SUKABUMIUPDATE.com - Seblak merupakan masakan khas Sunda. Makanan ini terbuat dari kerupuk basah yang dimasak dengan sayuran, telur, ayam, sosis, dan lain-lain serta dimasak dengan bumbu kencur.
Ciri khas rasa gurih dan pedas menjadkan seblak makanan pavorit terutama dikalangan kaum perempuan baik muda maupun tua. Perpaduan rasa pedas dan gurih membuat seblak cocok dikonsumsi diberbagai cuaca.
Namun, kini seblak tidak hanya terbuat dari kerupuk basah. Para pelaku UMKM sudah mengembangkannya dalam bentuk seblak kering. Seblak jenis ini adalah kerupuk kering yang diberikan bumbu super pedas.
Panganan ini tak jarang menjadi cemilan saat bersantai dan kerap dijadikan buah tangan atau oleh-oleh.
Baca Juga: Pelaku Ditangkap, Motif Dibalik Kasus Mayat Sopir Taksi Online di Sukabumi
Untuk penggemar seblak kering di Pajampangan, bisa anda coba Seblak Zanda (Zajanan Sunda), merupakan olahan rumahan Rini Rahayu (30 tahun) warga Pamoyanan Desa Kadaleman, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi.
"Mulai membuat seblak kering, sudah hampir 7 tahun. Diolah, dikemas, serta dijual sendiri," ucap Rini Rahayu kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (18/11/2023).
Rini membuat dua varian olahan seblak kering, yang pertama seblak kering pedas, dan seblak kering original.
Adapun bahan bahannya kerupuk bawang, bawang putih, kencur, kaldu bubuk, minyak, daun jeruk. "Produksi tiap hari 4 kilogram, kecuali kalau ada pesanan, produksi 8 kilogram. Selama ini kebanyakan yang sudah dikemas dengan berat 150 gram, dengan harga Rp 15.000," jelas Rini.
Baca Juga: 1.000 Penari Tampil di Ciletuh Sabilulungan 7 Ciemas Sukabumi
Untuk pemasarannya, sambung Rini, ia sering ikut bazar, dan ada juga yang pesan dari luar Jampang.
"Produksi seblak dinamakan Zanda yang artinya "Zajanan Sunda", namun memang saat itu memulai usaha membuat seblak, kebetulan lagi menjanda. Ya hingga sekarang terkenalnya Seblak Zanda," imbuhnya.