SUKABUMIUPATE.com - Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menyatakan, ketika berbicara perkotaan, proses urbanisasi tidak bisa dihilangkan dan diantara dampak urbanisasi ini adalah meningkatnya populasi penduduk.
"Ketika populasi penduduk meningkatkan tidak bisa dipungkiri angka kemiskinan pun sangat mungkin terjadi peningkatan, ditandai dengan salah satu indikatornya rumah tidak layak huni (rutilahu)," ungkap Fahmi dalam kegiatan fasilitasi peningkatan kapasitas fasilitator BSPS (Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya) tahap II yang diselenggarakan Dirjen Bina Konstruksi Balai Jasa Konstruksi Wilayah III Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Hotel Horison Kota Sukabumi, Selasa (20/10/2020).
BACA JUGA: UMKM Kota Sukabumi Diharapkan Tetap Produktif saat Pandemi
Wali Kota menjelaskan bahwa tahun ini, Pemerintah Kota Sukabumi telah menerima program BSPS untuk merehabilitasi 920 rumah tidak layak huni. Pemkot bersyukur karena Kementerian PUPR memiliki komitmen yang kuat untuk terus melakukan pengentasan dari sisi rutilahu ini.
"Bahwa saya dengar ada tiga pola yang dilakukan oleh Kementerian, ada pola peremajaan, ada pola pemugaran, ada juga pembangunan kembali. Ada tiga pola tersebut dalam kerangka melakukan pengentasan kawasan kumuh termasuk rutilahu," kata Fahmi.
Pemkot berharap, ketiga pola tersebut bisa dengan tepat dan cepat pengentasan kawasan kumuh di Kota Sukabumi. Apabila penanganan kawasan kumuh di Kota Sukabumi tercapai maka semakin meningkatnya kesejahteraan masyarakat dan meningkatnya taraf hidup masyarakat.
BACA JUGA: Jika Tol Bocimi Selesai, Kota Sukabumi Andalkan Potensi Kuliner dan Heritage
"Itu lah sebabnya pembangunan khususnya yang berhubungan dengan BSPS harus diikuti, harus juga dikawal oleh tenaga-tenaga fasilitator yang handal, tenaga ahli yang juga memiliki teknik-teknik terbaik. Itulah sebabnya kegitan bimtek yang dilakukan hari ini juga sekaligus mendidik, melatih teman-teman untuk menjadi fasilitator yang hebat. Temen-teman yang mampu untuk melakukan pengawalan bagaimana anggaran BSPS yang sudah dilucurkan yang sudah direncanakan mampu tepat sasaran dan kualitasnya dapat dipertanggungjawabkan, salah satu ujung tombaknya adalah fasilitator," jelasnya.
Sementara itu, selain kegiatan fasilitasi peningkatan kapasitas fasilitator BSPS ada juga kegiatan lainnya yaitu Bimbingan Teknis Pengawasan dan Pengendalian Pada Pekerjaan Konstruksi Rumah Sederhana Sehat Program Padat Karya tunai, serta Training of Trainers (ToT) Instruktur pembekalan sertifikasi SDM Lulusan S1 Perguruan Tinggi Bidang Konstruksi.
BACA JUGA: BACA JUGA: Pemkot Sukabumi Ajak Ibu-ibu Pengajian Ikut Hadapi Pandemi
Kegiatan yang juga dilaksanakan secara virtual dibuka secara resmi oleh Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR dan diikuti oleh 4 kabupaten di Jawa Barat.
Dirjen Bina Kontruksi Kementrian PUPR menjelaskan bahwa pandemi Covid-19 memiliki dampak pada pencapaian pembangunan dan infrastruktur nasional. Saat ini, dalam semangat pemulihan ekonomi, salah satu sektor yang menjadi fokus adalah sektor properti karena berpengaruh dalam menjaga dan mempertahankan ekonomi. Oleh karena itu, 3 pelatihan ini diperlukan dalam kerangka meningkatkan sektor properti.
Ingat pesan ibu: Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.