SUKABUMIUPDATE.com - Perumda Bank Perkreditan Rakyat atau BPR Sukabumi Cabang Parungkuda terus melakukan ekspansi dalam program kredit Masyarakat Berpenghasilan Tetap atau Kredit Mantap ke sejumlah sekolah di Parungkuda dan Ciambar, Kabupaten Sukabumi.
Kepala Perusahaan Umum Daerah BPR Sukabumi Cabang Parungkuda, Agus mengatakan, tujuan program Kredit Mantap, untuk masyarakat berpenghasilan tetap, meliputi Aparatur Sipil Negara (ASN), Pegawai Negeri Sipil (PNS), Karyawan Swasta dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
"Hingga kini Simantap sudah memiliki 604 rekening, jumlahnya Rp 10,8 miliar, sedangkan dua minggu sebelumnya, yaitu di akhir bulan Desember lalu, memiliki 590 rekening, dengan jumlah saldo Rp 10,6 miliar, adapun syarat dan ketentuannya hanya menunjukan SK dan dilampiri rekomendasi dari atasan," ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Senin (16/01/2023).
Baca Juga: Agar Tak Hilang Tergerus Zaman, Nayor di Cibadak Sukabumi Diusulkan Miliki Pangkalan
Menurut Agus, pada tahun 2023 sekarang, pihaknya tengah mengupayakan untuk lebih intens, dengan cara door to door atau mendatangi beberapa sekolah di wilayah Parungkuda dan Ciambar dengan target tenaga pendidik atau Guru PPPK untuk mengikuti Kredit Mantap.
"Kegiatan ini dilakukan untuk menambah minat dan daya tarik masyarakat untuk program kredit Simantap, khususnya Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja," kata Agus.
Agus menyatakan, pihaknya masih menunggu kebijakan dari pemerintah, terkait kontrak PPPK ini akan diperpanjang atau tidak. "Ada yang kontraknya selama setahun, tapi ingin mengajukan kredit selama 5 tahun, kita tinjau terlebih dahulu," imbuhnya.
Baca Juga: Kesaksian Warga saat Pemotor Tewas Tabrak Truk Tronton di Cibitung Sukabumi
Lebih lanjut ia menjelaskan, jumlah rekening Kredit Mantap terus bertambah secara signifikan, adapun yang terus disosialisasikan yaitu Kredit Mantap untuk PPPK, ia berharap PPPK memilih BPR untuk perkreditan, lantaran akan membantu Pendapatan Asli Daerah.
"Jadi setiap ke nasabah, khususnya PPPK, kami menyarankan agar ada rasa memiliki terhadap Perumda BPR, karena untuk meningkatkan PAD itu sendiri, jika ikut kredit ke bank lain kan masuknya ke bank itu sendiri, berbeda dengan BPR, yang merupakan salah satu sumber pendapatan asli daerah, dalam rangka meningkatkan taraf hidup," tandasnya.
(ADVERTORIAL)