Warga Cianjur Gratiskan Wifi Demi Siswa yang Belajar Daring

Rabu 29 Juli 2020, 11:20 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Pandemi Covid-19 mengharuskan pemerintah mengambil sejumlah kebijakan, di antaranya mengharuskan para siswa melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dari rumah dengan sistem daring. 

Namun KBM dengan sistem daring itu justru menimbulkan persoalan bagi siswa yang tidak memiliki fasilitas alat komunikasi dan akses internet yang memadai untuk mendukung proses pembelajaran dengan jarak jauh atau dari rumah. 

BACA JUGA: Guru di Caringin Wetan Sukabumi Jawab Keluhan Kuota Belajar Daring dengan Free Wifi

Seperti yang dirasakan sejumlah siswa Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar (SD) di Desa Sukamantri, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, yang harus rela menumpang belajar di rumah tetangga yang memiliki fasilitas akses internet. 

Setiap hari, belasan siswa belajar bersama di rumah salah seorang warga yang memiliki fasilitas wifi. Salah satunya Mahesa (5 tahun) yang selalu datang setiap pagi bersama sang nenek, Nurhasanah (53 tahun). Dari belasan pelajar yang datang untuk belajar, Mahesa menjadi siswa yang berasal dari sekolah paling jauh.

 BACA JUGA: Belajar Daring, Bisnis Penjualan Peralatan Sekolah di Sukabumi Kena Imbas

"Sekolahnya jauh, cucu saya ini baru masuk sekolah. Pernah beberapa kali belajar di sekolah, tapi akhirnya ditiadakan. Setelah semuanya daring, jujur kondisinya jadi berat," ujar Nurhasanah, Rabu (29/7/2020).

Nurhasanah mengungkapkan, selama ini dia memberanikan diri untuk mengajak cucunya menumpang belajar di rumah tetangga. Pasalnya, ia tidak memiliki ponsel ataupun jaringan internet untuk membantu cucunya belajar. Apabila tidak dipaksakan, dirinya khawatir cucunya akan ketinggalan pelajaran di masa sekolah pertamanya itu.

 BACA JUGA: Kisah Belajar Daring Bocah Pulosari Sukabumi, Sinyal Internet Buruk Nongkrong di Kantor Desa

Beruntung, pemilik rumah sangat terbuka dan banyak membantu sehingga sekolah daring cucunya tidak menemui kendala berarti. Apalagi, pemilik rumah diketahui secara sukarela mendaftarkan nomor ponselnya untuk bergabung dengan grup Whatsapp sekolah Mahesa agar mempermudah komunikasi.

"Jadi, nanti saya cari tahu dan kirim tugas Mahesa pakai nomor itu (pemilik rumah). Begitu saja caranya setiap hari," ucapnya.

 BACA JUGA: KBM Tatap Muka di Kota Sukabumi, Fahmi: Pelajar Dari Luar Zona Hijau Masih Daring

Walaupun bergantung pada tetangga, Nurhasanah merasa sangat terbantu di tengah kondisi saat ini. Terlebih, belum ada sama sekali kunjungan dari pihak sekolah untuk melihat secara langsung kondisi siswa selama proses belajar jarak jauh.

Selain itu, belum ada informasi lebih lanjut, berapa lama lagi belajar daring akan terus berlangsung. Sebagai salah satu orangtua siswa, Nurhasanah mengaku terbebani dengan sistem yang harus diterapkan karena ia termasuk kurang mampu untuk memenuhi tuntutan belajar di tengah pandemi saat ini.

BACA JUGA: Kabupaten Sukabumi Masih Zona Biru Covid-19, Iyos: Belajar Tetap via Daring

Sementara itu, pemilik rumah Novi Nurtipratiwi (43 tahun) mengaku, tidak merasa terbebani ataupun terganggu dengan kunjungan belasan siswa yang belajar di rumahnya. Ia malah merasa senang dan bersyukur karena bisa berbagi kepada mereka yang membutuhkan.

"Ini biar menjadi sedekah saja, ibadah. Karena melihat kondisi sekitar, banyak yang kurang mampu untuk bisa memenuhi keperluan belajar daring. Mau beli kuota aja tarik-tarikan sama uang jajan anak," kata Novi.

BACA JUGA: Komisi V DPRD Jabar Tinjau Pelaksanaan Pembelajaran Daring di SMAN 1 Depok

Novi menceritakan, tidak sedikit orangtua yang pernah memberikan uang kepada Novi sebagai biaya penggantian kuota wifi. Akan tetapi, Novi langsung menolak dan meminta agar uang tersebut lebih baik diberikan kepada anak-anak.

Novi mengatakan, apa yang dilakukannya bersama sang suami dan anak tidak lain merupakan bentuk kepedulian atas kondisi yang terjadi. Selagi keluarganya bisa membantu karena mereka memiliki yang dibutuhkan para siswa, maka Novi dan keluarga dengan senang hati melakukannya.

"Bahkan, kalau memang tidak bisa datang ke rumah, saya yang mendatangi rumah tetangga. Atau saya cegat mereka yang butuh bantuan kuota," ujar Novi.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Life26 April 2024, 00:02 WIB

5 Manfaat Penerapan Pola Asuh Paralel Pada Anak, Salah Satunya Kurangi Masalah Emosional

Keberhasilan mengasuh anak secara paralel tergantung pada menjaga interaksi dengan mantan Anda seminimal mungkin. Karena pola asuh ini memiliki manfaat baik untuk anak.
Ilustrasi manfaat penerapan pola asuh paralel / Sumber Foto: Freepik/@tirachardz
Sukabumi25 April 2024, 23:51 WIB

Tersambar Petir, Rumah di Nagrak Sukabumi Hangus Terbakar

Berikut kronologi kebakaran rumah di Nagrak Sukabumi. Peristiwa terjadi setelah petir menyambar rumah tersebut.
Kondisi kebakaran rumah di Nagrak Sukabumi akibat tersambar petir. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi25 April 2024, 23:23 WIB

Hujan Deras, Banjir Rendam Jalan Raya dan Belasan Rumah di Cidahu Sukabumi

Dipicu hujan deras, jalan raya dan belasan rumah terendam banjir di Pasirdoton Cidahu Sukabumi.
Kondisi jalan raya Cidahu Sukabumi dan rumah warga yang terendam banjir. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi Memilih25 April 2024, 22:18 WIB

PKB Gagas Poros Ketiga, Siapkan Figur untuk Lawan Asjap dan Iyos di Pilkada Sukabumi

ewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (DPC PKB) Kabupaten Sukabumi saat ini tengah membuka penjaringan bakal calon bupati / wakil bupati Sukabumi yang akan diusung dalam Pilkada 2024.
Logo Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) | Foto : Ist
Bola25 April 2024, 21:54 WIB

Kalahkan Borneo FC 2-1, Persib Segel Runner-up Regular Series Liga 1 2023/2024

Dua gol Persib Bandung atas Borneo FC disumbangkan David da Silva menit 20 dan Ciro Alves (70).
Para pemain Persib merayakan gol ke gawang Borneo FC pada pertandingan pekan ke-33 Liga 1 2023/2024 di Stadion Si Jalak Harupat, (Sumber : PERSIB.co.id)
Sukabumi Memilih25 April 2024, 21:39 WIB

Tiga Partai Bahas Draft Koalisi, Sepakat Usung Asep Japar di Pilkada Sukabumi?

Menjelang perhelatan Pilkada Sukabumi 2024, sejumlah elit partai tengah sibuk melakukan komunikasi dengan sesama partai untuk membangun koalisi.
Pertemuan Golkar PPP dan Gerindra membahas draf koalisi | Foto : Ist
Sukabumi25 April 2024, 21:19 WIB

Pemkot Sukabumi Beri Hadiah Untuk SKPD dengan Pendaftaran Pekerja Rentan Terbanyak

SKPD yang menerima hadiah dianggap telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam mendorong pendaftaran pekerja rentan ke dalam program jaminan sosial.
Pemberian hadiah bagi SKPD Pemkot Sukabumi dengan Pendaftaran Pekerja Rentan Terbanyak. (Sumber : Istimewa)
Bola25 April 2024, 21:00 WIB

Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Korea Selatan di Piala Asia U-23 2024, Klik Disini!

Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Piala Asia 2024 antara Timnas Indonesia U-23 vs Korea Selatan U-23 berikut kami sediakan layanan live streamingnya.
Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Piala Asia 2024 antara Timnas Indonesia U-23 vs Korea Selatan U-23 berikut kami sediakan layanan live streamingnya. (Sumber : Instagram/@jagad_stadium/Ist).
Life25 April 2024, 20:59 WIB

Dapat Tekanan dari Orang Tua Lain, Berikut 4 Penyebab Penerapan Pola Asuh Helikopter

Pola asuh helikopter berarti orang tua sepenuhnya menyetir anak mereka agar menjadi orang yang mereka inginkan karena beberapa penyebab.
Ilustrasi penyebab penerapan pola asuh helikopter. | Sumber Foto: Freepik/@freepik
DPRD Kab. Sukabumi25 April 2024, 20:29 WIB

DPRD Sukabumi Apresiasi Capaian Otonomi Daerah dan Harapan untuk Kemajuan Lebih Mandiri

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sukabumi, Usep Wawan, menyampaikan apresiasi atas capaian otonomi daerah yang mandiri
Usep Wawan, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi