SUKABUMIUPDATE.com - Menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2023 (Nataru), harga sejumlah komoditas sembako di Pasar Cisaat, Kabupaten Sukabumi, mengalami kenaikan. Pantauan sukabumiupdate.com pada Rabu (21/12/2022), harga beras, bumbu-bumbu, hingga cabai naik.
H Samsudin (63 tahun), pedagang beras di Pasar Cisaat ini menyebut kenaikan harga berkisar di Rp 1.000 sampai Rp 2 ribu tergantung jenis beras. "Paling tinggi Rp 12 ribu per kilogram, paling rendah ada yang Rp 10 ribu dan Rp 11 ribu per kilogram. Tergantung kualitas barang," kata dia.
Menurut Samsudin, kenaikan harga terjadi sejak sekitar tiga pekan lalu dari misalnya semula Rp 11 ribu menjadi Rp 12 ribu per kilogram. Kondisi ini hampir merata dialami pedagang lain di Pasar Cisaat. Namun, kata dia, sekitar dua bulan ke depan harga biasanya turun lantaran ada panen raya pada Februari 2023.
"Pasokan dari daerah Jawa Barat lagi telat, dari Cianjur kemarin pengaruh juga akibat bencana gempa bumi. Jadi pasokan sulit," ujarnya.
Baca Juga: Pemkab Sukabumi Pastikan Tol Bocimi Seksi 2 Fungsional Libur Nataru Selama 11 Hari
Berbeda dengan beras, harga telur justru ada yang menurun. Ini dikatakan Ujang (49 tahun), pedagang telur di Pasar Cisaat. Menurut dia harga telur awalnya sekitar Rp 28 ribu sampai Rp 29 ribu per kilogam, turun menjadi Rp 26.500 per kilogram. Namun telur super masih Rp 29 ribu per kilogram.
"Sedangkan telur ayam kampung dan bebek masih Rp 2.500 per butir," ucapnya.
Kemudian harga bumbu-bumbu diucapkan pedagang bernama Hilda (26 tahun), yang juga menyebut mengalami kenaikan.
"Semua naik, muncang (kemiri) Rp 42 ribu per kilogram dari Rp 35 ribu, bawang putih Rp 24 ribu per kilogram dari Rp 20 ribu, garam balok dari Rp 5 ribu per pack menjadi Rp 7 ribu, garam bubuk dari Rp 1.000 menjadi Rp 1.500 per pack," katanya.
Hilda mengatakan kenaikan terjadi sekitar sepekan yang lalu dan ini biasa terjadi menjelang tahun baru. Tetapi untuk harga minyak curah menurutnya stabil di harga Rp 16 ribu per kilogram dan minyak curah subsidi Rp 14 ribu per kilogram.
Baca Juga: Harga Telur Ayam Rp 30 Ribu per Kg di Sukabumi, Konsumen Pilih Kurangi Pembelian
Harga ayam potong di Pasar Cisaat juga naik. "Satu bulan setengah ke belakang harga mulai naik. Awalnya Rp 35 ribu sekarang jadi Rp 40 ribu atau Rp 38 ribu per kilogram," ucap Jon, salah satu penjual ayam di Pasar Cisaat.
"Berpengaruh ke omzet yang menurun. Biasanya potong 100 atau 50 ekor, sekarang 40 atau 30 ekor juga seuseut (keset). Karena daya belinya berkurang," lanjutnya. "Inginnya harga stabil, cukup itu saja. Tidak ingin apa-apa," kata Jon.
Senada dengan yang lain, Ucun (50 tahun), pedagang sayur ini menyebut ada kenaikan harga sejak sebulan terakhir.
"Bawang merah asalnya Rp 8 ribu jadi Rp 10 ribu per seperempat. Cabai rawit dari Rp 30 ribu menjadi Rp 40 ribu per kilogram. Wortel Rp 8 ribu jadi Rp 10 ribu per kilogram. Tomat Rp 8 ribu jadi Rp 12 ribu per kilogram," ucapnya.
Begitu juga dengan tempe yang mengalami kenaikan. Menurut Herman seorang pedagang tempe di Pasar Cisaat. "Sebenarnya kenaikan itu akibat harga kedelai naik. Awalnya Rp 7 ribu per papan, dua kali lipat menjadi Rp 14 ribu per papan," katanya.
Herman menyebut kenaikannya perlahan sekitar Rp 500 tapi terus naik sampai hari ini. "Saran untuk pemerintah lebih bijak mengendalikan harga kedelai, sama penyalur-penyalur subsidi biar lebih merata pembagiannya," ujar Herman.
Reporter: Abdi/Magang