SUKABUMIUPDATE.com - Inovasi menarik muncul dari Kampung Susukan, tepatnya di RT 02/07, Desa Bojongkokosan, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi. Samliem, sebuah merek produk sabun cuci piring, diperkenalkan oleh Karang Taruna 07.
Ketua Pemuda RW 07, Ujang Oim (39 tahun) menjelaskan bahwa sabun cuci piring Samliem merupakan hasil kolaborasi antara rekan-rekan pemuda di Karang Taruna RW 07. Mereka belajar secara otodidak untuk menciptakan produk tersebut.
"Saat kami mulai, kami memang memiliki pengetahuan dasar, dan kami memutuskan untuk mempelajarinya. Alhamdulillah, ada hasilnya," ujar Ujang kepada sukabumiudpate.com, Rabu (01/11/2023).
Meskipun Ujang tidak merinci secara detail bahan-bahan yang digunakan, ia memastikan bahwa bahan-bahan tersebut adalah bahan yang biasa digunakan dalam pembuatan sabun cuci piring. Ia pun menyebut modal awal untuk memulai produksi usaha ini tidak besar.
Baca Juga: Distan Tanam Display Padi Varietas Unggul Baru di Cisolok Sukabumi
Nama "Samliem" sendiri memiliki latar berasal dari sejarah Karang Taruna di lingkungan tersebut yang sebelumnya mengelola sampah dapur.
"Warga setempat berkontribusi seikhlasnya dengan iuran, dan uang dari iuran tersebut kemudian diarahkan ke modal untuk membuat sabun cuci. Sehingga, nama "Samliem" pun terbentuk, berasal dari kata sampah dan limbah," ungkapnya.
Namun, penanganan sampah kini sudah tidak lagi dijalankan, kini Karang Taruna RW 07 berfokus ke produksi sabun cuci Samliem. Usaha ini telah berjalan selama sekitar 4 bulan, meskipun sempat mengalami hambatan, mereka kini tengah mencoba memulai produksi lagi.
"Kami menjualnya seharga 10 ribu per botol, tetapi jika dibeli dalam jumlah banyak, kami berikan harga spesial, yaitu 8 ribu per botol dengan isi 450 mililiter," tutur Ujang.
Saat ini, sambung Ujang, strategi pemasaran masih terfokus pada penjualan dari warga ke warga, termasuk dalam kegiatan desa dan kegiatan calon dewan.
Baca Juga: Resahkan Pengunjung Pantai Loji Sukabumi, 3 Jukir Liar Ditangkap
"Keinginan kita berkembang melalui pemasaran, mungkin lewat online, mudah-mudahan bisa berkembang, jangan sampai kita mengandalkan pabrik lagi, jadi punya kegiatan sendiri," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Bojongkokosan, Dini Rahmawati mengaku bangga atas hasil karya kreativitas para pemuda tersebut.
Hadirnya produk Samliem, ujar Dini, juga sangat tepat karena merupakan kebutuhan penting dirumah tangga sehingga potensi ekonominya sangat bagus.
Dini juga mengungkap bahwa Pemerintah Kabupaten Sukabumi melaui dinas terkait sudah turun untuk mendampingi pengembangannya kedepan.
"Rencana selanjutnya diharapkan produk tersebut bisa dikelola oleh BUMDES hingga produksi dan pemasarannya bisa lebih luas," imbuhnya.
Baca Juga: Hari Bakti ke-78, PU Gelar Bakti Sosial Bersihkan Irigasi Ciraden Cisaat Sukabumi
Untuk saat ini, kata Dini, walaupun legalitasnya sudah selesai, Samliem hanya bisa dijual di area Sukabumi. "Untuk pemasaran ke luar daerah belum bisa, karena masih ada tahapan yang belum selesai," ungkapnya.