SUKABUMIUPDATE.com - Gempa Cianjur berkekuatan 5.6 magnitudo pada Senin, 21 November 2022, turut mempengaruhi harga sejumlah sayuran di Pasar Pelita Kota Sukabumi. Pasalnya, sayuran di pasar ini dipasok dari wilayah yang terdampak gempa.
Pedagang di Pasar Pelita Kota Sukabumi mengeluhkan naiknya harga sejumlah jenis sayuran lantaran pasokan yang berkurang pascagempa tersebut. Keluhan salah satunya disampaikan Uje kepada sukabumiupdate.com pada Minggu (4/12/2022).
"Harga naik setelah gempa karena sayuran dipasok dari daerah utara (daerah yang terdampak gempa di Cianjur). Jadi pasokan kurang," kata Uje.
Baca Juga: Padahal di Sukabumi, Beredar Video Hoaks Angin Puting Beliung Usai Gempa Cianjur
Menurut Uje, saat ini pasokan sayuran di Pasar Pelita hanya dikirim dari daerah Pasir Datar di Kecamatan Caringin, Kabupaten Sukabumi. Ini pun, kata dia, harus berbagi persediaan sayuran dengan pedagang di Pasar Cisaat, Kabupaten Sukabumi.
“Tomat yang biasanya sekitar Rp 8 ribu per kilogram, naik menjadi sekitar Rp 15 ribu per kilogram. Kemudian jagung juga harganya naik dari Rp 6 ribu per kilogram menjadi Rp 8 ribu per kilogram," kata Uje.
Sayuran lain yang harganya naik disebut Uje adalah cabai merah yang kini sekitar Rp 35 ribu per kilogram, sedangkan cabai hijau saat ini sekitar Rp 35 ribu hingga Rp 40 ribu per kilogram. Selanjutnya harga kol naik dari Rp 6 ribu menjadi Rp 7 ribu per kilogram.
"Harga cabai bandot juga sekarang sekitar Rp 45 ribu sampai Rp 50 ribu per kilogram," ujarnya.
Baca Juga: Cepat Busuk, 3 Buah dan Sayuran Ini Sebaiknya Tak Disimpan dalam Kulkas
Naiknya harga-harga sayuran di Pasar Pelita Kota Sukabumi berimbas pada aktivitas ekonomi lain seperti pedagang kaki lima yang menjual soto. Dia adalah Sulaiman. "Harga pada naik, kol sampai Rp 9 ribu per kilogram, seledri Rp 7 ribu per seperempat kilogram," katanya.
Reporter: Abdi/Magang