Harga Beras Mahal, Diskumindag Kota Sukabumi Ajak Masyarakat Beralih ke SPHP

Senin 26 Februari 2024, 22:19 WIB
Gelaran operasi pasar murah Beras SPHP di Kelurahan Dayeuhluhur, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, Senin (26/2/2024). (Sumber : SU/Asep Awaludin)

Gelaran operasi pasar murah Beras SPHP di Kelurahan Dayeuhluhur, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, Senin (26/2/2024). (Sumber : SU/Asep Awaludin)

SUKABUMIUPDATE.com - Sejak gelaran Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 hingga kini mendekati bulan Ramadan 1445 Hijriah, harga beras premium di Kota Sukabumi belum juga mengalami penurunan.

Menyikapinya, Pemerintah Kota Sukabumi melalui Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumindag) kemudian menggelar operasi pasar murah beras bulog program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) yang dilaksanakan sejak 26 Februari hingga 6 Maret 2024 dan tersebar di tujuh kecamatan. 

“Kita menyikapi harga beras yang saat ini melambung tinggi termasuk kebutuhan-kebutuhan sembako lainnya dengan kegiatan (operasi pasar) ini,” kata Kepala Diskumindag Kota Sukabumi, Agus Wawan Gunawan kepada sukabumiupdate.com, Senin (26/2/2024).

Baca Juga: Begini Cara Diskumindag Tangani Kenaikan Harga Beras di Kota Sukabumi

Di tengah mahalnya harga beras, Agus kemudian mengajak masyarakat untuk merubah mindset atau pola berpikir dengan beralih ke Beras SPHP yang harganya sudah ditentukan pemerintah berkisar Rp10.900 per liter.

“SPHP ini masih standar Rp10.900 per liter tinggal mindset konsumen aja cenderung kan lebih menikmati atau membeli yang premium. Saya juga menikmati SPHP. Mindset masyarakat juga harus berubah ketika harga beras tinggi ya beralih lah ke SPHP yang patokan harganya sudah ditentukan oleh pemerintah,” ujarnya.

“Beras (SPHP) ini kan sudah disediakan, tinggal tadi tergantung masyarakat mau beli apa. Yang premium ya diangka Rp17 ribu, medium Rp15 ribu, sedangkan SPHP itu cuma Rp10.900 per kg,” tambahnya.

Pihaknya berharap operasi pasar murah ini juga bisa kembali dilakukan menjelang hari raya idul fitri mendatang. Termasuk operasi pasar subsidi. Ia menilai, faktor penyebab melambungnya harga beras yakni karena cuaca hingga petani mengalami keterlambatan panen.

“Salah satunya terkait dengan cuaca, keterlambatan panen, ini mempengaruhi kepada ketersediaan beras. Makanya pemerintah menerima beras dari luar cuman resikonya di harga. Nanti juga kita lihat perkembangan, mudah-mudahan bisa dilakukan jelang idul fitri, termasuk saya mohon ke provinsi ada operasi pasar subsidi. Dari provinsi belum ada,” jelasnya.

Agus memastikan stok beras di Kota Sukabumi aman untuk satu bulan kedepan.

“Kemarin saya cek dengan tim ketahanan (pangan) Polres itu dari distributor ke toko-toko beras ini ada yang 20 ton, 30 ton, 40 ton. Artinya ketika satu bulan ke depan menjelang bulan puasa ini ketersediaannya ada. Cuma memang di harga yang hampir rata-rata di tiap daerah tinggi, untuk Medium Rp15.500, Premium Rp17.000,” tandasnya. (ADV)

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sehat22 November 2024, 08:00 WIB

13 Manfaat Petai untuk Kesehatan: Kunci Jantung Sehat dan Tubuh Bugar

Meski sering dikeluhkan karena baunya yang menyengat, petai ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaatnya? Yuk, simak penjelasannya!
Ilustrasi manfaat petai untuk kesehatan (Sumber : pexels.com/@STUDIO LIMA)
Food & Travel22 November 2024, 08:00 WIB

Resep Scrambled Egg Toast, Roti Panggang Telur Creamy yang Simpel Dibuat

Scrambled Egg Toast sangat populer sebagai menu sarapan karena praktis, lezat, dan kaya protein.
Ilustrasi. Scramble Egg Toast. (Sumber : Freepik/Timolina)
Sukabumi22 November 2024, 07:56 WIB

Sekda Ade Suryaman Hadiri Rapat Banggar DPRD Sukabumi

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menghadiri Rapat Kerja Gabungan Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Sukabumi
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman dan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali | Foto : Dokpim
Sukabumi Memilih22 November 2024, 06:55 WIB

Adu Kekayaan Pasangan Cabup Cawabup Sukabumi, Siapa Paling Kaya?

Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi akan diikuti oleh dua pasangan calon, mereka adalah Iyos Somantri - Zainul yang diusulkan oleh koalisi 11 partai politik dan Asep Japar - Andreas yang diusulkan oleh koalisi 5 partai politik.
Pasangan calon Pilkada Kabupaten Sukabumi: Iyos Somantri-Zainul dan Asep Japar-Andreas | Foto : sukabumiupdate
Science22 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 November 2024, Siang Hari Turun Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate
Sehat21 November 2024, 21:00 WIB

7 Penyebab Gagal Jantung Sisi Kiri : Simak Diagnosis dan Cara Penanganannya

Gagal jantung sisi kiri terjadi ketika ventrikel kiri jantung tidak bisa memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Ilustrasi gagal jantung sebelah kiri (Sumber : Freepik/@wayhomestudio)
Jawa Barat21 November 2024, 20:40 WIB

Gempa Beruntun Guncang Cianjur, Sejumlah Gedung Sekolah Dilaporkan Rusak

Gempa tektonik terjadi secara beruntun, Kamis 21 November 2024. Warga yang merasakan getaran gempa itu pun terbatas wilayahnya yaitu Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempabumi Cianjur, Kamis (21/11/2024) | Foto : Pixabay
Sukabumi21 November 2024, 20:18 WIB

Sempat Tertutup Longsor, Akses Ke Pondok Halimun dan Goalpara Sukabumi Kembali Normal

Dua bencana longsor terjadi dampak hujan deras di Kabupaten Sukabumi. Longsor dan pohon bambu tumbang di jalan menuju wisata Pondok Halimun di Kecamatan Sukabumi, dan longsor di jalan Cisarua - Goalpara, Kecamatan Sukaraja.
Longsor di Jalan Pondok Halimun, Kecamatan Sukabumi | Foto : Istimewa
Food & Travel21 November 2024, 20:00 WIB

Wisata Populer di Banten, Kamu Harus Kunjungi 5 Tempat Ini Saat Liburan!

Dengan beragam pilihan destinasi, mulai dari pantai yang eksotis hingga peninggalan sejarah yang kaya, Banten mampu memanjakan setiap wisatawan.
Pulau Peucang, Banten memang menyimpan segudang pesona wisata yang sayang untuk dilewatkan, terutama saat liburan. (Sumber : tnujungkulon.menlhk.go.id)