SUKABUMIUPDATE.com - Hari Hijab Sedunia atau World Hijab Day (WHD) diperingati setiap tanggal 1 Februari. Hijab kini semakin banyak digunakan oleh para perempuan di dunia tak hanya di Indonesia, bahkan sejumlah perempuan muslim yang menjadi minoritas di negara-negara yang penduduknya mayoritas non muslim, kini mulai memberanikan diri dan percaya diri mengenakan hijab.
Mungkin World Hijab Day masih terasa kurang familiar di telinga, maka dari itu berikut 7 fakta menarik seputar Hari Hijab Sedunia yang diperingati setiap tanggal 1 Februari ini.
1. Diinisiasi oleh Wanita Bangladesh
Nazma Khan adalah sosok penting dibalik tercetusnya gerakan Hari Hijab Sedunia atau World Hijab Day. Wanita asal Bangladesh yang menetap di New York ini menginisiasi WHD pada 1 Februari tahun 2013 silam.
2. Berawal dari Diskriminasi Sosial
Nazma Khan yang tinggal di daerah Bronx, New York kerap kali mendapatkan diskriminasi sosial karena memakai hijab. Ia mendapatkan perlakuan rasisme seperti di sebut mirip ninja atau batman bahkan ada yang mencurigainya sebagai seorang teroris.
Lebih parahnya lagi, setelah terjadinya peristiwa teroris yang menyerang gedung World Trade Center (WTC) pada 11 September 2001 atau peristiwa 9/11, Nazma semakin mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan dari lingkungan sekitarnya.
3. Gerakan Untuk Menghapus Islamophobia
Nazma memulai gerakan ini dengan cara sederhana yaitu mengajak perempuan lain yang ditemuinya untuk mencoba memakai hijab selama satu hari. Hal ini bertujuan untuk menghapus Islamophobia yang selama ini melanda negara-negara yang populasi kaum muslimnya sedikit dan menjadi minoritas.
Islamophobia adalah sebuah stigma atau prasangka buruk terhadap Islam dengan cara menyebarkan ketakutan dan kebencian terhadap kaum muslim. Selain itu, perempuan yang memakai hijab seringkali dianggap sebagai bagian dari kelompok terorisme dan sikap Islamophobia semakin populer setelah peristiwa 9/11 terjadi.
Dengan gerakan yang dilakukan Nazma, ia mengharapkan dapat memberikan pemahaman kepada perempuan non muslim tentang Islam dan alasan mengapa perempuan muslim memilih untuk mengenakan hijab.
4. Diperingati oleh 190 Negara di Dunia
Delapan tahun pasca gerakan ini dimulai, diperkirakan sudah ada kurang lebih 190 negara di dunia yang turut merayakan Hari Hijab setiap tahunnya. Tak hanya itu, bahkan ada beberapa negara yang sudah memiliki brand ambassador untuk memasifkan gerakan ini, terdiri dari berbagai lapisan masyarakat seperti selebritis, politisi dan publik figur lainnya.
Bahkan, media berita besar di dunia seperti New York Times, Huffington Post, CNN, Al-Jazeera, BBC dan lain-lain telah melakukan peliputan World Hijab Day ini.
Indonesia juga memiliki seorang brand ambassador yaitu seorang jurnalis bernama Trifty Qurrota Aini. Dia kini bekerja di University of the West of England Bristol sebagai Country Manager Indonesia.
Sejak tahun 2017, gerakan World Hijab Day mulai mengajak para petinggi negara untuk turut serta menghentikan adanya Islamophobia seperti yang dilakukan pemerintah kota New York, Amerika Serikat yang menetapkan tanggal 1 Februari sebagai World Hijab Day. Lalu ada Dewan Rakyat Britania Raya atau House of Commons of the UK, turut serta mendukung penyelenggaraan World Hijab Day yang dihadiri Perdana Menteri Inggris saat itu, Theresa Mary May.
Pada tahun 2018, di negara Skotlandia, parlemennya menyelenggarakan pameran untuk memperingati World Hijab Day tersebut. Sementara itu, kabar terbaru menyebutkan, pada hari Selasa, 26 Januari 2021, DPR Filipina menyetujui sebuah undang-undang yang menyatakan pada 1 Februari akan diperingati sebagai Hari Hijab Nasional untuk memperkenalkan pemahaman tentang tradisi kaum muslim ini.
5. Menjadi Organisasi Nirlaba
Berawal dari sebuah gerakan melawan diskriminasi sosial, hingga pada tahun 2018 World Hijab Day menjadi organisasi nirlaba. Organisasi ini memiliki misi untuk memerangi diskriminasi terhadap perempuan muslim melalui melalui berbagai program edukasi.
6. Memiliki Serangkaian Program Variatif
Dilansir dari laman resmi World Hijab Day, organisasi ini memiliki berbagai program pemberdayaan bagi para perempuan muslim, yaitu:
- Acara Hari Hijab Sedunia yang bersifat tahunan
Acara ini mengundang secara terbuka berbagai perempuan dari semua agama untuk mengenakan hijab selama satu hari untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman mengenai hijab.
- Program Anti-Islamofobia Perusahaan
Banyak kasus perempuan dipecat karena memakai hijab di tempat kerja. Jenis diskriminasi ini bermula dari kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang agama Islam, khususnya hijab. Organisasi Hari Hijab Sedunia melakukan program sosialisasi dengan memberikan pengetahuan atau edukasi kepada perusahaan tentang tradisi muslim. Mereka mengadakan lokakarya tentang topik perempuan muslim.
- Pelatihan Kerja dan Workshop Bisnis
Dalam banyak kasus, perempuan dihadapkan pilihan yang tidak adil, harus memilih memprioritaskan pekerjaan namun menanggalkan hijab atau sebaliknya, memakai hijab dan tapi pekerjaan diabaikan bahkan ditinggalkan. Tujuan dari program ini adalah untuk membekali para perempuan muslim dengan keterampilan yang diperlukan untuk memulai berwirausaha dan berbisnis tanpa mengorbankan keyakinan.
- Program Mentoring Muslimah
Masih ada stigma yang menyebutkan hijab sebagai penghalang jalan menuju kesuksesan. World Hijab Day melakukan program mentoring bagi para muslimah untuk mengeluarkan potensi dan bakat tertinggi mereka.
- Publikasi Online
Organisasi World Hijab Day menerbitkan konten yang dibagikan oleh para relawannya tentang hijab serta di dalam konten tersebut membahas topik-topik yang berkaitan dengan wanita muslim. Tujuan dari publikasi ini untuk mendidik orang-orang tentang hijab sekaligus menghapus kesalahpahaman tentang hijab dan perempuan muslim pada umumnya.
- Kelas Bela Diri
Banyak perempuan muslim mengalami kekerasan secara fisik akibat memakai hijab. Oleh karena itu, World Hijab Day merasa materi tentang bela diri penting bagi perempuan muslim. Sebagai upaya pemberdayaan perempuan muslim melatih fisiknya, organisasi World Hijab Day bekerjasama dengan sejumlah instruktur bela diri untuk memberikan pelajaran bela diri.
- Ajak Non Muslim Berhijab Selama 30 hari
Setiap tahun selama bulan puasa (ramadan), World Hijab Day mengajak perempuan dari semua agama untuk mengenakan hijab selama 30 hari dengan tujuan agar lebih memahami tentang hijab. Acara ini diperuntukkan bagi mereka para perempuan non muslim yang ingin mengetahui dan belajar memakai hijab selama lebih dari satu hari.
7. Webinar dan Talkshow Online Hari Hijab Sedunia 2021
Perayaan Hari Hijab Sedunia pada tahun 2021 berbeda dari tahun sebelumnya. Akibat situasi dunia yang masih dilanda pandemi COVID 19, perayaan tersebut dilakukan dengan cara konferensi virtual atau online. Acara tersebut berupa webinar dan talkshow menarik yang melibatkan para perempuan berhijab dari berbagai negara. Para perempuan yang memiliki pengaruh di negaranya seperti selebritis, pengacara, dokter, jurnalis, aktivis, model, dan lain sebagainya meramaikan kegiatan ini.
Para panelis dalam webinar tersebut diantaranya ada Batouly Camara (mantan pemain basket wanita UConn asal Guinea dan Finalis Forbes 30 under 30 tahun 2021), Afrah Al-Jabouri (model dan aktris asal Denmark), Sahar Jaber (penerbit dan penulis asal Kanada), Zainab Merchant dan Fatima Al-Sayed (jurnalis asal Amerika Serikat).
Dengan total 16 pembicara, acara ini dimoderatori oleh empat perempuan berhijab dari berbagai negara dan salah satunya ada brand ambassador organisasi Hari Hijab Sedunia asal Indonesia yaitu Trifty Qurrota Aini.