Menimbang Usul Bupati Sukabumi Menghapus BPJS Kesehatan

Kamis 12 Maret 2020, 12:33 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Bupati Sukabumi, Marwan Hamami, mengusulkan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan "dibubarkan saja". "Teu kudu mayar deui (tidak usah bayar lagi)," katanya di Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Selasa (10/3/2020).

Marwan lantas mengatakan sebaiknya BPJS Kesehatan diganti dengan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda), yang menurutnya benar-benar wujud "pertanggungjawaban negara" atas kesehatan masyarakat.

"Kalau BPJS mah bayar. Tapi ketika telat sedikit, tidak bisa dikomplain. Kadang-kadang sok ngalieurkeun (bikin pusing)," katanya mengeluh.

BACA JUGA: Bupati Sukabumi: BPJS Sebaiknya Dibubarkan!

Dilansir dari tirto.id, apa yang diusulkan Bupati Sukabumi pernah juga pernah diutarakan Wakil Wali Kota Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi pertengahan Februari lalu. Ia juga menilai Jamkesda lebih baik ketimbang BPJS Kesehatan. Ia pun mengusulkan pemerintah pusat mempertimbangkan kembali usul tersebut.

Jamkesda diperuntukkan bagi masyarakat miskin; sementara BPJS Kesehatan menyasar seluruh masyarakat. Penerima Jamkesda tidak perlu bayar iuran; sementara BPJS Kesehatan sebaliknya: masyarakat harus membayar sejumlah premi yang digolongkan ke dalam sejumlah kelas, kecuali fakir miskin.

Dengan adanya BPJS pada 2011 lalu, fungsi Jamkesda perlahan hilang dan uang untuk itu, kata seorang akademisi kesehatan masyarakat, bisa dipakai untuk keperluan lain seperti pembangunan infrastruktur kesehatan.

Situs BPJS Kesehatan menyebut setelah BPJS Kesehatan berlaku, banyak daerah yang memutuskan mengintegrasikan jaminan kesehatan daerahnya ke pusat.

Patut Dipertimbangkan? 

Efektif atau tidaknya Jamkesda sangat tergantung dengan keuangan daerah dan komitmen kepala daerah. Suatu daerah bisa berhasil dengan Jamkesda karena, misalnya, uang untuk itu memang tersedia dan kepala daerahnya punya komitmen tinggi menyediakan jaring pengaman sosial tersebut.

Karena sifatnya yang 'tergantung' itulah ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira tak sepakat dengan usul Bupati Sukabumi atau Wakil Wali Kota Yogyakarta. "Belum tentu juga ketika dijadikan Jamkesda kapasitas fiskal tiap daerah siap. Ada daerah yang APBD-nya gemuk, ada yang kecil," kata Bhima kepada reporter Tirto, Rabu (11/3/2020).

Faktor lain kenapa BPJS Kesehatan lebih baik adalah karena pengawasannya lebih mudah.

Terakhir, katanya, mengembalikan jaminan kesehatan ke masing-masing daerah sama saja seperti melangkah mundur. "Kita sedang menuju universal health care seperti negara-negara Eropa. Dari berbagai referensi model sistem nasional, dengan segala kekurangannya, tetap lebih baik," katanya.

Koordinator Advokasi BPJS Watch Timboel Siregar juga berkomentar serupa. Ia bahkan mengatakan Bupati Sukabumi sebenarnya tengah "memercik air ke muka sendiri" saat mengusulkan menghapus BPJS Kesehatan.

Ia mengatakan ada beberapa persoalan utama dari BPJS Kesehatan, yang salah satunya ada di pemerintah daerah.

"Persoalannya bukan di BPJS, tapi di rumah sakit. Ada oknum rumah sakit yang berbuat fraud terhadap pasien. Masyarakat disuruh beli obat sendiri. Fungsi rumah sakit itu diawasi pemerintah daerah melalui dinas kesehatan," katanya kepada reporter Tirto, Rabu.

Pemda juga menurutnya belum memaksimalkan kualitas puskesmas sehingga angka rujukan pasien ke rumah sakit masih tinggi. Hal itu pula yang membikin persoalan defisit di tubuh BPJS Kesehatan masih terjadi.

"Pertanyaannya, kenapa puskesmasnya tidak berkualitas? Karena pemdanya tidak mau buat itu jadi berkualitas. Itu kan balik lagi, pemda kritisi pembiayaan tapi dia juga enggak mau benahi puskesmas," katanya menegaskan.

BPJS Kesehatan juga merupakan program strategis nasional sehingga mau tidak mau pemerintah daerah patuh. "Pemda, menurut UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah harus mengikuti arahan program yang menjadi strategis nasional. Pemda harus mematuhi, jika tidak bisa kena Pasal 68," ujarnya.

Dalam UU 23/2014 Pasal 68 ayat 1 tertulis: "Kepala daerah dan/atau wakil kepala daerah yang tidak melaksanakan program strategis nasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 67 huruf f dikenai sanksi administratif berupa teguran tertulis."

Maka, alih-alih mengeluh dan meminta BPJS Kesehatan dihapus seperti Bupati Sukabumi dan Wakil Wali Kota Yogyakarta, Timboel menyarankan agar pemerintah daerah "lebih serius menangani JKN (Jaminan Kesehatan Nasional)."

 

*Dilansir oleh tim redaksi sukabumiupdate.com dari berita tirto.id berjudul "Menimbang Usul Bupati Sukabumi Menghapus BPJS Kesehatan" yang tayang pada 12 Maret 2020.

 

Sumber : tirto.id

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Life26 April 2024, 08:00 WIB

12 Kebiasaan Sederhana yang Membuatmu Disenangi Semua Orang

Kebiasaan sederhana ini menunjukkan rasa hormat dan perhatianmu terhadap orang lain, dan orang-orang cenderung merasa dihargai saat merasa didengarkan dengan baik.
Ilustrasi - Kebiasaan Sederhana yang Membuatmu Disenangi Semua Orang (Sumber : Pexels/Thirdman)
Sehat26 April 2024, 07:00 WIB

9 Manfaat Minum Air Putih Hangat di Pagi Hari, Bisa Mengurangi Perut Kembung

Rutinitas pagi yang tenang dan santai, seperti minum air hangat, dapat membantu mengurangi tingkat stres dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.
Ilustrasi. Minum Air Hangat. Manfaat Minum Air Putih Hangat di Pagi Hari (Sumber : pexels.com/AndreaPiacquadio)
Food & Travel26 April 2024, 06:00 WIB

Cara Membuat Air Rebusan Kencur untuk Meredakan Nyeri Sendi, Ini 8 Langkahnya!

Meskipun kencur memiliki banyak manfaat kesehatan, selalu disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli kesehatan sebelum menggunakannya secara teratur, terutama jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan lain.
Ilustrasi. Air Rebusan Kencur. (Sumber : Instagram/@meygaahuang)
Bola26 April 2024, 05:12 WIB

Timnas Indonesia Lolos Semifinal Piala Asia U-23 2024 usai Menang Dramatis atas Korsel

Fenomenal! Timnas Indonesia berhasil lolos semifinal Piala Asia U-23 2024 usai taklukan Korsel lewat drama adu pinalti.
Rafael Struick (kanan) cetak dua gol untuk Timnas Indonesia U-23 di laga versus Korsel. (Sumber : IG AFC Asian Cup)
Science26 April 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 26 April 2024, Waspada Hujan Petir di Siang Hari

Cuaca Jawa Barat dan sekitarnya termasuk Sukabumi pada 26 April 2024, yang berpotensi hujan deras disertai petir pada siang hari.
Ilustrasi - Cuaca Jawa Barat dan sekitarnya termasuk Sukabumi pada 26 April 2024, yang berpotensi hujan deras disertai petir pada siang hari. | Foto: Freepik.com/wirestock
Life26 April 2024, 00:02 WIB

5 Manfaat Penerapan Pola Asuh Paralel Pada Anak, Salah Satunya Kurangi Masalah Emosional

Keberhasilan mengasuh anak secara paralel tergantung pada menjaga interaksi dengan mantan Anda seminimal mungkin. Karena pola asuh ini memiliki manfaat baik untuk anak.
Ilustrasi manfaat penerapan pola asuh paralel / Sumber Foto: Freepik/@tirachardz
Sukabumi25 April 2024, 23:51 WIB

Tersambar Petir, Rumah di Nagrak Sukabumi Hangus Terbakar

Berikut kronologi kebakaran rumah di Nagrak Sukabumi. Peristiwa terjadi setelah petir menyambar rumah tersebut.
Kondisi kebakaran rumah di Nagrak Sukabumi akibat tersambar petir. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi25 April 2024, 23:23 WIB

Hujan Deras, Banjir Rendam Jalan Raya dan Belasan Rumah di Cidahu Sukabumi

Dipicu hujan deras, jalan raya dan belasan rumah terendam banjir di Pasirdoton Cidahu Sukabumi.
Kondisi jalan raya Cidahu Sukabumi dan rumah warga yang terendam banjir. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi Memilih25 April 2024, 22:18 WIB

PKB Gagas Poros Ketiga, Siapkan Figur untuk Lawan Asjap dan Iyos di Pilkada Sukabumi

ewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (DPC PKB) Kabupaten Sukabumi saat ini tengah membuka penjaringan bakal calon bupati / wakil bupati Sukabumi yang akan diusung dalam Pilkada 2024.
Logo Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) | Foto : Ist
Bola25 April 2024, 21:54 WIB

Kalahkan Borneo FC 2-1, Persib Segel Runner-up Regular Series Liga 1 2023/2024

Dua gol Persib Bandung atas Borneo FC disumbangkan David da Silva menit 20 dan Ciro Alves (70).
Para pemain Persib merayakan gol ke gawang Borneo FC pada pertandingan pekan ke-33 Liga 1 2023/2024 di Stadion Si Jalak Harupat, (Sumber : PERSIB.co.id)