Legislator PKS Apresiasi Perubahan Harga Batas Bawah Gabah oleh Bapanas

Rabu 15 Maret 2023, 09:25 WIB
Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PKS drh Slamet. | Foto: Istimewa

Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PKS drh Slamet. | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Setelah melakukan importasi beras sebanyak 500 ribu ton, pemerintah kembali membuat kejutan baru melalui rapat koordinasi antar kementerian.

Pemerintah menetapkan harga batas bawah Gabah Kering Panen (GKP) tingkat petani hanya Rp 4.200 per kilogram dan harga batas atas Rp 4.550 per kilogram yang ditetapkan melalui Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 56 tahun 2023.

Ironisnya, penetapan batas bawah harga GKP ini justru mengikuti Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No 24/2020 tentang Penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk gabah atau beras. Padahal di sisi lain, faktor produksi petani meningkat mulai harga BBM hingga harga pupuk non subsidi yang naik 2-3 kali lipat.

Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PKS drh Slamet mengatakan penetapan harga batas bawah dan batas atas gabah oleh Badan Pangan Nasional sangat tidak rasional dan menuai reaksi keras dari beberapa elemen masyarakat. "Pemerintah mengabaikan keberadaan unsur petani dengan tidak mengajak beberapa organisasi petani berdiskusi terkait penetapan harga gabah dan beras itu," kata Slamet, Selasa, 14 Maret 2023.

Baca Juga: Drh Slamet Minta Pemerintah Libatkan Petani dalam Menentukan HET Gabah

Sehingga, lanjut Slamet, atas dasar tuntutan masyarakat tersebut kemudian Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengeluarkan Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Republik Indonesia Nomer 62 tahun 2023 Tentang Fleksibilitas Harga Gabah Atau Beras Dalam Rangka Penyelenggaraan Cadangan Beras Petani yang menganulir keputusan Bapanas sebelumnya.

"Kami secara umum mengapresiasi pemerintah yang telah membatalkan penetapan harga batas atas dan batas bawah gabah kering panen yang sudah merugikan petani. Kami juga mengapresiasi perubahan harga batas bawah GKP yang semula Rp 4.200 menjadi Rp 5.000 dengan jaminan pemerintah akan membayar selisih kurang harga gabah dan beras sesuai dengan UU," ujarnya.

Selain itu, Slamet juga meminta pemerintah untuk belajar dari kesalahan dalam menetapkan harga gabah dan beras untuk selalu melibatkan unsur-unsur petani dalam penentuan harga bukan hanya melibatkan unsur pengusaha saja.

Kemudian, Slamet juga meminta pemerintah untuk memaksimalkan penyerapan gabah di musim panen raya ini agar stok cadangan beras pemerintah tetap aman hingga akhir tahun demi mencegah terulangnya importasi beras seperti yang sudah-sudah.

Sumber: Siaran Pers

(Advertorial)

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Inspirasi18 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik.com/@ASphotofamily)
Sukabumi18 Januari 2025, 14:58 WIB

Pengendara Terjebak Berjam-jam, Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi Buka Tutup Pasca Longsor

Saat ini jalan sudah dibuka, tetapi dengan sistem buka tutup.
Antrean kendaraan di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Dokumen Pengendara
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Dokumentasi Panitia
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi
Aplikasi18 Januari 2025, 11:15 WIB

Raksasa Mesin Pencari Google Mulai Ditinggalkan, Ternyata Teknologi Ini Penggantinya!

Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda.
Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda. (Sumber : Pixabay.com/@Simon).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:06 WIB

Diskominfo Rilis Laporan 2024: SP4N-Lapor Kota Sukabumi Terima 106 Aduan Masyarakat

Mei menjadi bulan tertinggi dengan 15 aduan.
(Foto Ilustrasi) Diskominfo Kota Sukabumi merilis data yang masuk ke SP4N Lapor sepanjang 2024. | Foto: Istimewa