SUKABUMIUPDATE.com - Harga cabai di Pasar Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, mengalami lonjakan yang signifikan menjelang bulan Ramadan 1445 H.
Keluhan pun mulai terdengar dari para pedagang, khususnya terkait dengan harga cabai merah yang melonjak hingga tembus Rp90 ribu per kilogram selama sepekan terakhir.
"Iya, cabai mahal. Jenis cabai merah besar dijual dengan harga Rp90 ribu per kilogram, sebelumnya hanya berkisar Rp55-60 ribu perkilogram dan naiknya cukup besar," kata Pedagang cabai, Dede (70 tahun) kepada sukabumiupdate.com pada Selasa (20/2/2024).
Kenaikan harga juga terjadi pada varian cabai lainnya. Cabai keriting melonjak menjadi Rp70 ribu dari sebelumnya Rp50-55 ribu per kilogram. Sementara cabai rawit merah kini dijual dengan harga Rp65 ribu per kilogram, naik dari Rp48 ribu per kilogram.
Bahkan, cabai rawit hijau mengalami kenaikan drastis menjadi Rp50 ribu per kilogram, sebelumnya hanya Rp23 ribu per kilogram.
Dede mengungkapkan bahwa kenaikan harga telah terjadi selama satu bulan dan terus meningkat secara bertahap. Meskipun cabai merupakan kebutuhan pokok, daya beli masyarakat pun menurun. Banyak pembeli yang harus mengurangi kuantitas pembelian mereka.
"Jadi pembeli yang biasa beli sekilo, sekarang belinya jadi seperempat. Yang biasa beli seperempat jadi beli satu ons. Hampir semua begitu," keluh Dede, mencerminkan dampak kenaikan harga cabai.
Koordinator Unit Pasar Parungkuda, Usep Rustandi, mengungkapkan bahwa salah satu komoditas sembako yang mengalami kenaikan harga signifikan menjelang Ramadan adalah cabai.
"Kenaikan ini sudah terjadi selama satu minggu terakhir, dan sebelum pemilu 2024, cabai mengalami kenaikan secara bertahap," jelasnya.
Menurut Usep, kenaikan harga cabai dipengaruhi oleh faktor cuaca yang tidak menentu. "Mungkin cuaca hujan, jika terlalu banyak hujan, cabai bisa menjadi busuk," ungkapnya.
Usep menjelaskan bahwa sebagai respons terhadap kenaikan harga cabai, banyak pedagang yang mengambil inisiatif untuk mengeringkan cabai sebelum rusak, dengan harapan menghindari kerugian.
"Jadi, jika harga cabai mahal dan cabai segar tidak tersedia, mereka beralih ke cabai kering untuk dijual kembali," pungkasnya.