PVMBG Investigasi Banjir Bandang Sukabumi, Ini Hasilnya

Jumat 25 September 2020, 07:49 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menurunkan tim menyelidiki penyebab banjir bandang di Sukabumi, Jawa Barat, yang terjadi pada Senin sore, 21 September 2020. Temuannya antara lain jejak longsor.

“Tebing dalam lembah sungai juga longsor, tapi tidak massif,” kata Agus Budianto, Kepala Bidang Mitigasi Gerakan Tanah PVMBG, saat dihubungi, Kamis malam, 24 September 2020.

Dilansir dari berita Tempo.co dengan judul "Investigasi Banjir Bandang Sukabumi, PVMBG Temukan Jejak Longsor tapi ...", menurutnya longsor bukan pengontrol utama kejadian banjir bandang yang menewaskan tiga orang tersebut. Kecenderungannya lebih kepada akibat curah hujan yang tinggi di bagian hulu.

Adapun kondisi aliran air di hulu di wilayah hutan dalam kondisi tetap bening pasca banjir bandang. Kesimpulan sementara itu akan dilanjutkan dengan analisis data temuan lainnya. “Banyak faktor yang mempengaruhi,” ujarnya.

Pasca banjir bandang beredar video amatir rekaman warga. Gambarnya memperlihatkan lereng Gunung Salak yang longsor. Jumlahnya ada tiga jalur berupa garis vertikal dengan panjang beragam. Jejak longsoran itu berderet paralel, terlihat kontras dengan lereng yang hijau rimbun pepohonan.

Longsoran lereng itu ada yang mengaitkannya akibat gempa-gempa di Sukabumi dan menyebabkan banjir bandang. Agus menyatakan tak bisa memastikan saling keterkaitan itu. Menurutnya, "Banjir bandang lebih terkait diantaranya dengan peningkatan volume curah hujan."

Banjir bandang secara bersamaan terjadi di wilayah Bogor dan Sukabumi, Senin sore lalu. Berdasarkan analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) curah hujan di sekitar Sukabumi dan Bogor terjadi merata dengan intensitas ringan sampai sangat lebat pada sore sampai malam.

Akumulasi curah hujan yang cukup tinggi dari hulu dengan durasi lama berpotensi meluapkan air sungai dan memicu banjir bandang di dataran rendah.

Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat hingga Rabu lalu, sebanyak 729 warga dari 11 desa di 11 kampung dari 3 kecamatan yaitu Cicurug, Parungkuda, dan Cidahu terdampak banjir bandang tersebut. Korban meninggal dan hanyut tiga orang dan 10 orang lainnya luka-luka. Sebanyak 72 rumah, 6 jembatan, bendungan, dan sebuah unit air bersih warga rusak berat, 105 rumah rusak ringan, dan 31 rumah rusak sedang.

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi24 April 2024, 01:20 WIB

Disdik Sukabumi Pastikan Ujian Sekolah Tingkat SD dan SMP Berjalan Lancar

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Eka Nandang Nugraha mengungkapkan bahwa saat ini sudah tidak ada lagi ujian nasional, sebagai penggantinya ada penilaian sumatif akhir jenjang (PSAJ)
Suasana Ujian Sekolah jenjang SD di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi | Foto : Sukabumi Update
Jawa Barat24 April 2024, 00:53 WIB

Empat Pejabat Eselon II Kabupaten Sukabumi Ikuti PKN 2024, Sekda Ade Jadi Mentor

Berikut daftar nama pejabat Eselon II Kabupaten Sukabumi yang ikuti Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Angkatan VI Tahun 2024 di BPSDM Jabar.
Sekda Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman bersama empat pejabat eselon II yang ikuti PKN 2024. (Sumber : Dokpim Pemkab Sukabumi)
Sukabumi24 April 2024, 00:06 WIB

17 Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto di Sukabumi Disita KPK

Belasan asetnya di Sukabumi disita KPK, berikut perjalanan kasus korupsi Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto. Dari tersangka gratifikasi hingga TPPU.
Mantan Kepala Bea dan Cukai Yogyakarta Eko Darmanto saat menjalani pemeriksaan di KPK terkait kasus gratifikasi, Jumat (8/12/2023). (Suara.com/Yaumal)
Entertainment23 April 2024, 22:28 WIB

Positif Konsumsi Ganja, Selebgram Chandrika Chika dan 5 Temannya Ditangkap Polisi

Selebgram Chandrika Chika ditangkap polisi bersama 5 temannya usai terbukti menyalahgunakan narkoba jenis ganja di salah satu hotel.
Sosok selebgram Chandrika Chika. (Sumber Foto: Instagram)
Sukabumi23 April 2024, 21:55 WIB

Rumah Tertimpa Tembok Bangunan Ambruk, Lansia di Nagrak Sukabumi Terpaksa Mengungsi

Dua rumah warga yang salah satu penghuninya merupakan lansia di Nagrak Sukabumi alami kerusakan usai terdampak longsor saat hujan deras.
Kondisi rumah lansia di Nagrak Sukabumi yang alami kerusakan usai tertimpa tembok bangunan rumah warga lainnya yang ambruk karena longsor. (Sumber : P2BK Nagrak)
Sehat23 April 2024, 21:00 WIB

Lawan Asam Urat dengan 8 Obat Alami Ini, Solusi Sehat Kurangi Frekuensi Serangannya

Mengobati asam urat dengan bahan alami dapat membantu mengurangi gejala dan mencegah serangan yang lebih parah.
Ilustrasi Kunyit - 
Mengobati asam urat dengan bahan alami dapat membantu mengurangi gejala dan mencegah serangan yang lebih parah.  (Sumber : Freepik.com/@azerbaijan_stockers)
Sukabumi23 April 2024, 20:30 WIB

Banyak PJU Mati, Jalan Depan Komplek Perkantoran Palabuhanratu Gelap Saat Malam

Ruas Jalan Sudirman di Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi kondisinya gelap di malam hari, karena lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) banyak yang tidak menyala alias mati.
Kondisi lampu PJU di ruas jalan Sudirman, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, banyak yang tidak menyala | Foto : Ilyas Supendi
Gadget23 April 2024, 20:30 WIB

10 Rekomendasi HP Samsung Harga Rp 1 Jutaan yang Punya Spesifikasi Bagus

HP dari Samsung ini menawarkan solusi untuk memiliki smartphone dengan fitur yang cukup lengkap tanpa harus mengeluarkan biaya besar.
Ilustrasi Samsung A03- HP dari Samsung ini menawarkan solusi untuk memiliki smartphone dengan fitur yang cukup lengkap tanpa harus mengeluarkan biaya besar. (Sumber : samsung.com).
Sukabumi23 April 2024, 20:05 WIB

Viral Emak-emak Ngamuk Maksa Minta Sedekah di Sukabumi, Polisi Turun Tangan

Emak-emak pengemis viral yang ngamuk maksa minta sedekah terekam berulah di Cibeureum dan Baros Sukabumi.
Kolase foto tangkapan layar video viral emak-emak ngamuk maksa minta sedekah di Sukabumi. (Sumber : TikTok esapperdana)
Life23 April 2024, 20:00 WIB

10 Kebiasaan Orang Sopan yang Membuatnya Dihormati dan Disegani

Kebiasaan-kebiasaan sopan membantu menciptakan lingkungan yang positif, menghormati, dan saling mendukung dalam interaksi sosial, sehingga membuat orang yang melakukannya dihormati dan disegani oleh orang lain.
Ilustrasi. Kebiasaan Orang Sopan yang Membuatnya Dihormati dan Disegani. (Sumber : Pexels/Mikhail Nilov.)