Tips Mengelola Stres saat Pandemi, Mulai dengan Mengenali Emosi

Sabtu 26 September 2020, 00:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Pandemi mengubah kebiasaan hidup. Semua orang berada dalam fase belajar untuk memulai kebiasaan baru dan mengubah ritme, ada yang siap ada yang tidak.

Psikolog & CEO Analisa Personality Development Center, Analisa Widyaningrum, mencontohkan salah satu perubahan itu adalah membiasakan diri menggunakan platform online dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk bekerja atau menemani anak belajar. 

"Ketidaksiapan ini juga sering kali menimbulkan rasa stres yang dapat memicu respons dari tubuh kita dan jika tidak dikelola tentu dapat berakibat buruk, baik fisik maupun psikologis," ucap Analisa dalam Inspiring Glow Crystallure x Zeta Bags bertajuk Be Productive and Less Stress During Crisis, Kamis, 24 September 2020, dikutip dari Tempo.co.

Analisa mengatakan bahwa stres adalah persepsi psikologis maupun fisiologis ketika menghadapi tekanan baik dari internal maupun eksternal yang melibatkan seluruh sistem tubuh, perasaan, dan perilaku seseorang. Sumber stres berasal dari kondisi keseharian, kesehatan, finansial, dan pekerjaan, seperti yang banyak terjadi di masa pandemi. 

"Pertama kali kita menerima sesuatu kaget dan shock, kemudian kita pun denial dan belum bisa menerima kondisi ini. Sampai kemudian perlahan bisa menerima, walau sumber stresnya sendiri belum hilang namun persepsi sudah bisa menerima," ucapnya.

Terdapat dua jenis dan penyebab stres. Pertama ialah acute stres yang bersifat short term atau sementara dan mendadak. Misalnya mengalami macet di jalan, telat masuk kantor, dan kejadian sehari-hari lainnya.

Kedua, chronic stress yang bersifat long term terjadi berulang kali dalam waktu lama. Misalnya masalah rumah tangga atau lingkungan tempat bekerja yang tidak menyenangkan.

"Perlu dipahami juga kalau sinyal stres ini sudah mempengaruhi gejala rasa cemas berlebih, tidak bisa tidur atau maunya tidur terus, bahkan sampai mengganggu aktivitas fisik, maka itu sudah bisa dikatakan mengalami gangguan," lanjutnya.

Untuk dapat mengontrol stres, ada beberapa hal yang dapat dilakukan. Pertama, kenali emosi terlebih dahulu, sadari apa yang terjadi, sumber stresnya apa, dan lakukan pengalihan sementara dengan aktivitas yang menyenangkan agar emosi lebih positif dalam menyelesaikan masalah.

Namun yang tak kalah penting lagi yang kedua, yaitu punya manajemen waktu yang baik supaya tetap memiliki quality time. “Kita juga harus ingat kembali tujuan jangka panjang yang lebih besar agar tidak teralih dengan sumber stres yang sedang dihadapi,” ujar Analisa. 

Lalu apa yang bisa kita lakukan? Analisa mengatakan, yang paling penting ialah menerima emosi negatif yang kita alami bahwa tidak apa-apa kita tidak merasa apa-apa, jangan ditolak.

Lalu hitung berkah yang kita terima setiap pagi, bersyukur atas kesehatan yang diberikan. Jangan lupa juga self care atau peduli dengan diri sendiri, melakukan hal-hal yang kita sukai sesuai passion misal menulis, menggambar, perawatan tubuh, bertanam, dan masih banyak lagi.

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi26 April 2024, 23:14 WIB

Marwan Belum Terima 2 Partai Tambahan yang Akan Dukung Asjap di Pilkada Sukabumi, Kenapa?

Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi, Marwan Hamami menyebut ada dua partai lagi yang ingin turut hadir pada acara deklarasi koalisi tiga partai dalam pengusungan pasangan bakal calon untuk maju di Pilkada 2024.
Marwan Hamami, Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi26 April 2024, 23:09 WIB

Tiga Partai Resmi Berkoalisi, Marwan Beberkan Alasan Usung Asep Japar di Pilkada Sukabumi

Tiga partai yakni Golkar, Gerindra, dan PPP secara resmi berkoalisi untuk mengusung Asep Japar di Pilkada 2024
Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi, Marwan Hamami menandatangani kesepakatan koalisi tiga partai Golkar, PPP dan Gerindra, Jumat (26/4/2024) | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi26 April 2024, 21:49 WIB

Akibat Banjir, Toko Alat Listrik di Cidahu Sukabumi Alami Kerugian hingga Belasan Juta

Banjir yang terjadi di Kampung Pasirdoton, Desa Pasirdoton, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, pada Kamis, 25 April 2024 membuat beberapa pihak mengalami kerugian yang cukup besar.
Sejumlah warga dan karyawan toko memindahkan barang yang sebelumnya terendam banjir di Kampung Pasirdoton, Desa Pasirdoton, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Life26 April 2024, 21:05 WIB

6 Mental Miskin yang Membuat Hidup Anda Melarat di Masa Depan, Yuk Hindari!

Orang yang memelihara mental miskin tentu akan berpengaruh terhadap masa depannya, melarat atau berjaya. Itulah pentingnya hal ini.
Ilustrasi. Mental miskin yang wajib dijauhi. | Sumber foto : Pexels/Mehmet Turgut Kirkgoz
Life26 April 2024, 21:00 WIB

8 Sikap Baik Orang Sopan yang Membuatnya Dihargai dan Dihormati

Inilah Contoh Sikap Baik Orang Sopan yang Membuatnya Dihargai dan Dihormati. Apa Kamu Salah Satunya?
Ilustrasi - Sikap Baik Orang Sopan yang Membuatnya Dihargai dan Dihormati . (Sumber : Freepik.com)
Sukabumi26 April 2024, 20:57 WIB

Jelang Kongres, PAN Kabupaten Sukabumi Pastikan Dukung Zulhas Tiga Periode

DPD PAN Kabupaten Sukabumi menyatakan sikapnya untuk mendukung kembali Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan kembali melanjutkan kepemimpinan di periode ketiga pada masa jabatan 2025-2030.
Mansurudin, Ketua DPD PAN Kabupaten Sukabumi | Foto : Sukabumi Update
Life26 April 2024, 20:30 WIB

Kamu Akan Tetap Miskin Jika 10 Kebiasaan Ini Masih Terus Dilakukan!

Kebiasaan buruk dapat menghambat kemajuanmu dan membuatmu terjebak dalam jurang kemiskinan.
Ilustrasi - Kebiasaan buruk dapat menghambat kemajuanmu dan membuatmu terjebak dalam jurang kemiskinan. (Sumber : Freepik)
Inspirasi26 April 2024, 20:24 WIB

5 Kebiasaan Orang China yang Membuat Hidupnya Gampang Kaya dan Jauh dari Kemiskinan

Orang China memiliki kebiasaan yang membuat hidupnya selalu kaya dan jauh dari kehidupan miskin di masa depannya, apalagi di hari tuanya.
Ilustrasi. Kebiasaan orang china yang membuatnya hidup kaya. | Sumber foto : Pexels/Pixabay
Sukabumi26 April 2024, 20:09 WIB

Kades Ungkap Penyebab Banjir hingga Rendam Jalan dan 18 Rumah Warga di Cidahu Sukabumi

Data sementara terdampak banjir yang melanda Kampung Pasirdoton Desa Pasirdoton Kecamatan Cidahu Kabupaten Sukabumi, pada Kamis, 25 April 2024 bertambah
Kondisi jalan raya Cidahu dan rumah warga yang terendam banjir. (Sumber : Istimewa)
Life26 April 2024, 20:07 WIB

6 Cara Membaca Karakter Orang Pecundang di Sekitar Kita, Kenali Ciri-cirinya

Membaca karakter orang pecundang di sekitar kita sesungguhnya cukup mudah. Tentunya dengan mengenali beberapa karakter yang melekat di dalam dirinya.
Ilustrasi. Membaca karakter orang yang pecundang. | Sumber foto : Pexels/Mike Greer