Harga Ayam Broiler di Sukabumi, Anjok di Peternak Tetap Mahal di Pasar

Rabu 03 Februari 2021, 03:34 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Peternak ayam ras broiler merugi karena anjloknya harga jual, namun kondisi ini tidak berdampak pada harga jual di pasar. Di pasar Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, harga ayam potong tidak mengalami penurunan harga, tetap dijual Rp 35 ribu per kilogram.

Dikutip dari rilis APPSI (Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia) Kabupaten Sukabumi di media sosialnya, harga ayam potong pada pekan pertama Februari 2021 dijual Rp 35 ribu perkilogram. Harga ini tidak berubah jika dibandingkan harga pekan sebelumnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, sejak akhir Januari 2021 harga ayam ras broiler di tingkat peternak anjlok. Dari sebelumnya Rp 22.500 menjadi Rp 18 ribu ke pasar atau Rp 16.500 di kandang.

Kondisi ini dikeluhkan oleh peternak mandiri (skala kecil) di Sukabumi karena tidak menurup biaya produksi yang saat ini mencapai Rp 17.500 per kilogram bahkan mencapai Rp.19 ribu.

Asep Suryaman, peternak skala kecil di Cikembar Kabupaten Sukabumi menjelaskan harga ini untuk peternak skala kecil seperti kami sangat memberatkan. Karena biaya produksinya saja tidak tertutup. Jelas merugi," ungkap Asep kepada sukabumiupdate.com, Selasa (2/2/2021).

Dengan kondisi ini, banyak peternak tidak berani pelihara ayam dari kecil karena potensi kerugiannya makin besar. "Sekarang saya ngambil DO aja karena kalau piara dari kecil resikonya besar," pungkas Asep.

BACA JUGA: Harga Ayam Anjlok, Peternak Rugi! Sukabumi Jual Rp 16.500 di Kandang

Tak hanya di Sukabumi, anjloknya harga jual ayam ras broiler menjadi fenomena nasional. Menyalin tempo.co, Sekretaris Jenderal Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN) Sugeng Wahyudi mengemukakan bahwa harga jual ayam siap potong (livebird) anjlok di kisaran Rp 15 ribu per kilogram (kg) di Pulau Jawa karena pasokan yang lebih tinggi daripada permintaan pasar. 

Pada saat yang sama, harga pokok produksi telah menyentuh Rp 19.300 per kg akibat kenaikan harga DOC dan pakan. “Harga DOC sudah menyentuh Rp 7.300 per ekor dan pakan sudah mencapai Rp 6.800 per kilogram. Jauh menyimpang dari Permendag,” kata Sugeng saat dihubungi, Selasa, 2 Februari 2021.

Harga ideal yang dimaksud Sugeng merujuk pada Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 7 Tahun 2020 tentang Harga Acuan Pembelian di Tingkat Petani dan Harga Acuan Penjualan di Tingkat Konsumen. Dalam beleid tersebut, harga batas bawah DOC adalah Rp 5.000 per ekor dan harga batas atasnya Rp 6.000 per ekor.

Namun, regulasi harga acuan tersebut hanya berlaku selama empat bulan sejak diundangkan pada 10 Februari 2020. Artinya, tidak ada payung hukum mengenai harga acuan untuk saat ini.

Sugeng menduga kenaikan harga DOC disebabkan kebijakan pengendalian populasi untuk stabilisasi harga yang diinisiasi oleh pemerintah. Selama kurun 26 Agustus 2020 sampai Januari 2021, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian telah enam kali menerbitkan surat edaran untuk pengurangan populasi demi menyeimbangkan kondisi permintaan produk unggas yang turun 20 persen selama pandemi.

"Kami dengar karena pemangkasan populasi berefek ke kenaikan DOC. Hanya saja yang menjadi masalah adalah naiknya tidak terkendali,” kata Sugeng.

Dia mengatakan solusi permasalahan fluktuasi harga livebird tetap berada pada keseimbangan pasokan dan permintaan karena peternak mandiri belum bisa secara optimal mengimplementasi sistem rantai dingin pascapanen.

“Selama ini kami masih bergantung ke pasar basah, ke pasar tradisional. Hanya saja kami kerap diganggu pasokan berlebih dari peternakan skala besar yang seharusnya masuk ke rantai dingin,” kata Sugeng.

Mengingat implementasi rantai dingin bagi peternak mandiri masih belum optimal, Sugeng mengatakan bahwa keseimbangan pasokan juga bisa dicapai dengan menetapkan alokasi impor grand parent stock (GPS) ayam broiler yang sesuai dengan kebutuhan. Dengan demikian, kelebihan populasi yang kerap terjadi bisa dikurangi.

“Untuk sekarang yang rantai dinginnya harus diimplementasi adalah peternakan besar dan integrator, sejauh ini banyak yang belum menjalankan,” katanya.

Ingat Pesan Ibu: Wajib 5M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas serta aktivitas di luar rumah). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Science19 Januari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 19 Januari 2025, Sedia Payung Sebelum Keluar Rumah

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 19 Januari 2025.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 19 Januari 2025. (Sumber : Freepik.com/@pvproductions)
Sukabumi18 Januari 2025, 23:13 WIB

5 Tempat Jogging Nyaman Di Sekitar Kota Sukabumi untuk Menjaga Kesehatan

Bagi warga Sukabumi yang ingin menikmati manfaat olahraga ini, berikut adalah delapan tempat jogging yang nyaman dan cocok untuk meningkatkan kesehatan:
Rekomendasi tempat jogging yang ada di sekitar Kota Sukabumi | Foto : Istimewa
Nasional18 Januari 2025, 22:24 WIB

MUI Tolak Dana Zakat Dipakai untuk Makan Bergizi Gratis

Wakil Ketua MUI, Anwar Abbas menolak anggaran program MBG diambil dari dana zakat. Menurutnya menggunakan dana zakat untuk mendukung program unggulan Presiden Prabowo tersebut bakal berpotensi menimbulkan masalah dan perbedaan
Kegiatan Dapur Umum Makan Bergizi Gratis Badan Gizi Nasional. Foto: IG/@badangizinasional.ri
Sukabumi18 Januari 2025, 20:39 WIB

Mulai Tahun Ini, Dinsos Sukabumi Akan Labelisasi Rumah Milik Peserta PBI

ebanyak 5.000 rumah warga tidak mampu di Kabupaten Sukabumi yang terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) penerima bantuan iuran (PBI) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi akan labelisasi rumah milik warga penerima PBI ABPB | Foto : shutterstock.com
Gadget18 Januari 2025, 20:00 WIB

Spesifikasi HP Oppo Reno 13 yang Dibekali CPU Mediatek Dimensity 8350 dengan RAM 12 GB

Oppo Reno 13 hadir sebagai salah satu seri Reno terbaru yang menawarkan desain elegan, performa tinggi, dan fitur-fitur menarik lainnya.
Oppo Reno 13 hadir sebagai salah satu seri Reno terbaru yang menawarkan desain elegan, performa tinggi, dan fitur-fitur menarik lainnya. (Sumber : oppo.com).
Keuangan18 Januari 2025, 19:54 WIB

Jelantah Bisa Jadi Rupiah, Begini Cara Jual Minyak Goreng Bekas Ke Pertamina Rp 6000 / Liter

Minyak jelantah yang biasanya dibuang, kini bisa menjadi rupiah, dengan cara dijual ke Pertamina. Untuk apa Pertamina mengumpulkan minyak jelantah dan bagaimana cara menjualnya ke Petamina?
Cara jual jelantah ke Pertamina | Foto : Dok. Pertamina
Sukabumi18 Januari 2025, 18:29 WIB

Dinkes Apresiasi Operasi Katarak Gratis Polres Sukabumi, Sasar 200 Pasien

Ratusan pasien mengidap katarak melaksanakan oprasi di Mako polres Sukabumi yang berada di raya Jajaway, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (18/1/2025).
Puluhan pasien sedang antri untuk melaksanakan oprasi katarak di Mako Polres Sukabumi, Minggu (18/1/2024)  |  Foto : Ilyas Supendi
Life18 Januari 2025, 18:00 WIB

Amalkan Doa Ini Insya Allah Rezeki datang dari Segala Penjuru!

Membaca doa rezeki adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon rezeki yang halal dan berkah.
Ilustrasi berdoa - Membaca doa rezeki adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon rezeki yang halal dan berkah.(Sumber : Foto: Pixabay.com)
Sukabumi18 Januari 2025, 17:55 WIB

Sidak Peternakan Sapi Tak Berizin Di Cicurug, Ini Arahan DPMPTSP Sukabumi

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sukabumi melakukan inspeksi ke eks gedung garmen yang kini digunakan sebagai ternak sapi di Kampung Nangklak, RT 06/06, Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug
DPMPTSP Kabupaten Sukabumi inspeksi ke eks gedung garmen yang kini digunakan sebagai kandang sapi di Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug, Sabtu (18/1/2025) | Foto : Istimewa
Sukabumi18 Januari 2025, 17:34 WIB

Terdampak Gempa Magnitudo 4,3, Tembok Rumah Warga Ambruk Di Loji Sukabumi

Satu unit rumah warga di Kampung Babakan, RT 014/RW 010, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, mengalami kerusakan akibat gempa bumi yang terjadi pada Sabtu (18/1/2025).
Tembok rumah warga ambruk di Loji Sukabumi, akibat diguncang gempa magnitudo 4,3  | Foto : Ilyas