SUKABUMIUPDATE.com - Sejumlah produk bahan pokok di Kabupaten Sukabumi Jawa Barat terpantau naik. Harga minyak goreng dan beras di Pasar Parungkuda naik hingga dalam kisaran hingga 10 persen dari harga sebelumnya.
Eni pemilik toko kue kering, jajanan dan sembako di Pasar Parungkuda menuturkan, harga minyak goreng naik. Minyak curah yang awalnya Rp 13 ribu sekarang mencapai Rp 16 ribu per liter.
"Sebenarnya harga minyak goreng sempat turun, naiknya tidak terlalu tinggi. Minyak merk bimoli dan fortune awalnya sudah turun dari dari Rp 22 - 23 ribu menjadi 15-16 ribu per liter, kini naik sedikit menjadi Rp 18 - Rp 19 ribu per liter," jelasnya kepada sukabumiupdate.com, Rabu 19 Oktober 2022.
Menurut Eni, beras juga mengalami kenaikan. Awalnya Rp 230-240 ribu per kg kini menjadi Rp 260 ribu. Jika dijual literan, yang tadinya Rp 9-10 ribu sudah mendapatkan yang kualitas bagus, kini menjadi Rp 12 ribu per liter.
Kemudian harga sembako yang ikut naik yakni tepung terigu, lanjut Eni. Kini harganya Rp 12-13 ribu per kg. "Berdampak juga terhadap harga kue kering dan jajanan kue ringan yang kami jual, harganya ikut naik sedikit."
Hal tak jauh berbeda juga diungkap Herman, pegawai di Toko Sembako Hj Eneng. "Minyak dan mentega mengalami kenaikan, mungkin karena berbahan dasar yang sama," ucapnya kepada sukabumiupdate.com.
Minyak curah saat ini dijual dengan harga Rp 14 ribu per liter sementara minyak kemasan Rp 18 ribu per liter, sedangkan mentega berkisar di harga Rp 22 ribu per kg.
Sementara harga produk daging terpantau masih stabil. Siswanto pedagang daging di Pasar Parungkuda menegaskan harga stabil di kisaran Rp 33 - 34 ribu per kg. Daging sapi di harga Rp 120.
Produk yang mengalami turun harga di Pasar Parungkuda adalah bawang dan cabai. Bawang putih turun harga menjadi Rp 22-24 ribu per kg, sementara cabai yang semula Rp 55 - 60 per kg sekarang menjadi Rp 45 - 50 per kg, ujar Idris pedagang sayuran.
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Sukabumi melalui UPTD Pasar Parungkuda mencatat sejumlah produk memang mengalami fluktuasi harga yang cepat. Dian Ardiansyah petugas pencatat sembako UPTD Pasar Parungkuda menuturkan, harga sembako yang lekas naik dan turun itu cabai dan telur.
"Harga cabai dan telur termasuk kurang stabil, lekas naik dan turun tergantung suplai dan stok barang," tegasnya kepada sukabumiupdate.com.
"Harga di pasar Parungkuda ini variatif, tergantung dari siapa para pedagang ini ambil barang. Dari petani atau agen distributor. Tapi perbedaan harga di pasar tidak terlalu jauh." lanjutnya.
#SHOWRELATEBERITA
Reporter: Ibnu/Magang