SUKABUMIUPDATE.com - Warga di lokasi bencana pergerakan tanah Kampung Ciherang, Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, memanfaatkan musim hujan dengan mengambil air dari penampungan yang berada di tengah-tengah perkampungan, atau tepatnya di pinggir SDN Ciherang.
Hampir semua warga di Kampung Ciherang ini menggunakan sarana air bersih dari gunung, yang disalurkan lewat pipa ke penampungan air.
Lela (50 tahun) warga Kampung Ciherang menjelaskan, ia memanfaatkan air penampungan selagi musim hujan, karena saat musim kemarau air dari gunung seringkali tak mengalir.
Supaya bisa tetap mendapat air bersih, kata Lela, warga mengambil air di sumur rawa yang ada di sebelah bawah perkampungan.
BACA JUGA: Getaran Terus Terasa di Lokasi Pergerakan Tanah Ciherang Sukabumi
"Tapi semenjak adanya bencana pergerakan tanah ini, air yang ada di sumur rawa surut dan bahkan sekarang sudah tidak ada airnya lagi. Mungkin airnya masuk ke lubang-lubang tanah yang bergerak itu," kata Lela kepada sukabumiupdate.com, Senin (1/2/2021).
Mengenai pergerakan tanah di kampung tersebut, Lela berharap secepatnya ada kepastian dari pemerintah.
"Bagaimana nasib kami di sini? Apakah masih bisa tinggal di sini atau harus pindah? Saya siap kalau seandainya harus direlokasi, asalkan semuanya ditanggung karena saya tidak punya tempat lagi. Rumah yang sekarang juga rumah pemberian pemerintah lewat program Rutilahu," pungkas Lela.
Ingat Pesan Ibu: Wajib 5M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas serta aktivitas di luar rumah). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.