SUKABUMIUPDATE.com - Anda mungkin sudah biasa melihat bangunan masjid yang berada di tengah perkotaan atau perkampungan warga. Tapi ada yang unik dengan masjid satu ini, namanya masjid Baiturrahman. Sebab, masjid tersebut didirikan di atas bukit dan jauh dari pemukiman warga.
BACA JUGA: 100 Masjid di Inggris Tuntut Usut Islamophobia di Partai Politik
Masjid yang berlokasi di Kampung Cibogo RT 21/3 Desa Ciengang, Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi itu menyajikan pemandangan menarik bagi siapa saja yang salat atau sekedar berkunjung ke masjid tersebut, termasuk pada libur lebaran tahun ini. Nampak, puluhan pengunjung menyerbu wisata religi yang belum banyak diketahui itu.
Masjid Baiturrahman didirikan pada tahun 2016 di atas ketinggian bukit sekitar 170 meter dan selesai pada tahun 2019. Tak hanya bangunan masjid, di lokasi itupun terdapat sebuah danau dengan luas sekitar satu hektare dan kedalaman sekitar dua meter.
"Pendirinya H Ilham asal Bekasi. Pertama didirikan tahun 2016 dan selesai tahun 2019. Kalau di daerah kota sudah tidak aneh, jadi memilih suasana yang baru," ucap pengelola, Ayi Nur Muhammad (45 tahun) kepada sukabumiupdate.com, Selasa (26/5/2020).
Ayi menjelaskan, pendirian masjid Baiturrahman mengadopsi kebudayaan dari tiga Sunan, yakni Sunan Muria, Sunan Kudus, dan Sunan Gunung Djati.
BACA JUGA:DMI Minta Masjid yang Gelar Salat Idul Fitri Segera Disemprot Disinfektan
"Beliau meniru tempat dan bangunan masjid Sunan Gunung Muria, pendoponya mengadopsi Sunang Gunung Djati, menara dari Sunan Kudus dan kubah mengadopsi dari Masjidil Aqsha. Mengadopsi budayanya. Ya buat wisata tapi tidak ada tarif hanya parkir," jelas Ayi.
Danau buatan didepan Masjid Baiturrahman Gegerbitung Sukabumi.
Berkaitan dengan Pandemi Covid-19 yang tengah melanda seluruh dunia, termasuk Indonesia dan Sukabumi, Ayi mengaku pihaknya telah menyediakan tempat cuci tangan bagi pengunjung.
"Tempat cuci tangan disediakan dan pengunjung diimbau agar jaga jarak. Tadinya mau ditutup tapi tanggung ramai. Ada danau juga kedalaman dua meter," tambahnya.
Sementara itu, salah seorang pengunjung, Laraswati (23 tahun) mengaku pertama kali mengunjungi masjid Baiturrahman ini. "Masjidnya bagus dan unik karena berada di atas bukit. Lokasinya juga terlihat bersih dan nyaman bagi para pengunjung yang datang ke sini," tuturnya.
BACA JUGA: Masjid Agung Palabuhanratu Gelar Salat Idul Fitri, Simak Protokol Kesehatannya!
Senada dengan Laraswati, pengunjung lainnya, Iis (40 tahun) menyebut, dirinya tetap menerapkan protokol kesehatan saat berkunjung ke masjid tersebut, salah satunya menggunakan masker.
"Kalau ke laut sering jadi tidak aneh, tapi ke gunung jarang jadi inginnya ke masjid. Dengan keluarga besar ke sini. InsyaAllah kita yakin bebas corona, kita yakin sama Allah. Masker pakai," pungkasnya.