Hanya 25 Menit, Waktu Emas Warga Pesisir Sukabumi Jika Tsunami Megathrust Terjadi

Senin 14 Desember 2020, 10:23 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkompimpcam) Palabuhanratu melalui Danramil 2202, Kapten Inf. Budi Hadi Priyadi sangat mendukung dan mengapreasiasi kegiatan sosialisasia subsistem pendukung peringatan dini Tsunami atau mitigasi bencana Tsunami yang dilaksanakan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Menurut Budi Hadi, kegiatan tersebut sangat bagus karena berdasarkan sumber dari BMKG potensi bencana gempa dan Tsunami terjadi di wilayah perairan teluk Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.

"Ini sangat bagus, dengan kegiatan ini minimal masyarakat yang hadir bisa mengenali tanda-tanda sebelum terjadi Tsunami, salah satunya di tandai gempa yang cukup besar dilanjut terjadi surutnya air laut, kita punya waktu golden time 20 sampai 25 Menit untuk segera meninggalkan wilayah dataran rendah menuju tempat evakuasi yang tinggi," ujar Budi Hadi sesaat setalah mengikuti workshop Penguatan Subsistem Pendukung Peringatan Dini Tsunami, Senin (13/12/2020).

Tidak hanya itu, sambung Budi Hadi, nelayan yang sedang melaut saat hal itu terjadi jangan menuju ke daratan terlebih dahulu, artinya saat terjadi tsunami kapal nelayan sebaiknya diarahkan ke tengah.

BACA JUGA: Memahami Gempa Megathrust dan Tsunami Selatan Jawa

Gelombang air laut saat pasang di Pantai Citepus Muara, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jumat (30/10/2020).

"Kegiatan mitigasi tsunami ini harus sering disosialisasikan dan dilatihkan kepada masyarakat dengan seringnya melaksanakan latihan, masyarakat siap berbuat apa saat tanda tadi muncul," jelasnya.

"Dengan banyaknya latihan membiasakan masyarakat menghadapi suasana yang situasional, nantinya masyarakat denyan respek menuju daerah evakuasi dan barang barang apa yang perlu di bawa," sambungnya.

BACA JUGA: Laut Selatan Sukabumi Rawan Tsunami, Ini Komitmen BMKG untuk Masyarakat

Masih kata Budi Hadi, berdasarkan pantauannya di lapangan selama ini masih ada sebagian diwilayah Palabuhanratu yang belum memahami mitigasi tsunami, untuk itu dengan kegiatan yang dilaksanakan BMKG tersebut perwakilan yang hadir nantinya dapat menyampaikan arti mitigasi bencana kepada keluarga maupun masyarakat tempat tinggal masing masing.

"Ya diharapkan mereka (Masyarakat perwakilan) nantinya selesai ini dapat jadi narasumber di tingkat RT sampai RW dan desa, jangan sampai karena tidak di sosialisasikan nantinya saat terjadi bencana itu, banyak yang menuju daerah evakuasi menggunakan kendaraan mobil, itu tentunya akan menghambat jalan dan rawan kecelakaan juga," terangnya.

 

Ingat pesan ibu: Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Life29 Maret 2024, 00:57 WIB

Jangan Salah Kaprah, Ini 6 Etika Makan di Depan Calon Mertua Agar Tidak Canggung

Saat makan dengan calon mertua, etika makan yang benar sangat penting untuk diperhatikan dan dapat memengaruhi kesan pertama yang Anda buat pada mereka.
Ilustrasi makan makan bersama calon mertua. (Sumber : Pixabay)
Life29 Maret 2024, 00:51 WIB

6 Cara Ampuh Hilangkan Kecoak di Rumah Dalam Sekejap

Pengendalian kecoak di dalam rumah merupakan salah satu langkah penting dalam menjaga kebersihan dan kesehatan rumah tangga.
Ilustrasi kecoak. (Sumber : Pixabay)
Life28 Maret 2024, 23:54 WIB

7 Skill yang Wajib Dimiliki oleh Mahasiswa, Harus Bisa Beradaptasi

Sebagai seorang mahasiswa, terdapat banyak tuntutan dan tantangan dalam menghadapi dunia akademik dan persiapan untuk karir masa depan.
Ilustrasi mahasiswa. (Sumber : Pixabay)
Produk28 Maret 2024, 23:16 WIB

Pekan Ketiga Ramadan, Beras dan Cabai-cabaian Turun Harga di Pasar Parungkuda Sukabumi

Harga komoditas pangan di Pasar Parungkuda Sukabumi seperti beras dan cabai-cabaian kompak alami penurunan di pekan ketiga ramadan.
Ilustrasi Cabai. (Sumber : SU/Ibnu)
Life28 Maret 2024, 22:58 WIB

Jangan Diberi Racun, Ternyata Ini 6 Cara Ampuh Usir Tikus di Rumah

Tikus adalah salah satu hama yang sering menjadi masalah bagi banyak orang karena dapat merusak makanan, kabel listrik, dan bahkan kesehatan kita.
Ilustrasi. Hewan tikus yang sering dianggap hama di rumah. (Sumber : Pixabay)
Keuangan28 Maret 2024, 22:41 WIB

KPPN Sukabumi Telah Realisasikan Seratus Persen Pembayaran THR 2024

Jelang Hari Raya Idul Fitri, KPPN Sukabumi telah merealisasikan pembayaran THR untuk 7.917 penerima di 67 satuan.
Kepala KPPN Sukabumi, Abdul Lutfi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi28 Maret 2024, 22:11 WIB

Modal Rayuan di Medsos, Playboy asal Sukabumi Ini Kencani 5 Wanita untuk Gasak Motor

Polisi berhasil menangkap seorang Playboy asal Sukabumi yang melakukan penipuan dan penggelapan motor milik korban yang dikencaninya.
Tampang HH pria asal Cisaat Sukabumi pelaku penipuan dan penggelapan sepeda motor korban dengan modus berkencan dan berkenalan via medsos saat diinterogasi petugas. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi28 Maret 2024, 21:11 WIB

Tingkatkan Pelayanan, Perumdam TJM Sukabumi Pasang Jaringan Pipa Baru di Cikembar

Perumdam TJM Sukabumi cabang Cikembar melakukan pemasangan koneksi jaringan baru pada Kamis (28/3/2024) pagi.
Perumdam TJM Sukabumi melakukan uji coba sambungan pipa distribusi baru di Cikembar. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi28 Maret 2024, 21:01 WIB

CSR PT Dwiharta Logistindo, Ini Daftar Lomba Agama di Cisande Cicantayan Sukabumi

Gebyar Ramadhan merupakan salah satu bentuk penyaluran CSR perusahaannya yang berkantor pusat di Jakarta
Pembukaan gebyar Ramadhan di Masjid Jami Al-Ikhlas RT 15/05 Kampung Cikukulu, Desa Cisande, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi, Kamis (28/3/2024). | Foto: Istimewa
Sehat28 Maret 2024, 21:00 WIB

Banyak Ditemui Pas Buka Puasa, 9 Makanan Ini Harus Dihindari Penderita Asam Lambung

Berikut ini beberapa makanan yang harus dihindari oleh penderita asam lambung agar tidak menimbulkan masalah kesehatan
Ilustrasi - Berikut ini beberapa makanan yang harus dihindari oleh penderita asam lambung agar tidak menimbulkan masalah kesehatan (Sumber : Freepik/freepik)