Harga Naik Belum Turun-turun, Kata Pedagang di Sukabumi Soal Pasokan Beras

Rabu 01 Februari 2023, 14:50 WIB
Harga naik sejak Desember 2022. Pedagang beras di Pasar Cisaat Kabupaten Sukabumi (Sumber: sukabumiupdate/syamsul)

Harga naik sejak Desember 2022. Pedagang beras di Pasar Cisaat Kabupaten Sukabumi (Sumber: sukabumiupdate/syamsul)

SUKABUMIUPDATE.com - Harga besar di Sukabumi terus merangkak naik. Kenaikan terjadi sejak Desember 2022, dan hingga kini 1 Februari 2023 masih bertahan di harga tinggi, untuk semua jenis beras.

Di pasar Cisaat Kabupaten Sukabumi, saat ini beras kelas I diajual Rp 13.000 per kilo gram, kelas II Rp 12.000 dan beras lokal (beras Jampang) Rp 11.500. Rata-rata kenaikan seribu rupiah per kg dari harga sebelum Desember 2022.

Sepanjang Januari 2023, harga tak juga turun. Salah seorang pedagang, Samsudin (50 tahun) mengatakan kenaikan terjadi sejak awal Desember 2022 lalu, dimana harga beras kelas saat itu masih Rp 12 ribu per kilogram.

Baca Juga: 3 Penyebab Pengangguran Sulit Dapat Kerja, Penting untuk Diketahui!

"Sudah sebulan lebih harganya nggak juga turun. Efek kenaikan harga tersebut membuat penjualan beras dan keuntungan kami juga turun. Lumayan, hingga 50 persen," kata Samsudin, Rabu (01/2/2023).

Samsudin bingung kenapa harga dari pemasok (distributor) terus berubah dan cenderung naik.

"Harga dari pengirim selalu berubah, naik terus, walaupun tidak seberapa naiknya tapi terus naik gak pernah turun lagi, bingungnya kita menjual ke konsumen, disangkanya kita mempermainkan harga," ungkap Samsudin.

Baca Juga: Januari 2023: 15 Kejadian Bencana di Kabupaten Sukabumi, BPBD: Kerugian Rp 190 Juta

Informasi yang diterima Samsudin, harga beras mahal ini disebabkan oleh suplai yang berkurang. Daerah sentra beras banyak terkena banjir hingga akhirnya petani gagal panen.

Ditambah dengan adanya bantuan beras bantuan pemerintah seperti BPNT, sehingga transaksi beras di pasar berkurang.

"Saat ini suplai dari distributor masih lancar, cuma harga tidak tetap. Saya tidak berani stok banyak, biasa 3 ton skrang cuma 1 ton,” ujarnya.

Baca Juga: Drh Slamet Minta Bapanas, Bulog, dan ID Food Tidak Jadi Sarang Mafia Pangan

Menurut Samsudin, selain harga beras yang merangkak naik, barang pendukung dukung untuk jualan juga naik seperti kantong beras dan plastik. Menurutnya, baru kali ini mengalami situasi yang tidak menentu seperti ini.

"Kakaraeun, duka nepi iraha bade kieu na," keluh samsudin.

"Sekarang keuntungan paling 3.000 - 5.000 ribu per karung, ditambah biaya juga naik dari 250 per pc jadi 500 per pc," jelas Samsudin.

Baca Juga: Dikeluhkan Lagi, Baunya Tumpukan Sampah di Pinggir Jalan Ciracap Sukabumi

Pedagang beras lainnya, Saeful Bari (35 tahun) mengatakan sejak awal Januari harga beras sudah naik. Harga beras paling murah berkisar di harga Rp 10.000 per kilogramnya, itu kualitas kurang baik.

Beras paling murah itu harganya segitu tapi warna berasnya kuning," tambah Saeful.

Menurut Saeful pemerintah harus turun tangan untuk mengatasi kenaikan harga beras. Jika dibiarkan harga terus naik, agar berdampak pada konsumsi warga yang akan segera memasuki bulan puasa dan Hari Raya Idul Fitri.

Baca Juga: Lahan Kopi 1.510 Hektare, Distan Sukabumi Kembangkan Potensi Arabika dan Robusta

“Kenaikan beras ini jika tidak diatasi akan tidak terkendali Ini akan memasuki bulan puasa. Pemerintah harus turun tangan,” tegasnya.

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel22 November 2024, 09:00 WIB

Resep Scrambled Egg Toast, Roti Panggang Telur Creamy yang Simpel Dibuat

Scrambled Egg Toast sangat populer sebagai menu sarapan karena praktis, lezat, dan kaya protein.
Ilustrasi. Scramble Egg Toast. (Sumber : Freepik/Timolina)
Sukabumi22 November 2024, 08:36 WIB

Pohon Duku 12 Meter Tumbang Rusak Rumah Warga Nagrak Sukabumi

Dampak hujan deras, pohon duku setinggi 12 meter tumbang rusak rumah warga di Nagrak Sukabumi.
Kondisi rumah yang tertimpa pohon duku tumbang di Desa Pawenang, Nagrak Sukabumi, Kamis, 21 November 2024 | Foto : P2BK Nagrak
Sehat22 November 2024, 08:00 WIB

13 Manfaat Petai untuk Kesehatan: Kunci Jantung Sehat dan Tubuh Bugar

Meski sering dikeluhkan karena baunya yang menyengat, petai ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaatnya? Yuk, simak penjelasannya!
Ilustrasi manfaat petai untuk kesehatan (Sumber : pexels.com/@STUDIO LIMA)
Sukabumi22 November 2024, 07:56 WIB

Sekda Ade Suryaman Hadiri Rapat Banggar DPRD Sukabumi

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menghadiri Rapat Kerja Gabungan Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Sukabumi
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman dan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali | Foto : Dokpim
Sukabumi Memilih22 November 2024, 06:55 WIB

Adu Kekayaan Pasangan Cabup Cawabup Sukabumi, Siapa Paling Kaya?

Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi akan diikuti oleh dua pasangan calon, mereka adalah Iyos Somantri - Zainul yang diusulkan oleh koalisi 11 partai politik dan Asep Japar - Andreas yang diusulkan oleh koalisi 5 partai politik.
Pasangan calon Pilkada Kabupaten Sukabumi: Iyos Somantri-Zainul dan Asep Japar-Andreas | Foto : sukabumiupdate
Science22 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 November 2024, Siang Hari Turun Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate
Sehat21 November 2024, 21:00 WIB

7 Penyebab Gagal Jantung Sisi Kiri : Simak Diagnosis dan Cara Penanganannya

Gagal jantung sisi kiri terjadi ketika ventrikel kiri jantung tidak bisa memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Ilustrasi gagal jantung sebelah kiri (Sumber : Freepik/@wayhomestudio)
Jawa Barat21 November 2024, 20:40 WIB

Gempa Beruntun Guncang Cianjur, Sejumlah Gedung Sekolah Dilaporkan Rusak

Gempa tektonik terjadi secara beruntun, Kamis 21 November 2024. Warga yang merasakan getaran gempa itu pun terbatas wilayahnya yaitu Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempabumi Cianjur, Kamis (21/11/2024) | Foto : Pixabay
Sukabumi21 November 2024, 20:18 WIB

Sempat Tertutup Longsor, Akses Ke Pondok Halimun dan Goalpara Sukabumi Kembali Normal

Dua bencana longsor terjadi dampak hujan deras di Kabupaten Sukabumi. Longsor dan pohon bambu tumbang di jalan menuju wisata Pondok Halimun di Kecamatan Sukabumi, dan longsor di jalan Cisarua - Goalpara, Kecamatan Sukaraja.
Longsor di Jalan Pondok Halimun, Kecamatan Sukabumi | Foto : Istimewa