SUKABUMIUPDATE.com - Jelang hari raya Idul Adha 1444 H yang jatuh pada 29 Juni 2023, sejumlah harga daging ayam di Pasar Pelita, Kota Sukabumi tembus mencapai Rp42 ribu per kilogram dari yang asalnya harga normal Rp30 ribu.
Andi Suhanda (38 tahun) salah satu pedagang daging ayam mengatakan, fenomena kenaikan harga tersebut sudah terjadi sejak dua minggu lalu. Menurutnya, kenaikan harga daging ayam disebabkan oleh harga pakan ayam yang ikut naik.
"Kenaikan harga ayam udah 2 minggu. Biasanya ayam Rp30 ribu kalau normal, sekarang mah setiap hari naik. Jadi total ayam Rp42 ribu per kilogram, kalau ayam hidupnya Rp27 ribu. Faktor pakan mahal, bukan faktor mau lebaran saja. Memang suka ada kenaikan sih mau dekat ke lebaran," kata Andi kepada sukabumiupdate.com pada, Jumat (23/6/2023).
Baca Juga: SIM Mati saat Cuti Bersama Idul Adha 2023, Ada Dispensasi Perpanjangan
Lebih lanjut, dengan kenaikan harga ini, pedagang mengaku tak dapat mengambil untung. Bahkan, ia terpaksa harus mengurangi stok daging ayam potong yang diambil dari rumah pemotongan di wilayah Babakan Limbangan, Kecamatan Sukaraja.
"Kalau Rp42 ribu, orang nggak ada yang mau beli, penjualan merosot, nggak punya bati (laba). Kalau ayam murah mah kita menjual berapa aja bebas, kalau harga sekarang Rp42 ribu kita jual Rp45 ribu pasti nggak ada yang mau. Jadi standar saja kita jual Rp40 ribu sampai Rp42 ribu," ujarnya.
"Biasanya motong 100 jadi sekarang mah 50 potong, kurangi setengahnya. Jadi ayam mah naik turun, mungkin nanti turun kalau sudah lebaran," sambungnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Pengawasan Barang Diskumindag Kota Sukabumi M Rifki membenarkan kenaikan harga daging ayam disebabkan oleh harga pakan yang mahal. Meski demikian, ia memastikan pasokan daging ayam dan beberapa kebutuhan pangan lainnya akan tetap tersedia mendekati hari raya Idul Adha nanti.
"Secara umum pasokan tersedia, hanya beberapa komoditas seperti daging ayam mengalami kenaikan. Harga cabai berfluktuasi, salah satu faktor cuaca serta masa panen petani. Khusus daging ayam pasokan berkurang dari peternak ayam, salah satunya dikarenakan harga pakan naik," kata Rifki.