Keluaga Kesal Petugas KPPS Meninggal Dikaitkan Hoaks Karena Racun

Minggu 19 Mei 2019, 04:15 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - KEKESALAN terpancar dari wajah Ganis Tri Maharani saat mendengar kabar bohong soal meninggalnya ratusan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) karena diracun. Bukan tanpa alasan perempuan 29 tahun ini marah. Sebab sang ayah, Subagio, merupakan satu dari ratusan petugas KPPS yang meninggal.

“Hoaksnya keterlaluan ya. Bapak saya meninggal karena sakit. Meninggalnya di teras rumah, enggak sempat dibawa ke rumah sakit. Dokternya yang datang ke sini,” kata Ganis kepada Tempo di rumah Subagio di Griya Permata Alam Blok CC/20 Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Malang pada Sabtu sore, 18 Mei 2019.

Subagio bertugas sebagai anggota Perlindungan Masyarakat (Linmas) yang berjaga di tempat pemungutan suara atau TPS 24 Desa Ngijo. Pensiunan tentara berpangkat Kopral Kepala ini meninggal di 58 tahun pada Ahad , 21 April 2019, atau empat hari setelah pemungutan suara.  

Ganis mengatakan, bapaknya pensiun dari Pusat Pendidikan Artileri Pertahanan Udara (Pusdik Arhanud) TNI Angkatan Darat pada 2014. Di masa pensiun, pria kelahiran Kediri, 4 Januari 1961, itu menjadi petugas keamanan di PDAM Kota Batu.

Tanda-tanda sakit yang dialami Subagio mulai terasa pada 2017. Suatu hari, Subagio merasa sangat kelelahan. Punggung dan dada terasa nyeri. Leher dan tenggorokan pun tak nyaman, serta suhu tubuh yang menghangat.

“Bapak minta dipijitin karena mikirnya bapak waktu itu hanya kecapekan sehingga bagian tubuh lainnya ikutan sakit,” kata Ganis, anak ketiga dari empat perempuan bersaudara.

Kondisi Subagio membaik sebentar dan kemudian kumat lagi. Subagio kemudian dibawa ke Rumah Sakit Prasetya Husada. Petugas medis menyatakan Subagio terkena gejala demam berdarah dan diperbolehkan pulang. Sekitar sebulanan di rumah, penyakitnya kambuh lagi. Subagio sempat meminta Ganis memijat punggungnya. Tapi kondisinya tidak membaik.

Akhirnya, Ganis membawa Subagio kembali ke RS Prasetya Husada. Lagi, petugas medis di sana memvonis Subagio mengalami gejala demam berdarah. Waktu itu Subagio hendak menggunakan kartu BPJS Kesehatan agar bisa dirawat inap, tapi pihak rumah sakit menolak dan diarahkan ke bagian poliklinik umum.

Lalu Ganis meminta rujukan kepada Batalyon Kesehatan 2/Kostrad alias Yonkes Kostrad. Petugas medis Yonkes memberi surat rujukan kepada Ganis supaya Subagio dibawa ke Rumah Sakit Prima Husada.

Baru di Prima Husada, Subagio divonis mengalami serangan jantung kedua sehingga pria bertubuh tinggi besar itu harus menjalani rawat inap selama dua minggu. “Malah direktur PDAM Kota Batu menyarankan bapak beristirahat selama empat bulan,” ujar Ganis.

Lalu Subagio kembali bertugas sebagai satuan pengamanan di PDAM Kota Batu. Berselang sekitar 1,5 tahun, Subagio diminta membantu persiapan pemungutan suara Pemilu 2019. Subagio enggak pernah absen rapat.

Ganis ingat bapaknya masih ikut rapat semalam suntuk di balai desa untuk finalisasi persiapan coblosan. Subagio didaulat menjadi anggota Linmas dan ditugasi berjaga di TPS 24. Persiapan pencoblosan dimulai pukul 6 pagi. Namun, Subagio pulang ke rumah untuk makan dan mandi sore meski penghitungan suara belum selesai.   

“Bapak habis melekan di balai desa. Tapi, namanya juga mantan tentara, bawaan bapak tetap strongdan gagah. Postur tubuh bapak tinggi besar dan dulu berkumis tebal sehingga tampak kereng(garang). Padahal, aslinya bapak sangat penyabar dan suka guyon,” ujar Ganis.

Subagio tidak balik lagi ke TPS 24 karena ia amat kecapekan dan suhu badannya hangat. Subagio meminta bahu dan punggungnya dipijat. Seusai dipijat, Subagio masih menyempatkan ke balai desa untuk rapat maupun sekadar ngobrol membahas hasil pemilu.

Ganis ingat, sepekan sebelum meninggal Subagio bercerita mimpi didatangi kakak kandungnya yang dipanggil Mbakyu Sun. Lalu Mbakyu Sun minta diantar ke Kediri untuk menjumpai bapak dan ibu mereka. “Padahal, kakek dan nenek saya itu sudah lama meninggal,” kata Ganis.

Ganis mengenang Subagio yang tampak ceria, segar, dan bersemangat di hari keempat setelah pemungutan suara. Subagio masih mencuci pakaian di pagi hari. Ganis sering menyarankan bapaknya mencuci pakaian dengan mesin cuci agar enggak cepat lelah.  

Keempat anaknya pun sering mengingatkan supaya ia mengurangi aktivitas yang berat. Namun Subagio malah berkilah badannya justru pegal-pegal jika kebanyakan santai.

Subagio langsung memperbaiki pagar rumah sehabis mencuci. Sekitar pukul 10.00, Subagio mengatakan hendak pingsan. Ganis dan adiknya lalu merangkul Subagio dan secepatnya mendudukan sang bapak di kursi teras. Waktu itu kondisi Subagio gemetaran. Paniklah Ganis dan adiknya. Mereka pun bergegas mencari pertolongan.

“Karena di sini kebanyakan warga prianya kerja swasta, yang ada kebanyakan ibu-ibu. Terus ada ibu depan rumah dan warga pria yang datang. Tapi kami enggak kuat masukkan bapak ke mobil, mungkin karena badan bapak yang tinggi besar,” kata Ganis.  

Dia kemudian menghubungi Yonkes 2 Kostrad. Sekitar pukul 12.00 WIB, seorang dokter Yonkes mendatangi rumah Subagio. Si dokter menyatakan Subagio sudah meninggal tanpa menyebut penyebab kematiannya. Hanya Ganis dan adiknya yang menduga kuat ayah mereka meninggal karena serangan jantung lagi.

Karena itu, Ganis menolak wacana maupun usulan pembongkaran makam para anggota KPPS untuk divisum karena hanya menambah beban mental dan pikiran keluarga. Dia menyarankan, daripada sibuk mewacanakan pembongkaran makam dan visum, lebih baik sibuk mencari solusi perbaikan pelaksanaan pemilihan umum 5 tahun lagi.

Ganis memberikan dua usulan. Pertama, pemerintah dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) harus mengadakan tes kesehatan lebih dulu sebelum merekrut anggota KPPS di pemilu berikutnya. Ganis menyebut rata-rata anggota KPPS berusia tua.

Namun, Ganis mengatakan usia tua bukan jaminan orangnya gampang lelah saat bertugas di TPS karena tingkat kesehatan orang berbeda-beda. Kelelahan bisa jadi faktor pemicu pada petugas KPPS yang memang kondisi tubuhnya tidak sehat sejak lama. 

Atas jasanya, Subagio sebagai anggota KPPS ia diberi sertifikat penghargaan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada 25 April 2019 di Surabaya. Selain sertifikat, Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga memberi santunan sebesar Rp 15 juta. Ganis yang menerima sertikat dan uang santunan.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Sehat29 Maret 2024, 19:00 WIB

5 Manfaat Infused Water untuk Penderita Asam Urat: Pengganti Minuman Tinggi Kalori

Perlu diingat bahwa infused water tidak menggantikan perawatan medis yang tepat dan diet sehat secara keseluruhan untuk penderita asam urat.
Ilustrasi. Manfaat Infused Water untuk Penderita Asam Urat, Pengganti Minuman Tinggi Kalori. Sumber: Freepik/bublikhaus
Sehat29 Maret 2024, 18:58 WIB

Selain Sebabkan Asam Lambung, Ini 6 Bahaya Langsung Tidur Setelah Makan Sahur

Menjadi perhatian bagi semua orang yang berpuasa agar tidak langsung tidur setelah makan sahur. Hal ini bisa memicu penyakit yang membahayakan bagi kesehatan tubuh
Ilustrasi. Bahaya buruk bagi orang yang langsung tidur setelah makan sahur. (Sumber foto : Pexels/Ron Lach Pexels)
Sukabumi29 Maret 2024, 18:21 WIB

Hati-hati! Ruas Jalan Nasional di Cikadu Palabuhanratu Terendam Banjir Campur Kerikil

Pengendara roda dua harus hati-hati, jalan nasional di Cikadu Palabuhanratu Sukabumi ini terendam banjir campur kerikil.
Kondisi ruas jalan nasional di Cikadu Palabuhanratu yang tergenang banjir campur kerikil akibat hujan deras. (Sumber : SU/Ilyas)
Life29 Maret 2024, 18:00 WIB

Doa Ketika Melakukan Perjalanan Jauh Untuk Anda yang Mudik Lebaran

Berikut ini doa yang bisa diamalkan ketika melakukan perjalanan jauh termasuk saat mudik lebaran
Ilustrasi - Berikut ini doa yang bisa diamalkan ketika melakukan perjalanan jauh termasuk saat mudik lebaran (Sumber : Freepik/DC Studio)
Sehat29 Maret 2024, 17:30 WIB

Mudah Dibuat, 7 Infused Water yang Ampuh Untuk Menurunkan Kadar Kolesterol

Berikut ini beberapa infused water yang bisa digunakan untuk membantu menurunkan kadar kolesterol
Mudah Dibuat, 7 Infused Water yang Ampuh Untuk Menurunkan Kadar Kolesterol (Sumber : Freepik/8photo)
Jawa Barat29 Maret 2024, 17:02 WIB

KA Pangrango Sukabumi Terlambat 3 Jam Imbas Mogok, KAI Minta Maaf

PT KAI Daop 1 Jakarta menyampaikan permohonan maaf atas gangguan teknis yang dialami KA Pangrango Sukabumi di Stasiun Maseng, Jumat (29/3/2024).
Ilustrasi. KA Pangrango relasi Sukabumi-Bogor. (Sumber Foto: Unplash/Haidan)
Musik29 Maret 2024, 17:00 WIB

Lirik dan Terjemahan Lagu Obsessed Olivia Rodrigo yang Viral

Inilah Lirik dan Terjemahan Lagu Obsessed Olivia Rodrigo yang Viral di TikTok dan YouTube Music. Sudah Dengar?
Official Music Video Lagu Obsessed Olivia Rodrigo. Sumber: YouTube/Olivia Rodrigo
Gadget29 Maret 2024, 16:30 WIB

Waspada! Ini 6 Cara Melindungi HP Agar Tidak Disadap Hacker

Pengguna HP harus melindungi keamanannya agar tidak disadap orang lain. Hal ini penting menjaga data pribadi dan akses rahasia dari kejahatan siber.
Ilustrasi. Cara melindungi HP dari penyadapan. Sumber Foto : Pexels/Castorly Stock
Sehat29 Maret 2024, 16:15 WIB

Ingin Menikmati Infused Water Tapi Takut Asam Lambung Naik, Coba 6 Bahan Ini

Berikut ini beberapa bahan infused water yang cocok untuk penderita asam lambung
Ingin Menikmati Infused Water Tapi Takut Asam Lambung Naik, Coba 6 Bahan Ini (Sumber : Freepik/KamranAydinov)
Sehat29 Maret 2024, 16:00 WIB

6 Makanan Tinggi Gula yang Bisa Menyebabkan Diabetes

Mengurangi atau menghindari makanan tinggi gula dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil dan mengurangi risiko terkena diabetes.
Ilustrasi. Kue Kering. Contoh Makanan Tinggi Gula yang Bisa Menyebabkan Diabetes (Sumber : Freepik/ikarahma)