Tas Siaga Bencana dan Potensi Gempa Megathrust di Sukabumi, Siapkah Kita?

Jumat 06 Maret 2020, 23:30 WIB

SUKABUMIUPDATE.com – Viralnya kajian potensi gempa dengan kekuatan besar (megathrust) di selatan Sukabumi sekali-lagi bukan untuk menakut-nakuti tapi untuk melihat kesiapsiagaan masyarakat dan pemerintah daerah. Pertanyaan utamanya menjadi apa yang sudah dilakukan pemerintah daerah terkait adanya potensi gempa diatas 8 magnitido yang tidak hanya merusak akibat getarannya tapi memicu tsunami di garis pantai Sukabumi.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi akhirnya buka suara soal kajian yang juga benarkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). BPBD pernah mengungkapkan bahwa saat ini sedikitnya ada 22 titik kumpul dan 100 rambu jalur evakuasi yang sudah disiapkan di kurang 117 kilometer sepanjang garis pantai pesisir selatan Sukabumi, dari Cisolok hingga Tegalbuleud.

Kegiatan simulasi gempa dan tsunami dalam skala nasionalpun sudah pernah digelar bulan Agustus 2019 silam di Kecamatan Ciracap dan Palabuhanratu. Melatih warga untuk siap menghadapi kemungkinan terburukpun seperti tsunami harus dilakukan.

BACA JUGA: Gempa Megathrust? Cermati 20 Titik Kumpul dan 100 Rambu Jalur Evakuasi di Sukabumi

“Rencananya di tahun 2020 ini juga akan dilakukan simulasi tsunami di ibu Kota Kabupaten Sukabumi yaitu Palabuhanratu,” jelas Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Sukabumi Arianja kepada sukabumiupdate.com, melalui percakapan singkat, Kamis (5/3/2020).

Banyak warga dan seluruh stakeholder akan dilibatkan dalam simulasi ini karena Palabuhanratu merupakan pusat pemerintahan, pendidikan, kesehatan dan ekonomi di Kabupaten Sukabumi. Tahap awal menurut Ari, BPND akan menyusun rencana kontijensi tsunami, setelah selesai baru diuji lewat simulasi.

“Rencana penyusunan dokumen nya 4 bulan dan kemungkinan simulasi dilaksanakan pada bulan Agustus/September 2020 mendatang,” pungkasnya.

BACA JUGA: Seluruh Pesisir Pantai Sukabumi Rawan Tsunami, BPBD Minta Warga Selalu Siaga

Pendidikan dan sosialisasi peta atau kawasan rawan bencana kepada warga juga terus dilakukan oleh BPBD. Namun untuk potensi gempa megathrust diakui belum disampaikan secara gamblang kepada masyarakat Kabupaten Sukabumi khususnya wilayah pesisir karena harus dikaji lagi lebih dalam.    

BPBD Kabupaten Sukabumi terus berupaya mensosialisasikan kabar gempa itu dan bagaimana cara menyikapinya ketika bencana itu datang. Hal tersebut dilakukan guna meminimalisir resiko terjadinya dampak dari bencana tersebut.

Kondisi rumah Iwan Setiawan di Kampung Bangbayang RT 03/02, Desa Bangbayang, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jumat (2/8/2019) malam akibat diguncang gempa Banten.

 

"Mengarahkan masyarakat untuk mengenali bencana apa yang sering terjadi di wilayahnya masing-masing, berikut dengan simulasi bagaimana menyelamatkan diri, sehingga resiko bencana diharapkan dapat berkurang,” sambung Agung Koswara, kasie Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Sukabumi, Kamis (5/3/2020) di Kantor BPBD Kabupaten Sukabumi.

Selain itu, ujar Agung banyak persiapan yang harus dilakukan masyarakat agar terhindar dari bencana saat datang. Seperti memetakan jalur evakuasi dalam rumah, memetakan jalur evakuasi diluar rumah dan mencari tempat terbuka, termasuk menyiapkan tas siaga.

"Intinya harus melindungi kepala saat berada didalam rumah saat guncangan atau bencana terjadi. Secepatnya keluar dari rumah. Ada sejumlah peralatan rumah yang bisa digunakan untuk perlindungan sementara seperti berlindung dibawa sudut meja dan barang lainnya,” sambung Agung.

BACA JUGA: BMKG Peringatkan Potensi Gempa dan Tsunami Besar di Sukabumi 

Sedangkan untuk tas siaga dikutip dari tirto.id, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menerbitkan Buku Saku Menghadapi Bencana untuk mencegah dampak kerugian akibat bencana alam atau peristiwa lainnya. Buku saku tersebut membahas tentang upaya peningkatan kesiapsiagaan terhadap bencana.

Salah satunya adalah dengan menyiapkan Tas Siaga Bencana (TSB), untuk berjaga-jaga apabila terjadi suatu bencana atau kondisi darurat lain. TSB disarankan sebagai cadangan bertahan hidup apabila bantuan belum datang.

Selain itu, tas tersebut dapat memudahkan saat evakuasi dari lokasi bencana menuju tempat yang lebih aman. TSB berisi barang-barang pokok dan penting yang wajib ada ketika sebuah bencana atau kondisi darurat terjadi sesuai kebutuhan masing-masing anggota keluarga.

BACA JUGA: Tahun 1903 Ada Gempa Hingga 8,1 SR di Segmen Palabuhanratu, Simak Paparan Peneliti Geologi

Berikut adalah rekomendasi isi dari Tas Siaga Bencana (TSB) dilansir dari Buku Saku Siaga Bencana:

1. Surat-surat penting seperti Akta Kelahiran, Ijazah, Surat Kendaraan, Kartu Keluarga, dll.

2. Pakaian untuk 3 hari termasuk selimut, handuk, dan jas hujan

3. Makanan ringan dan tahan lama seperti mie instan, abon, coklat, biskuit, dll

4. Air minum yang setidaknya dapat mendukung kebutuhan selama 3 hari

5. Obat-obatan pribadi atau umum

6. Alat bantu penerangan seperti senter, lilin, korek api, dsb

7. Siapkan uang tunai dalam tas untuk bekal selama kurang lebih 3 hari

8. Peluit sebagai alat bantu pertolongan

9. Masker sebagai alat lindung pernafasan

10. Perlengkapan mandi

11. Radio atau ponsel untuk memantau informasi lebih lanjut mengenai bencana alam. Jangan lupa siapkan pengisi daya atau power bank.

Selain menyiapkan Tas Siaga Bencana tersebut, perlu juga untuk memiliki rencana darurat keluarga. Rencana darurat tersebut meliputi analisis ancaman bencana di lingkungan, identifikasi titik kumpul, mengumpulkan nomor penting seperti TIM SAR, rumah sakit terdekat, dll. Perlu juga untuk menyiapkan rute evakuasi, mengidentifikasi lokasi untuk mematikan air, gas, dan listrik, mengidentifikasi titik aman di dalam rumah, serta mengidentifikasi anggota keluarga yang rentan seperti ibu hamil, lansia, atau bayi dan balita.

Tidak hanya itu, ada baiknya untuk terus menyimak informasi terkait bencana alam melalui platform apa pun. Semakin banyak informasi yang di dapat, akan semakin meningkat kewaspadaan terhadap bencana yang mungkin terjadi.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi Memilih25 April 2024, 22:18 WIB

PKB Gagas Poros Ketiga, Siapkan Figur untuk Lawan Asjap dan Iyos di Pilkada Sukabumi

ewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (DPC PKB) Kabupaten Sukabumi saat ini tengah membuka penjaringan bakal calon bupati / wakil bupati Sukabumi yang akan diusung dalam Pilkada 2024.
Logo Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) | Foto : Ist
Bola25 April 2024, 21:54 WIB

Kalahkan Borneo FC 2-1, Persib Segel Runner-up Regular Series Liga 1 2023/2024

Dua gol Persib Bandung atas Borneo FC disumbangkan David da Silva menit 20 dan Ciro Alves (70).
Para pemain Persib merayakan gol ke gawang Borneo FC pada pertandingan pekan ke-33 Liga 1 2023/2024 di Stadion Si Jalak Harupat, (Sumber : PERSIB.co.id)
Sukabumi Memilih25 April 2024, 21:39 WIB

Tiga Partai Bahas Draft Koalisi, Sepakat Usung Asep Japar di Pilkada Sukabumi?

Menjelang perhelatan Pilkada Sukabumi 2024, sejumlah elit partai tengah sibuk melakukan komunikasi dengan sesama partai untuk membangun koalisi.
Pertemuan Golkar PPP dan Gerindra membahas draf koalisi | Foto : Ist
Sukabumi25 April 2024, 21:19 WIB

Pemkot Sukabumi Beri Hadiah Untuk SKPD dengan Pendaftaran Pekerja Rentan Terbanyak

SKPD yang menerima hadiah dianggap telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam mendorong pendaftaran pekerja rentan ke dalam program jaminan sosial.
Pemberian hadiah bagi SKPD Pemkot Sukabumi dengan Pendaftaran Pekerja Rentan Terbanyak. (Sumber : Istimewa)
Bola25 April 2024, 21:00 WIB

Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Korea Selatan di Piala Asia U-23 2024, Klik Disini!

Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Piala Asia 2024 antara Timnas Indonesia U-23 vs Korea Selatan U-23 berikut kami sediakan layanan live streamingnya.
Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Piala Asia 2024 antara Timnas Indonesia U-23 vs Korea Selatan U-23 berikut kami sediakan layanan live streamingnya. (Sumber : Instagram/@jagad_stadium/Ist).
Life25 April 2024, 20:59 WIB

Dapat Tekanan dari Orang Tua Lain, Berikut 4 Penyebab Penerapan Pola Asuh Helikopter

Pola asuh helikopter berarti orang tua sepenuhnya menyetir anak mereka agar menjadi orang yang mereka inginkan karena beberapa penyebab.
Ilustrasi penyebab penerapan pola asuh helikopter. | Sumber Foto: Freepik/@freepik
DPRD Kab. Sukabumi25 April 2024, 20:29 WIB

DPRD Sukabumi Apresiasi Capaian Otonomi Daerah dan Harapan untuk Kemajuan Lebih Mandiri

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sukabumi, Usep Wawan, menyampaikan apresiasi atas capaian otonomi daerah yang mandiri
Usep Wawan, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Nasional25 April 2024, 20:03 WIB

Surya Paloh Deklarasikan NasDem Dukung Penuh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Hal itu disampaikan Surya Paloh usai melakukan pertemuan dengan Prabowo Subianto, Kamis, 25 April 2024.
Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto saat menerima kedatangan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. (Sumber : IG Sufmi Dasco)
Sehat25 April 2024, 20:00 WIB

11 Kebiasaan Ini Bantu Jaga Gula Darah Anda Tetap Normal, Yuk Lakukan

Beberapa kebiasaan ini harus dimulai dari sekarang jiga ingin menjaga gula darah tetap normal.
Ilustrasi - Beberapa kebiasaan ini harus dimulai dari sekarang jiga ingin menjaga gula darah tetap normal.  (Sumber : Freepik/Lifestylememory)
Life25 April 2024, 19:46 WIB

Hindari 8 Aktivitas Berikut Agar Hubungan Orang Tua Dengan Anak Lebih Erat Harmonis

Ikuti tips berikut untuk memiliki hubungan yang lebih sehat dengan anak-anak Anda dalam jangka panjang.
Ilustrasi hubungan orang tua dengan anak | Foto : Sumber : Freepik/@tim kita