Memprihatinkan, Jutaan Anak Terpapar Udara Beracun Setiap Hari

Kamis 19 September 2019, 17:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Hampir dua miliar anak atau sekitar 93 persen yang berusia di bawah 15 tahun menghirup udara beracun dan busuk yang sangat tercemar. Akibatnya, kesehatan dan kesejahteraan mereka berisiko serius dan banyak yang meninggal.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan terdapat 600.000 anak meninggal pada 2016 akibat infeksi pernapasan bawah yang disebabkan oleh udara yang kotor.

“Udara yang tercemar meracuni jutaan anak dan menghancurkan hidup mereka. Ini tidak dapat ditolerir. Setiap anak berhak mendapatkan udara yang bersih sehingga mereka dapat tumbuh dan melakukan potensi secara utuh,” ungkap Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Polusi udara dapat mempengaruhi kemampuan kognitif anak dan juga memicu asma serta kanker. Anak-anak yang terpapar dengan tingkat polusi udara yang tinggi mungkin berisiko lebih besar terkena penyakit kronis, seperti penyakit kardiovaskular di kemudian hari.

Masalah terparah terjadi di negara-negara dengan penghasilan rendah dan menengah, terutama di Afrika, Asia Tenggara, Mediterania Timur, dan Pasifik Barat.

Walikota Seoul, Korea Selatan, Park Won-soon mengatakan,“Laporan Badan Kesehatan Dunia dengan jelas menunjukkan bahwa perilaku keseharian orang dewasa mengancam kesehatan anak-anak yang tidak bersalah. Tidak ada orang dewasa di planet ini dapat terbebas dari rasa sakit yang diderita oleh anak-anak karena polusi udara.”

Laporan itu mengatakan secara keseluruhan sekitar 7 juta orang di seluruh dunia meninggal setiap tahun karena polusi udara. Bahkan, sepertiga dari kematian akibat stroke, kanker paru-paru, dan penyakit jantung berasal dari udara yang tercemar, begitu menurut WHO.

Untuk mengurangi polusi, WHO menyarankan percepatan pengalihan untuk memasak dan memanaskan bahan bakar dan teknologi serta meningkatkan penggunaan transportasi yang lebih bersih, perumahan hemat energy, dan perencanaan kota.

"Banyaknya penyakit dan kematian yang diungkapkan oleh data baru-baru ini mendesak komunitas global untuk bertindak segera. Untuk jutaan anak yang terpapar polusi udara setiap hari, hanya tersisa sedikit waktu untuk dibuang percuma dan banyak hal yang hal yang dapat didapatkan," kata organisasi yang bermarkas di Jenewa, Swiss, itu.

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sehat18 April 2024, 09:00 WIB

Mau Tahu Kadar Gula Darah Normal Setelah Makan? Penderita Diabetes Yuk Simak Disini!

Kadar gula darah yang normal penting bagi penderita diabetes tipe 1 atau tipe 2.
Ilustrasi - Kadar gula darah yang normal penting bagi penderita diabetes tipe 1 atau tipe 2. (Sumber : pexels.com/@Nataliya Vaitkevich)
Bola18 April 2024, 08:42 WIB

Klasemen Liga 1: Persib Bandung Dipastikan Lolos ke Championship Series

Hasil ini membuat Persib Bandung tak akan mungkin keluar dari posisi empat besar.
Pemain Persib Bandung. | Foto: Persib.co.id
Kecantikan18 April 2024, 08:00 WIB

8 Basic Skincare yang Wajib Dimiliki Pemula, Cleanser hingga Moisturizer

Inilah Basic Skincare yang Wajib Dimiliki Pemula, Ada Cleanser hingga Moisturizer.
Basic Skincare yang Wajib Dimiliki Pemula, Cleanser hingga Moisturizer  (Sumber : Freepik.com)
Life18 April 2024, 07:00 WIB

9 Kebiasaan Baik yang Bisa Membantu Meredakan Pikiran Stres

Yuk Lakukan Kebiasaan Baik yang Bisa Membantu Meredakan Pikiran Stres Berikut Ini!
Ilustrasi - Kebiasaan Baik yang Bisa Membantu Meredakan Pikiran Stres. (Sumber : pexels.com/@Leah Kelley)
Food & Travel18 April 2024, 06:00 WIB

Cara Membuat Air Rebusan Daun Pepaya untuk Menurunkan Gula Darah, Ini 6 Langkahnya!

Berikut Cara Membuat Air Rebusan Daun Pepaya untuk Menurunkan Gula Darah, Coba Ikuti 6 Langkahnya!
Ilustrasi. Daun pepaya - Manfaat Air Rebusan Daun Pepaya Bagi Kesehatan Tubuh, Bisa Menurunkan Gula Darah. | (Sumber : Pixabay.com)
Science18 April 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 18 April 2024, Seluruh Wilayah Potensi Hujan di Siang Hari

BMKG memprakirakan sebagian kota besar di Jawa Barat mengalami hujan pada Kamis 18 April 2024.
(Foto Ilustrasi) BMKG memprakirakan sebagian kota besar di Jawa Barat mengalami hujan pada Kamis 18 April 2024.. | Foto: Freepik
DPRD Kab. Sukabumi17 April 2024, 23:20 WIB

KH. Zezen Z.A Jadi Nama Jalan, DPRD Sukabumi Bicara Regulasi Wisata Syariah di Pondok Halimun

Pemerintah Kabupaten Sukabumi resmi mengubah nama jalan Nyangkokot-Perbawati menjadi Jalan KH. Zezen Z.A pada Rabu 17 April 2024.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami bersama Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Yudha Sukmagara saat meresmikan nama Jalan K.H. Zezen Z.A menggantikan nama Jalan Nyangkokot – Perbawati, Rabu (17/4/2024) | Foto : Ist
Sukabumi17 April 2024, 22:37 WIB

Saber Pungli OTT 2 Pelaku Pungutan Liar di Alun-alun Gadobangkong Sukabumi

Dua orang yang diduga melakukan praktik pungutan liar (Pungli) di kawasan Alun-Alun Gadobangkong Palabuhanratu, berhasil tertangkap basah oleh Unit Pemberantasan Pungli (UPP) Saber Pungli Kabupaten Sukabumi.
Alun-Alun Gadobangkong, Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi17 April 2024, 22:18 WIB

Belasan Warga Sukabumi Jadi Korban Investasi Bodong Rumah Gadai, Rugi Ratusan Juta

Puluhan warga Sukabumi mendatangi Mapolres Sukabumi Kota. Mereka mengaku menjadi korban investasi bodong rumah gadai
Belasan warga korban investasi bodong rumah gadai mendatangi Mapolres Sukabumi Kota pada Rabu (17/4/2024) | Foto : Asep Awaludin
Sehat17 April 2024, 21:00 WIB

Cara Mudah Membuat Rebusan Mengkudu untuk Menurunkan Gula Darah, Simak 4 Langkahnya

Beberapa penelitian menunjukkan potensi buah mengkudu dalam membantu mengontrol kadar gula darah.
Beberapa penelitian menunjukkan potensi buah mengkudu dalam membantu mengontrol kadar gula darah. | (Sumber : Pixabay.com)