SUKABUMIUPDATE.com - Persoalan tenaga honorer khususnya di sektor pendidikan di Kabupaten Sukabumi ini nampaknya belum menemukan jawaban yang nyata bagaimana persoalan itu akan diselesaikan.
Lalu apakah isu honorer ini hanya menjadi komoditas politik dan pemanis janji belaka dalam setiap agenda pergantian kepemimpinan? Simak jawaban ketiga tim pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi di acara Panggung Pilkada Edisi 16 November 2020 di kantor redaksi sukabumiupdate.com.
Tim Pemenangan Adjo Sardjono dan Iman Adinugraha Elsa Lesmana mengatakan, sudah sepatutnya seluruh pihak tidak meragukan jasa tenaga honorer dalam kontribusinya mencerdaskan kehidupan bangsa. Elsa menyebut, salah satu solusi yang bisa dilakukan untuk kesejahteraan honorer adalah dengan menjalankan aturan yang ada.
BACA JUGA: Sejauh Mana Komitmen Paslon di Pilkada Sukabumi Atasi Stunting dan Putus Sekolah?
"Honorer itu sebagai kekuatan. Sekarang kementerian sudah memperbolehkan bahwa honorer diberi honor dari BOS, nah pemerintah tinggal memberikan perintah kepada atasan honorer tersebut agar jangan memangkas dana itu," kata Elsa.
Di lokasi yang sama, Tim Pemenangan Marwan Hamami dan Iyos Somantri Anjak Priatama Sukma menuturkan, pada faktanya sejumlah sektor pemerintahan memang sangat memerlukan pegawai. Namun karena kemampuan keuangan pemerintah yang terbatas, baik secara nasional maupun daerah, maka terjadilah persoalan honorer ini.
"Faktanya kebutuhan pegawai kita tinggi di sejumlah sektor. Tapi karena memang secara nasional dan daerah kemampuan keuangan kita terbatas, sehingga ya terbatas. Idealnya dan kalau bicara keinginan, ya honorer ini diangkat saja jadi PNS. Tapi bukan tidak mau mengangkat, karena aturan pusat pun ada kerumitan tertentu, kemudian soal anggaran," katanya.
Terakhir, Tim Pemenangan Abu Bakar Sidik dan Sirojudin Adi Fitriyadi berujar, sudah seharusnya pemerintah mengucapkan terima kasih kepada tenaga honorer yang sudah ikut serta dalam mencerdaskan bangsa ini.
"Maka sebagai janji dari nomor 3 ada yang namanya kartu guru ngaji dan guru honor. Itu sebagai solusi dari kami untuk masalah guru ngaji dan honorer. Nanti akan didata dan difasilitasi untuk mendapat bantuan setiap tahunnya dianggarkan kurang lebih Rp 100 miliar," pungkas Adi.
Simak selengkapnya di sini.
Ingat pesan ibu:
Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.