ada. Cuma memang di harga yang hampir rata-rata di tiap daerah tinggi, untuk Medium Rp15.500, Premium Rp17.000,” tandasnya. (ADV)