SUKABUMIUPDATE.com - Harga beras di wilayah Pajampangan merangkak naik, terutama di Pasar Surade, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi. Kondisi itu dikeluhkan pedagang karena mengakibatkan daya beli konsumen menurun.
Salah seorang pedagang beras di Pasar Surade, Lutfi (30 tahun) menyebut harga komoditas pangan itu hampir setiap bulannya mengalami kenaikan.
"Kemungkinan diakibatkan pasokan padi di wilayah Pajampangan sudah tidak ada. Kalaupun ada dari petani, hanya cukup untuk stok dikonsumsi saja, begitupun dengan masa panen masih lama," ujar Lutfi kepada sukabumiupdate.com, Minggu (11/2/2024).
Karena itu menurut Lutfi, para pedagang beras eceran di Pajampangan saat ini terpaksa mengandalkan pasokan dari daerah lain, seperti Karawang. Sehingga hargapun disesuaikan dan harga eceran atau penjualan tidak akan jauh berbeda.
"Kami beli dengan harga Rp15 ribu, dijual eceran Rp16 ribu. Kalaupun ada harga Rp15,5 ribu biasanya itu beras lokal, akan tetapi kualitasnya juga sama dengan beras dari daerah lain," jelasnya.
Baca Juga: Penyaluran Bansos Beras 10 Kg Bakal Dihentikan Sementara, Ini Penyebabnya
Lutfi mengungkapkan pada akhir Desember 2023 harga beras per kilogram masih kisaran Rp13 ribu hingga Rp14 ribu per kilogramnya.
"Sekarang sudah mencapai Rp15 ribu, hingga Rp. 16 ribu per kilogram. Kami tiap hari bisa menjual paling 2 kwintal atau 3 kwintal, tidak tahu kalau pedagang yang lainnya," ujarnya.
"Kalau harga semua pedagang eceran saat ini tidak akan jauh karena hampir semua mengambil beras dari kota, terkecuali saat musim panen di Pajampangan harga bisa berubah karena faktor pengambilan dari kecamatan mana, tentunya dengan mempertimbangkan ongkos angkut yang berbeda," pungkasnya.