SUKABUMIUPDATE.com – Puluhan batang pohon pinang yang telah dikelupas kulitnya, serta memiliki bundaran dari bambu menempel di ujung batang, menumpuk di bahu jalan alternatif Nagrak, Jelegong, RT 1/6, Desa Balekambang, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu 916/8/2017).
Pohon pinang siap panjat itu, milik Sulaeman (55 tahun) warga Kampung Jelegong, Desa Balekembang, Kecamatan Nagrak. Ia sengaja memajang di sana, agar mudah terlihat oleh para pembeli yang hendak meramaikan HUT RI ke-72. Biasanya, tanpa panjat pinang, perayaan HUT RI, ibarat sayur tanpa garam. Panjat pinang, sangat digemari anak-anak hingga orang dewasa.
BACA JUGA:Â Pedagang Bendera Musiman Luar Daerah Mulai Penuhi Kota Sukabumi
Sulaeman mengatakan baru pertama kali berjulan pohon pinang di sana. Sebelumnya, ia menjual pohon pinang ini ke daerah Jakarta. Selain menjual pohon pinang, ia juga menjual tiang bendera.
“Jualan batang pohon pinang ini hanya bulan Agustus saja. Alhamdulillah, rezeki merdeka. Cukup ramai pembeli. Kakak saya berjualan di Jakarta dengan membawa 160 pohon pinang,†ujarnya.
Ia menuturkan harga pohon pinang yang ia jual itu, bervariatif. Mulai dari Rp200 ribu hingga Rp500 ribu.sedangkan harga untuk Jakarta, dijual sebesar Rp800 ribu. Ia mengatakan pohon pinang itu didapat dari masyarakat.
BACA JUGA:Â Di Sukabumi, Penjualan Bendera Turun Drastis
“Satu pohon ini mengeluarkan biaya untuk tebang, menghaluskan serta ongkos angkut, sebesar Rp200 ribu per pohon. Sehari ada yang beli dua, kadang satu. Bahkan ada juga yang hanya bertanya,†ungkapnya.
Dari 17 pohon yang ia jual, kini tersisa sebanyak 8 batang lagi. “Saya berjualan hingga 25 Agustus saja. Setelah itu, saya kembali beraktifitas seperti semula. Kalau tidak habis, bisa dimanfaatkan untuk tiang rumah,†katanya.