Bukan Asap Motor atau Mobil, PBB Ungkap Penyebab Utama Pencemaran Udara

Senin 18 Januari 2021, 05:06 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Selama ini asap dari moda transportasi motor dan mobil sering dituding sebagai penyebab utama pencemaran udara. Namun ternyata hal itu dibantah oleh riset yang dilakukan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB.

Melansir dari Autoevolution, Senin, 18 Januari 2021, Laporan Kesenjangan Emisi 2020 yang belum lama ini dirilis menjadi tamparan bagi semua orang yang berpikir bahwa larangan perjalanan yang diberlakukan sepanjang tahun 2020 akibat Pandemi Covid-19 akan membuat perbedaan dalam hal proyeksi emisi rumah kaca. Larangan tersebut memang membuat sedikit perbedaan, tetapi tidak signifikan.

Dalam laporan itu disebutkan, sumber utama pencemaran udara justru berasal dari penggunaan pesawat jet pribadi. Pasalnya, jumlah penerbangan umum di tahun lalu menurun drastis selama berbulan-bulan. Sementara nyaris tidak ada pembatasan perjalanan bagi penggunaan pesawat jet pribadi yang populasinya mencapai sekitar 70 juta orang di seluruh dunia.

Para pengguna pesawat jet pribadi bertanggungjawab atas 15 persen polusi karbon dunia pada tahun 2020. Sementara 50 persen kalangan terbawah dengan total sekitar 3,5 miliar orang, bertanggungjawab atas 50 persen emisi lainnya. Kesenjangan emisi antara dua kelompok tersebut cenderung kian melebar.

Kesenjangan emisi sendiri merupakan perbedaan antara jejak karbon satu persen dan bagian dunia lainnya dan kondisi itu telah melebar secara signifikan pada tahun lalu. Secara teori, emisi karbon ini akan berkurang drastis bila para pemilik jet pribadi mengurangi rutinitas perjalanan mereka.

Dalam laporan itu dikatakan, satu persen orang terkaya di dunia harus mengurangi emisi mereka saat ini, setidaknya sebesar 30 kali lipat. Sedangkan emisi per kapita dari 50 persen penduduk termiskin bisa meningkat sekitar tiga kali lipat dari tingkat rata-rata mereka saat ini.

Secara teori memang sepertinya cukup mudah untuk dilakukan, namun itu tidak mungkin terjadi, atau setidaknya, tidak secara langsung. Karena pada akhirnya, upaya untuk mencapai gaya hidup rendah karbon akan memerlukan perubahan yang mengakar pada sistem sosio-ekonomi dan konvensi budaya. Keinginan untuk berubah adalah yang dibutuhkan.

Padahal metode alternatif untuk mengurangi emisi karbon telah banyak ditawarkan, seperti mengadopsi gaya hidup nabati dan menggunakan transportasi umum atau bersepeda daripada mengemudi.

Tapi upaya tersebut tidak akan berarti apa-apa jika orang kaya di dunia ini tidak berhenti menerbangkan jet pribadi mereka. Ini seperti saat Anda hampir pingsan karena dehidrasi dan seseorang datang untuk membubuhkan waslap dingin di dahi Anda. Hal itu membantu, tetapi tidak akan mencegah Anda dari kematian.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi20 April 2024, 00:14 WIB

Usai Lebaran, Pasien Membludak di RSUD Palabuhanratu Sukabumi

Humas RSUD Palabuhanratu Sukabumi sebut pasien yang datang rata-rata mengeluhkan penyakit demam, pencernaan, metabolik, serta penyakit dalam.
Kondisi di sekitar IGD RSUD Palabuhanratu Sukabumi, Jumat (19/4/2024). (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi Memilih19 April 2024, 23:48 WIB

Yudi Suryadikrama Respon Perundingan Kebonpedes Soal Dukungan Maju Pilkada Sukabumi

Ketua DPC PDIP Kabupaten Sukabumi, Yudi Suryadikrama merespon pernyataan sejumlah kader partai yang memintanya untuk maju dalam kontestasi Pilkada Sukabumi 2024.
Yudi Suryadikrama Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Keuangan19 April 2024, 23:24 WIB

Upaya Bapenda Sukabumi Mudahkan Layanan Perpajakan Bagi Wajib Pajak di Desa

Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri mengatakan inovasi tersebut menekankan pentingnya integrasi sistem administrasi pajak daerah dari tingkat desa hingga kabupaten.
Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri. | Foto: SU/Ilyas (Sumber : SU/Ilyas)
DPRD Kab. Sukabumi19 April 2024, 22:01 WIB

DPRD Minta Bakesbangpol Usut Penyebab Meninggalnya Peserta Seleksi Paskibraka Sukabumi

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Hera Iskandar turut berbelasungkawa atas meninggalnya Kayla Nur Syifa saat mengikuti seleksi Paskibraka.
Jenazah siswi SMAN Negeri 1 Cisaat saat akan diberangkatkan dari RSUD Palabuhanratu menuju rumah duka di Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Opini19 April 2024, 21:44 WIB

Menjadi Lelaki Berkualitas: Inspirasi dari Kartini

Sosok Kartini, seorang pejuang kesetaraan gender dari Indonesia pada abad ke-19, memberikan pandangan yang menarik dan relevan, bukan saja bagi perempuan, bahkan bagi kaum laki-laki masa kini.
Dr. Ari Riswanto, M.Pd., MM / Dosen Universitas Linggabuana PGRI Sukabumi/Pengurus DPW Forum shilaturahmi Doktor Indonesia | Foto : Sukabumi Update
Sukabumi19 April 2024, 21:08 WIB

Dinsos Sukabumi Salurkan Program Makan Untuk Lansia Di Tegalbuleud Sukabumi

Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, bantu salurkan program bantuan makanan bagi lanjut usia (Lansia), yang merupakan program Kemensos RI.
Program makan bagi lansia di Tegalbuleud Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi19 April 2024, 21:04 WIB

Kronologi dan Dugaan Penyebab Meninggalnya Siswi Sukabumi saat Ikut Tes Seleksi Paskibraka

Berikut kronologi dugaan penyebab meninggalnya Kayla Nur Syifa Siswi Sukabumi peserta seleksi Paskibraka.
Suasana rumah duka Kayla Nur Syifa di Desa Cibentang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Asep Awaludin
Life19 April 2024, 20:29 WIB

5 Penjelasan Kenapa Seseorang Mudah Menangis Tanpa Sebab

Ketika seseorang menangis tanpa alasan yang jelas, hal itu seringkali dapat menjadi pengalaman yang membingungkan dan membuat frustrasi.
Kenapa seseorang mudah menangis tanpa sebab | Foto : pixabay/jouycristoo
Sukabumi19 April 2024, 20:11 WIB

Ratusan Buruh Garmen di Cicurug Sukabumi Demo Tuntut Perusahan Bayar Gaji

Ratusan buruh pabrik garmen berdemonstrasi di depan halaman PT Indo Garment Lestari (IGL) tepatnya di Kampung Bojong Pereng, Desa Nyangkowek, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024).
Sejumlah buruh pabrik garmen melakukan aksi demo di depan halaman PT IGL | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi19 April 2024, 20:05 WIB

Cita-citanya Polwan, Orang Tua Terpukul Kehilangan Kayla Siswi Peserta Paskibraka Sukabumi

Orang tua Kayla Nur Syifa peserta seleksi Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal punya cita-cita jadi Polwan.
Orang tua Kayla Nur Syifa peserta Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal saat diwawancarai sukabumiupdate.com di rumah duka (Sumber : SU/Asep Awaludin)