Stres Melanda Hindari Gula dan 4 Jenis Makanan Ini

Rabu 07 Oktober 2020, 21:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Tak dipungkiri di masa pandemi gejala stres meningkat. Antara mengikuti protokol yang tepat untuk jarak sosial,  menjaga hubungan sosial dan keluarga, mengelola uang dan musim kembali ke sekolah yang sangat meresahkan, ditambah mencoba untuk mendapatkan makan malam (dan sarapan, dan makan siang) di atas meja sambil menyelesaikan jutaan tugas rumah tangga lainnya.

Sebab itu menemukan metode terbaik untuk mengelola kecemasan sangatlah penting untuk kesehatan Anda secara keseluruhan — dan sistem kekebalan tubuh. Salah satu cara yang sering diabaikan untuk menjauhkan stres adalah memilih makanan sehat yang juga baik untuk pencernaan. “Ada lebih dari satu dekade penelitian yang menunjukkan hubungan antara pola makan kita, kesehatan usus, dan hasil kesehatan mental kita,” kata ahli diet Kristin Kirkpatrick seperti dilansir dari laman Real Simple. "Studi menunjukkan bahwa makanan tertentu dapat membantu mengurangi risiko dan gejala depresi dan kecemasan, mungkin melalui mekanisme yang berkaitan dengan kesehatan usus dan peradangan."

Kristin Kirkpatrick merekomendasikan beberapa makanan yang harus dihindari saat stres

1. Fast Food dan Junk Food

Sebuah studi tahun 2019 menemukan bahwa kualitas makanan yang buruk dikaitkan dengan kesehatan mental yang buruk terlepas dari faktor-faktor seperti jenis kelamin, usia, pendidikan, status pernikahan, dan tingkat pendapatan. Studi tersebut menunjukkan bahwa makanan yang digoreng, makanan tinggi gula tambahan, dan biji-bijian olahan semuanya dikaitkan dengan peningkatan depresi. Studi lain, yang diterbitkan pada tahun 2012, menemukan bahwa orang yang mengonsumsi makanan cepat saji memiliki kemungkinan 51 persen lebih tinggi untuk mengembangkan depresi.

2. Gula

Sebuah studi tahun 2019 yang meneliti depresi selama musim dingin menemukan bahwa konsumsi gula memperburuk gejala depresi dengan meningkatkan peradangan di otak. Temuan ini sejalan dengan beberapa penelitian lain yang menunjukkan kaitan antara kelebihan gula, peradangan, dan gangguan mood.

3. Diet Rendah Serat

Diet rendah serat (seperti yang ditemukan dalam diet "Barat") dikaitkan dengan kesehatan usus yang buruk. Pada gilirannya, kesehatan usus sangat berkorelasi dengan hasil kesehatan mental. Beberapa penelitian lain menunjukkan bahwa peningkatan kesehatan pencernaan (melalui diet dan probiotik) dapat membantu meningkatkan kesehatan pencernaan secara keseluruhan dan dapat berdampak positif pada kecemasan dan depresi.

4. Diet Tinggi Lemak

Sebuah penelitian pada hewan tahun 2015 menemukan bahwa perubahan berat badan dan gula darah yang disebabkan oleh diet tinggi lemak menyebabkan perubahan pada otak yang meningkatkan gejala kecemasan dan depresi. Penelitian pada hewan lain, yang diterbitkan pada tahun 2017, menemukan bahwa primata hamil yang mengonsumsi makanan tinggi lemak lebih mungkin menghasilkan keturunan yang mengalami depresi dan kecemasan.

5. Alkohol

Sebuah studi tahun 2012 menemukan bahwa peminum berat mengalami perubahan aktivitas otak yang membuat mereka lebih cenderung mengalami kecemasan. Studi lain pada remaja menemukan bahwa pesta minuman keras meningkatkan kejadian depresi dan kecemasan di masa depan.

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi20 April 2024, 00:14 WIB

Usai Lebaran, Pasien Membludak di RSUD Palabuhanratu Sukabumi

Humas RSUD Palabuhanratu Sukabumi sebut pasien yang datang rata-rata mengeluhkan penyakit demam, pencernaan, metabolik, serta penyakit dalam.
Kondisi di sekitar IGD RSUD Palabuhanratu Sukabumi, Jumat (19/4/2024). (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi Memilih19 April 2024, 23:48 WIB

Yudi Suryadikrama Respon Perundingan Kebonpedes Soal Dukungan Maju Pilkada Sukabumi

Ketua DPC PDIP Kabupaten Sukabumi, Yudi Suryadikrama merespon pernyataan sejumlah kader partai yang memintanya untuk maju dalam kontestasi Pilkada Sukabumi 2024.
Yudi Suryadikrama Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Keuangan19 April 2024, 23:24 WIB

Upaya Bapenda Sukabumi Mudahkan Layanan Perpajakan Bagi Wajib Pajak di Desa

Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri mengatakan inovasi tersebut menekankan pentingnya integrasi sistem administrasi pajak daerah dari tingkat desa hingga kabupaten.
Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri. | Foto: SU/Ilyas (Sumber : SU/Ilyas)
DPRD Kab. Sukabumi19 April 2024, 22:01 WIB

DPRD Minta Bakesbangpol Usut Penyebab Meninggalnya Peserta Seleksi Paskibraka Sukabumi

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Hera Iskandar turut berbelasungkawa atas meninggalnya Kayla Nur Syifa saat mengikuti seleksi Paskibraka.
Jenazah siswi SMAN Negeri 1 Cisaat saat akan diberangkatkan dari RSUD Palabuhanratu menuju rumah duka di Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Opini19 April 2024, 21:44 WIB

Menjadi Lelaki Berkualitas: Inspirasi dari Kartini

Sosok Kartini, seorang pejuang kesetaraan gender dari Indonesia pada abad ke-19, memberikan pandangan yang menarik dan relevan, bukan saja bagi perempuan, bahkan bagi kaum laki-laki masa kini.
Dr. Ari Riswanto, M.Pd., MM / Dosen Universitas Linggabuana PGRI Sukabumi/Pengurus DPW Forum shilaturahmi Doktor Indonesia | Foto : Sukabumi Update
Sukabumi19 April 2024, 21:08 WIB

Dinsos Sukabumi Salurkan Program Makan Untuk Lansia Di Tegalbuleud Sukabumi

Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, bantu salurkan program bantuan makanan bagi lanjut usia (Lansia), yang merupakan program Kemensos RI.
Program makan bagi lansia di Tegalbuleud Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi19 April 2024, 21:04 WIB

Kronologi dan Dugaan Penyebab Meninggalnya Siswi Sukabumi saat Ikut Tes Seleksi Paskibraka

Berikut kronologi dugaan penyebab meninggalnya Kayla Nur Syifa Siswi Sukabumi peserta seleksi Paskibraka.
Suasana rumah duka Kayla Nur Syifa di Desa Cibentang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Asep Awaludin
Life19 April 2024, 20:29 WIB

5 Penjelasan Kenapa Seseorang Mudah Menangis Tanpa Sebab

Ketika seseorang menangis tanpa alasan yang jelas, hal itu seringkali dapat menjadi pengalaman yang membingungkan dan membuat frustrasi.
Kenapa seseorang mudah menangis tanpa sebab | Foto : pixabay/jouycristoo
Sukabumi19 April 2024, 20:11 WIB

Ratusan Buruh Garmen di Cicurug Sukabumi Demo Tuntut Perusahan Bayar Gaji

Ratusan buruh pabrik garmen berdemonstrasi di depan halaman PT Indo Garment Lestari (IGL) tepatnya di Kampung Bojong Pereng, Desa Nyangkowek, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024).
Sejumlah buruh pabrik garmen melakukan aksi demo di depan halaman PT IGL | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi19 April 2024, 20:05 WIB

Cita-citanya Polwan, Orang Tua Terpukul Kehilangan Kayla Siswi Peserta Paskibraka Sukabumi

Orang tua Kayla Nur Syifa peserta seleksi Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal punya cita-cita jadi Polwan.
Orang tua Kayla Nur Syifa peserta Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal saat diwawancarai sukabumiupdate.com di rumah duka (Sumber : SU/Asep Awaludin)